Kamis, 01 Juli 2010

Institut Pertanian Bogor

29 Juni 2010

Gak kerasa sudah di penghujung Juni. Untuk lulusan SMA/SMK/MA/sederajat lulusan tahun 2010 se-Indonesia yang alhamdulilah sudah diterima di Institut Pertanian Bogor baik melalui jalur USMI ataupun UTM (selamat ya kawan-kawan! :D), minggu ini mungkin termasuk minggu yang paling riweuh dibandingkan minggu-minggu sebelumnya (paling pasti lw, Tuth! Hahaha :P). Soalnya, minggu ini kawan-kawanku tersayang itu lagi sibuk  siap-siap untuk migrasi ke Asrama IPB dan mempersiapkan matrikulasi yang dimulai tanggal 5 Juli mendatang. (Horeee Tuti up to date -tapi yang ini mah bener khan ya?-, tepuk tangan buat Tuti! *prok..prok..prok*)

Berhubung status gw masih belum berubah : pengangguran kelas berat (berat badan terus naik dan tekanan mental semakin berat karena masih menunggu nasib), daripada menjadi sampah masyarakat lagi yang hanya diam di rumah dalam usia produktif dan tidak memiliki kegiatan apa-apa serta tidak bersosialisasi dengan siapapun, hari ini gw memutuskan untuk ikut menemani sahabat gw yang merupakan Mahasiswi Institut Pertanian Bogor Angkatan 47 yang kelak mampu menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik karena sukses menyediakan asupan gizi yang cukup dan berkualitas untuk keluarganya yang sakinah, mawardah, warohmah, yang bernama Annisa Sophia untuk bermigrasi ke Asrama.

Berangkat dari rumah Nisop bareng Atana dan Aii. Rencana awal tadinya kita mau touring mengilingi asrama putri untuk ketemu anak-anak SMANSA. Tapi setelah nyampe asrama Nisop di gedung A4, Bibah, Lulu, Wilda, Oci, dkk malah nyamperin. Akhirnya touring dibatalkan dan temu kangen diselenggarakan di asramanya Nisop.

Hujan mengguyur deras. Lapar. Dingin. Baju basah. Ujung kerudung dan ujung kaos kaki basah. Di saat-saat yang mengenaskan seperti itu, sungguh, nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?
Ibunya Nisop : Kita kebawah dulu yuk? Makan dulu..
Gw menyenggol Nisop.
Gw : Sop? Ini bayar sendiri apa di bayarin?
Nisop : Udah slow aja..
Gw : Beneran nih?
Subhanallah. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? :D

Setelah makan, gw inget sesuatu. Betapa jahatnya gw belum mengucapkan selamat ulang tahun ke sahabat gw-yang sebenarnya sudah lewat dari zaman kapan- yang sekarang menjadi salah satu penghuni asrama A3. Namanya Yuni. Asnidar. Alumni SMAN 3 Bogor. Sekarang Mahasiswi Landscape (bener gak ya tulisannya?) Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Aii dan Atana pulang duluan bareng ibunya Nisop. Gw memutuskan untuk pulang sendiri karena mau ngasih surprise ke kamarnya Yuni. Bareng Nisop, bermodalkan roti keju dengan tulisan "LOVE U" diatasnya yang dibuat menggunakan cha-cha yang dibeli mendadak di agrimart, kami berdua mengendap-endap ke lorong 10 gedung A3 (gak lebay gitu juga sih Tut!)

Surprisenya sukses walaupun sederhana. Kangen parah gw sama ni bocah satu. Akhirnya gw memutuskan untuk makan kue itu bareng-bareng di kamarnya. Senang bisa kenalan sama temen-temen Yuni, namanya Dian dan Ismi. Dari SMAN 3 dan dari Purwokerto. Sungguh, kata siapa dunia itu luas? Sempit. Ternyata Dian adalah temen satu TK gw dan rumahnya satu komplek dengan gw yang baru terungkap hari ini. Subhanallah :D

Intinya, IPB dahsyat! Keren banget 'ngacak-ngacak' penghuni asramanya yang membuat seluruh mahasiswa dari berbagai penjuru daerah se-Indonesia bisa tidur dalam satu kamar. Soalnya, kayaknya dulu bikin kelompok An-Naba ribet banget deh? :P

Menjelang magrib. Gw harus pulang. Tadinya bermodalkan ke-sok-tahu-an gw, gw mau jalan sendiri aja ke depan. Tapi Nisop, Yuni, dan Dian ternyata berbaik hati mau mengantarkan gw sampai Faperta. Alhamdulilah :)

Hujan masih deras. Baju gw makin basah walaupun udah pake payung. Ngelewatin gymnasium. Kangen nemenin latihan Panserra di sini. Ngelewatin FMIPA. Lamat-lamat gw memperhatikan mahasiswanya yang lagi berkumpul. Tersenyum. "Dulu si Mas berjuang disini, Tuth" :)

Jadi ingat banyak hal :D

Lambang Institut Pertanian Bogor

Walaupun gw bukan calon mahasiswi IPB, dan walaupun gw tidak melabuhkan hati gw di IPB (ceileeeh, lw kira kapal tut berlabuh :P), kalau diinget-inget ternyata gw punya cukup banyak cerita dengan perguruan tinggi negeri yang satu ini :)

Delapan tahun yang lalu.
Delapan tahun yang lalu adalah pertama kalinya gw menjejakkan kaki di perguruan tinggi negeri terbesar di Kota Bogor ini. Waktu itu gw ikut mengantar kakak gw yang merupakan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Angkatan 39 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Fisika yang sekarang jadi objek ke-modus-an adiknya yang berncana untuk menyandingkannya dengan salah satu anak mantan dosennya di IPB dulu :P untuk bermigrasi ke asrama.

Pertama kali ngeliat asrama putra waktu itu, baguuuus bangeet! Cat barunya masih kecium banget dan kasur tingkatnya masih oke banget. Kalau kata kakak gw-sumber informasi benar-benar datang dari kakak gw karena gw lagi kapok banget sama yang namanya jadi orang sok tahu! :'(- angkatan kakak gw itu angkatan pertama adanya asrama di IPB, jadi asramanya benar-benar baru dibangun.

Itu keadaan delapan tahun yang lalu, gak tau dengan keadaan sekarang. Masih sebagus itukah, kawan? Keadaanya berubah atau enggak asramanya, tapi ada satu hal yang gak berubah dari dulu. Perempuan gak boleh berkunjung ke asrama putra (Iya khan T'Jannah? :D)

Kalau dulu sih, waktu jaman-jamannya gw masih lucu nan imut (mamantes!), gw masih bisa seenak jidat bolak-balik asrama putra nengokin kakak gw. Malahan sering maen sama temen-temen kakak gw (gw masih ngegemesin soalnya). Dan biasanya yang jadi objek penderita adalah lesung pipit gw :'(.

Lah sekarang? Penghuni asramanya udah seumuran semua, seangkatan lagi. Kalau sekarang gw berkunjung kesana, bukannya diajak main, malah bisa bikin geger asrama putra gara-gara ada yang berjilbab di tengah kerajaan laki-laki. Hohoho :P. Lagipula sekarang mah udah gak ada urusan ke asrama putra. Kalau ada juga, jangan-jangan gw malah melanjutkan perang berdarah dengan salah satu penghuni asrama C3 lagi, hahaha :P

Empat tahun yang lalu.
Empat tahun yang lalu itu penyusunan buku tahunan SMP gw. Kebetulan kelas gw ngambil temanya aktivitas di asrama. Sebelum dilakukan pengambilan gambar, gw dan beberapa teman yang lain survey dulu ke beberapa asrama di IPB untuk memastikan asrama mana yang kira-kira bisa kita gunakan walaupun pada akhirnya kita tidak foto di asrama IPB, melainkan di kos-kosan daerah kampus dalam, hehehe.

Gw keliling-keliling dengan mobilnya Upay, menjelajahi dari satu asrama ke asrama lain, mulai dari asrama putri  (disingkat : astri) sampai asrama putra. (disingkat : astra). Nah, dari sinilah gw mengerti arti kalimat, "Gak semua yang lo dengar itu benar". Kenapa? Soalnya waktu keliling-keliling itulah gw untuk pertama kalinya mendengar berita-berita kurang menyenangkan tentang astri IPB. Mulai yang katanya serem-lah, deket Fahutan-lah, banyak pohon rindang-lah, pokoknya membuat image gw tentang astri IPB itu : HOROR! Dan image itu gak berubah sampai Tour de IPB.

Sekarang? Hahaha. Boro-boro serem. Kemaren gw ampe betah banget di astri IPB ngobrol-ngobrol sama temen-temen gw. Berkunjung dari satu kamar ke kamar lainnya. Nyaman banget. Intinya : Gak semua yang lo dengar itu benar! :D

Dua tahun yang lalu.
Dua tahun yang lalu gw dan Ujhee menyempatkan diri untuk salah satu lomba karya tulis. Panitianya adalah Himpunan Mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Salah satu rangkaian acaranya adalah seminar yang berupa pengarahan untuk pembuatan karya tulis itu sendiri.

Gw lupa waktu itu gw ada urusan apa dulu, yang jelas Ujhee berangkat duluan dan gw nyusul. Akhirnya gw sampai di pintu depan IPB. Ujhee udah nyampe duluan di lokasi seminar dari tadi. Gw melenggangkan kaki dengan santainya mencari patokan-patokan yang Ujhee sms-in ke gw. Gw menyadari sepenuhnya bahwa IPB bukan kotak sabun kayak SMANSA, tapi saat itu, bibit-bibit ke-sok-tahu-an gw sudah mulai tumbuh yang menyebabkan gw menolak tawaran Ujhee yang mau ngejemput gw ke depan.

Fahutan? Deketlah. Gw pernah lewat waktu itu (dua tahun yang lalu). Lumayanlah bikin betis kenceng dari pintu depan karena saat itu gw gak tau jalan yang lebih cepat lewat daerah kampus dalam yang langsung tembus Faperta. Heu. Mulai capek. Kok gak nyampe-nyampe? Pas gw sadar, gw udah nyampe astra. Nah lho? Kayaknya Fahutan gak sejauh ini deh. Akhirnya gw teringat kata-kata pas regenerasi, "Inisiatif donk de, nanya!" Hahaha :P Akhirnya gw nanya dan ternyata benar bahwa gw kebablasan.

Ada yang tau? Plang yang bertulisakan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor waktu itu udah kayak surga dunia buat gw. Hahahaha :D Akhirnya nyampe juga. Tapi petualangan belum berakhir. Dengan sombongnya gw tetap berusaha mencari sendiri tempat seminarnya. Berkeliling-keliling Fahutan. Sepi. Sampai akhirnya gw berhenti dan memperhatikan sekitar. Gw udah berada di sekeliling pohon besar, menginjak dedauan, banyak nyamuk, rumput, dan semak-semak, dan gw sendirian!

Senyum gw mengembang seketika. Ransel yang gw gendong gw kencangkan. Dan gw mulai bernyanyi-nyanyi semperti Sherina di Petulangan Sherina. Hahahaha :D Cukup lama gw merasa menjadi Sherina yang kesenengan karena baru pertama kali berjalan di tengah hutan sendirian. Tapi kok gak nyampe-nyampe ya? Lelah berpetualang seperti Sherina, gw mulai mencari Ujhee seperti Sherina yang mencari Sadam. Tanpa gw sadar, gw hanya berputar-putar di tempat yang sama.

Menyerah. Akhirnya gw nelpon Ujhee. Hahaha :P Ternyata? Daritadi tempat gw berkeliling sudah dekat dekat tempat seminar. Hanya saja, menjadi Sherina membuat gw lupa kalau gw bisa bertanya :'( "Inisiatifnya mana, Dek?"

Beberapa bulan yang lalu.
Tour de IPB! Acara ini diselenggarakan oleh Forkom Alims untuk angkatan Rakit Bambu dengan tujuan memperkenalkan lebih dalam tentang seluk-beluk IPB, khusunya untuk Rakit Bambu yang sudah diterima di IPB lewat jalur USMI ataupun yang berencana melanjutkan studi di IPB lewat UTM dan SNMPTN.

Awalnya gw gak mau ikut. Selain karena hati gw tidak berlabuh di IPB, alasan utamanya karena gw gak punya ongkos! Lumayanlah dari rumah gw ke IPB itu pulang pergi 2 kali naik ojek dan 6 kali naik angkot, hehehe.

Tapi demi teteh mentorku yang luar biasa baik hati, yang bela-belain minjemin gw Rp 50.000,00 demi gw bisa ikut kegiatan ini supaya gw bisa refreshing, akhirnya gw ikut juga. Ternyata? Gw pun sama sekali gak nyesel bisa ikut kegiatan ini :D

Alhamdulilah bisa dapet pengetahuan lagi tentang seluk beluk perguruan tinggi negeri yang merupakan salah satu faktor pembentuk karakter kakak gw.  Walaupun kakak gw adalah orang yang paling gak bisa ngeliat gw hidup tenang setiap harinya, hahaha :P Kalau boleh jujur, seandainya ada yang bertanya, "Tipe suami idaman lw itu kayak apa sih, Tuth?" Dengan lantang dan lugas gw akan menjawab, "Kayak kakak gw" :)


Selama berkeliling, gw lebih banyak ngobrol dengan teteh-tetehku yang baik hati dan berkutat dengan buku biologi gw yang gw targetkan habis gw lahap sepulang Tour de IPB ini.

Selama berkeliling, gw memang tidak melepaskan pandangan dari buku biologi gw. Orang-orang mungkin agak jengah juga kali ya ngeliatin gw yang kayak punya dunia sendiri di tengah kegiatan yang sebenernya bisa membuat gw refreshing. Sampai tiba-tiba, ada aa mentor yang gw gak kenal menyapa gw yang masih ngedate sama buku biologi.
"Tuti semangat ya!"
Kaget di sapa, gw cuma bisa senyum sambil menangguk pelan dan menjawab, "Oh iya, a, makasih ya a". Siapa ya? Gw familiar dengan wajahnya, tapi jujur gw gak kenal, hehehe :P Tapi kalau sepengelihatan gw, aa mentor yang satu ini salah satu orang yang paling bersemangat dan paling ceria dari tadi. Semangat dan keceriannya nyaris mengalahkan Kang Agus Sang Ketua Forkom yang kadang gw sendiri aja bingung, si Akang Agus bisa sedih juga gak ya?

Penasaran. Akhirnya gw nyenggol Nisop.
Gw : Sop, itu aa forkom yang lagi megang toa, namanya siapa ya?
Nisop : Oooh, itu namanya A'Tb, Tuth..
Gw : Ooh, itu yang namanya A'Tb. Gw sering denger tapi baru tau orangnya.
Subhanallah ya. Kalau dipikir-pikir, gw bersyukur banget punya  Aa Teteh kayak Aa Teteh Forkom yang luar biasa baik hati, tidak sombong, dan perhatian (rajin menabung gak a teh? Hehehe :P) Kalau gw inget-inget, dari jaman-jamanya gw masih jadi pengurus OSIS sampai jaman-jamannya gw lagi  cinta banget sama yang namanya soal dan pensil, gak jarang  inbox gw penuh karena sms penyemangat dari aa teteh forkom mulai dari yang deket banget sampai yang ngobrol pun gak pernah. Malahan menurut gw, tanpa harus mengeluarkan kata-kata apapun, wajah dan sosok aa teteh forkom sudah cukup meyejukan hati gw, hehehe :D (serius looh!)

*Ya Rabb, mudahkanlah segala urusan dan pencapaian cita aa dan tetehku ini :)

Oia, pulang dari Tour IPB, entah kenapa gw ngebet banget pangen beli boneka horta. Pengen nyobain (lw kira kue, Tut?) menumbuhkan boneka yang terkenal made in IPB itu. Tapi sayangnya gak sempet. Akhirnya gw memendam dalam-dalam keinginan gw itu.

Ada yang tau? Beberapa hari kemudian, gw benar-benar mendapatkan boneka itu. Hadiah ulang tahun dari Teh Nadia yang merupakan Mas'ulah Forkom yang kelak mampu menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik karena sukses menyediakan asupan gizi yang cukup dan berkualitas untuk keluarganya yang sakinah, mawardah, warohmah, amiin :)

Intinya, gak pernah berhenti bersyukur karena dikelilingi aa teteh yang baik hati dan turut senang karena teman-teman Rakit Bambu angkat 47 IPB akan dijaga oleh orang-orang yang LUAR BIASA :D

Tour de IPB

Dan mulai hari ini, teman-teman Rakit Bambu yang merupakan  mahasiswa/i angkatan 47 Institut Pertanian Bogor-lah yang akan memiliki jauuuh lebih banyak cerita yang penuh perjuangan, senyuman, harapan, dan air  mata di tempat ini :D

IPB, jagain mereka ya.
Mereka yang gw sayang.
Karena kelak, merekalah yang akan menjaga dan membanggakanmu dengan berbagai karya dan prestasinya :)
IPB mungkin memang tak semegah Ganesha
Jaket almamaternya memang mungkin tak sekemilau jaket kuning
IPB mungkin tak dikejar seperti halnya Gajah Mada..

Tapi IPB berbeda, dan membuatku bangga..
IPB merupakan kumpulan cita-cita anak bangsa, anak perantauan dari Sabang sampai Merauke. Bahkan dari negeri seberangpun ada, yang terkumpul menjadi satu di asrama.

IPB mungkin memang tak semegah Ganesha
Jaket almamaternya memang mungkin tak sekemilau jaket kuning
IPB mungkin tak dikejar seperti halnya Gajah Mada..

Tak mengapa, yang penting aku cinta.. :)
(Harumi Aini)

7 komentar:

Anonim mengatakan...

"gw lagi kapok banget sama yang namanya jadi orang sok tahu! :'("

kenapa kapok tut ? :9

Aii mengatakan...

ga main lg tuth ke IPB? haha main lagi yuuuuuuuuuuuk!!!

Atana Sarah Dinda Nadhirah mengatakan...

dulu gw sering bgt ke ipb. waktu kecil tapi. hahaha. skrg jarang bgt. tapi bentar lg insya Allah bakal sering lagi kesana ya? hahahahaha.
kakak lu hebat ya tuth.. :)

.bulanbiru. mengatakan...

:) tuti emang paling bisa..
hihi, seneng baca postingannya.

makasih buat doanya ya ^^
semoga di manapun rakit bambu milik annisa dwi astuti berlabuh nanti,, tempat itu akan memberikan penjagaan terbaik jadi kita semua bisa bersua dalam kondisi selalu baik-baik saja,,,

amiin :)

Anonim mengatakan...

ya, semoga IPB menjaga mereka...
btw, yang disebut Ganesha tuh ITB bukan?
megah apanya? cuma seiprit gitu juga. jelas lebih guedhe IPB lah.

Anonim mengatakan...

komen di atas bs di "like" g ?

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@anonim : kenapa aja boleeeeh :P

@aii : yuuuuuk :D

@atana : amiin Ya Rabb :) iya tan, kakak gw emang keren, keren banget nyusahin adiknya, hahahaha :P

@t'bulan biru : amiin Ya Allah :D nuhun pisan ya tetehkuuu! Semangat juga buat teteh! Btw, jadi ikut mapres gak teh?

@a'ph : amiin Ya Rabb :) hohoho, iya a'ph, itu maksudnya ITB :D itu kata teh harumi aini loh a, hehehe.. Tapi jujur, dimata tuti ITB pun seperti itu, subhanallah :) Megah gak harus selalu besar khan a? Di jingle smansa day angkatan tuti, smansa yang kayak kotak sabun aja dibilangnya etalase yang megah loh a, hehehe :P

@anonim : entar gw minta tolong si ashar deh ngebuatin fitur like di comment blog gw, ok? hahaha :D