Sabtu, 30 Januari 2010

Masih sayang SMANSA!

30 Januari 2010

Gw masih sayang SMANSA!
Selama gw bisa, gw gak mau ngerusak SMANSA, dengan cara apapun...


Dan sampai saat ini, gw masih percaya
Allah akan selalu menjaga hamba-Nya yang berusaha menjaga agama-Nya

*ujian pertama : menekan ego LAGI!

Juara 1 di hati...

30 Januari 2010
Bersaaaaf kumpul. Mulai.
Garuda!
Deg. Seolah ikut dikomando, sepersekian detik setelah teriakan itu, gw mulai melafalkan zikir dalam hati. Entah apa yang tiba-tiba membuat gw berzikir. Tapi yang jelas, zikir gw pun berpacu dengan setiap gerakan itu.
Siap grak. Hormat grak. Tegak grak. Istirahat di tempat grak. Periksa kerapihan. Mulai.
Deg. Ada yang salah. Ada yang terlambat. Zikir gw pun semakin cepat.
Periksa kerapihan selesai. Siap grak. Lencang kanan grak. Tegak grak. Hitung. Mulai.
Deg. Gak lurus. Sejurus kemudian lurus lagi. Gak lurus lagi. Zikir gw makin cepat. Malah makin gak karuan.
Langkah tegap maju jalan. Langkah biasa jalan. Belok kanan jalan. Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan jalan.
Di tengah zikir gw yang makin gak karuan, tanpa gw sadari ternyata gw mulai menangis! Ya, gw menangis. Entah karena alasan apa. Lamat-lamat gw lihat pasukan di depan. Seketika zikir gw terhenti digantikan dengan air mata gw yang mulai mengalir.

Ya, ternyata adrenalin itu masih terasa. Rasa rindu itu memenuhi pikiran gw. Dan rasa sayang itu belum hilang. Rasa sayang yang masih mampu membuat gw berani cabut pelajaran kimia demi memenuhi janji gw untuk datang saat final padahal gw sangat sadar sesadar sadarnya kalau gw udah kelas XII.

Rasa sayang itu pun berhasil membuat gw dan Ujhee menangis hari ini. Gw yang menangis saat melihat penampilan pasukan. Dan Ujhee yang menangis karena gak gw ajak cabut buat nonton Garuda di final tadi (ditambah gak nonton penyisihannya karena berbenturan dengan An-Naba).

Apapun hasil malam ini. Juara 1 atau tidak. Buat gw, sampai kapanpun Garuda tetap menjadi juara 1, di hati setiap anggotanya...

Kamis, 28 Januari 2010

Diingetin sepertinya :)

26 Januari 2010

Lagi wudhu mau shalat istikharah. Tepat ketika gw membasuh muka dan mengucapkan niat, lantai bergetar bersamaan dengan teriakan dari dalam sekret OSIS.

OSIS!
We're gonna fight fight OSIS fight!
We're gonna win win OSIS win!
We're gonna fight fight fight!
We're gonna win win win!
We are OSIS SMA 1!

Iyel-iyel yang diteriakan kurang dari 20 orang, tapi mampu membuat gw merinding sejadi-jadinya. Subhanallah :)

*Lagi diingetin tuh, Tuth! Sepertinya lw harus punya semangat "gila" seperti itu lagi untuk saat-saat seperti ini..

Sabtu, 23 Januari 2010

"Cuaca Ekstrem!"

23 Januari 2010

Berawal dari larangan untuk mengambil jurusan teknik lingkungan yang gak habis-habis. Dilanjutkan dengan sebuah kejadian yang membuat kakak gw krisis kepercayaan ke gw (yang menurut gw sebenernya itu bukan suatu masalah yang besar, atau bahkan bisa dianggap bukan suatu masalah). Kakak gw ngecek tabungan gw dan menemukan catatan bahwa gw pernah ngambil uang dari tabungan gw untuk keperluan sponsorship SMANSA DAY tahun lalu. Hal yang menurut gw bukan masalah, ternyata masalah besar buat kakak gw. Gw dianggap seenaknya menggunakan uang. Alhasil, kakak gw menghentikan transfer rutin ke tabungan gw untuk membantu biaya kuliah gw karena kejadian itu dan hanya mengizinkan gw menggunakan internet hari sabtu dan minggu.

Setelah kejadian itu pun, seminggu penuh gw sama sekali gak bisa belajar kondusif di rumah. Masalah terus diungkit. Teguran. Sindiran. Bentakan. Silih berganti mampir ke gw. Gw cuma bisa masuk kamar dan diam. Terlalu lelah untuk mencari perkara 'lagi'.

Ketika An-Naba nyaris mengangkat mental gw, gw pun di'jatuhkan' lagi. KTP, ATM, dan kartu pelajar gw hilang. Memicu emosi keluarga di rumah yang sebenarnya belum stabil. Akibatnya, selain gw dianggap sebagai anak yang nyusahin orang tua aja, sampai gw menulis postingan ini pun gw belum daftar simak UI karena gw gak punya kartu identitas. Bersamaan dengan itu, larangan untuk ikut simak UI pun muncul. Gak hanya simak UI, utul UGM, usm pusat ITB, bahkan SNMPTN pun gw 'direkomendasikan' untuk gak usah ikut. Kenapa? Karena gw disuruh belajar sambil menunggu USM STAN 'saja'.

Dan keadaan rumah pun, menjadi benar-benar gak bisa bikin gw belajar. Lelah. Terlalu lelah untuk membela diri. Dan berharap sekolah bisa jadi tempat pelarian gw untuk belajar.

Tapi ternyata? Panitia SPL sedang mengalami krisis semangat. Menuntut gw beberapa hari untuk menjadi seorang single fighter fisik dan mental. Ketika semangat itu kembali lagi, ternyata tekanan itu belum berhenti. Rasa iri gw terhadap orang lain untuk bisa belajar dengan tenang baik di rumah  maupun di sekolah seperti teman-teman gw yang lain, perlahan menyeruak. Dan rasa iri pun seperti api yang memakan kayu bakar. Rasa iri itu, mulai menyita pikiran gw, waktu gw, menggerogoti mental dan fisik gw. Sampai pada puncaknya,  larangan teknik lingkungan, bentakan, teguran, sindiran, ketidak percayaan, dan rasa iri itu membawa gw terkapar dua hari di rumah karena tekanan darah gw yang terlalu rendah.

Darah rendah gw pun membawa suasana rumah menjadi kondusif sementara. Masalah-masalah kemarin seakan lenyap ditelan usaha menaikan tekanan darah gw menjadi normal kembali. Ya. Gw pun mulai belajar dengan tenang. Tahajud tanpa air mata. Dan kembali mengatur ritme belajar gw.

Seolah untuk menguji ketahanan mental dan fisik gw, baru tiga hari gw merasakan kondisi itu, tekanan kembali datang. Ketika untuk pertama kalinya gw benar-benar mampu belajar dengan sangat tenang di NF hari ini, tiba-tiba sebuah sms mampir di hape gw. Sebuah sms peringatan, teguran, dan pernyataan bahwa gw KETUA YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB!

Harapan setelah gw sembuh, rumah mampu menjadi tempat paling nyaman buat gw, ternyata pupus hari ini. Setelah pulang NF dengan tekanan baru akibat SMS itu, tekanan lain pun muncul. Melepas rindu untuk menulis, gw pun ngenet untuk kembali blogging. Tapi apa yang dikatakan nyokap gw?
Nyokap : Aaah, sama aja  khan? Blooging, chatting, browsing, facebook, sama-sama ngabisin waktu aja! Kamu jangan bohong sama ibu!
Semua kejadian itu pun telah mampu membuat air mata gw mulai mengering. Gw mulai bisa tertawa saat menangis. Bahkan nyaris lupa caranya menangis. Gak peduli seberapa sering gw sudah jatuh dan akan jatuh berapa kali lagi. Udah gak ngerti definisi sakit. Udah lupa berapa banyak luka yang seharusnya gw obatin. Gw udah mulai menertawakan setiap masalah yang datang. Kebas dengan segala tekanan. Segala bentakan pun udah gak pernah gw masukin ke hati. Udah gak punya tenaga buat iri sama orang lain. Bahkan sekarang gw udah nyiapin senyum terbaik yang gw punya kalau-kalau ada tekanan yang ngantri buat datang kepada gw.

Dan berharap semua kejadian itu hanya bagian dari rencana-Nya untuk menjadikan gw PEREMPUAN yang jauh lebih kuat dari sebelumnya...amiin ya rabbal alamin..

*Cuaca ekstrem tengah melanda selruh belahan bumi. Banjir di Myanmar, Bangladesh, dan Indonesia,  hujan salju lebat di Eropa, angin kering di Australia, dan kekeringan di Afrika. Termasuk di Bogor. Panas, mendung, gerimis, hujan, dan panas lagi datang silih berganti hanya dalam waktu beberapa jam. Biasanya, cuaca yang gak jelas itu ditutup dengan derasnya hujan dan awan yang mendung di penghujung malam. Pantesan akhir-akhir ini jarang ngeliat bintang...

Minggu, 10 Januari 2010

Jumat, 08 Januari 2010

Terima kasih..

8 Januari 2010

Windmill itu selalu bisa jadi peredam mood jelek gw. 
Walaupun sudah berhenti berputar, tapi efisiensinya masih 99%. 
(Dania Putri)

Terima kasih untuk malam ini :
Ujhee : Kenapa mesti milih sekarang kalau pilihan itu Allah yang nentuin nanti? Oke :D Semangat!




Basith : Apapun keputusan lw atau apapun jalan yg lw ambil, gw akan selalu ngedukung dan bakal ngebantu lw.

Murai : Kapan-kapan kalau Teh Tuti yang mau cerita, sms aja ya teh :D

Astagfirullahalazim...

8 Januari 2010

Sampai saat ini, GW PERCAYA bahwa setiap orangtua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. Ya. Gw percaya. Sangat percaya malah. Tapi, apakah setiap orangtua mau berusaha memahami bahwa setiap anak pun ingin menunjukan bahwa ia mampu memberikan yang terbaik untuk mereka?

Astagfirullahalazim...
Astagfirullahalazim...
Astagfirullahalazim...
Astagfirullahalazim...
Astagfirullahalazim...
Astagfirullahalazim...
Astagfirullahalazim...
Astagfirullahalazim...
Astagfirullahalazim...

Dan sampai malam ini, ketika gw udah gak mampu membendung air mata gw lagi, menyebut nama-Nya masih menjadi satu-satunya cara paling ampuh untuk bertahan di tengah segala tekanan dan kegamangan.

*Ya Allah sesungguhnya aku memohon pilihan (yang terbaik) kepada Engkau dengan ilmu (yang ada pada)-Mu, dan aku memohon kekuasaan-Mu (untuk menyelesaikan urusanku) dengan kodrat-Mu

Dan aku memohon kepada-Mu sebagai karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, dan Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengatahui perkara yang ghaib

Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agaaku, dan kehidupanku, serta (lebih baik pula) akibatnya (di dunia dan akhirat), maka takdirkanlah aku dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini

Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih buruk untuk diriku, agamaku dan kehidupanku, serta (lebih buruk pula) akibatnya (di dunia dan akhirat), maka jauhkanlah urusan ini, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku dimana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.

Rabu, 06 Januari 2010

Ada yang salahkah dengan teknik lingkungan?

6 Januari 2009

Mengajukan Fakultas Teknik Lingkungan sebagai tujuan akhir. Awalnya, ditertawakan, dan gw pun masih bisa ikut tertawa. Mulai dipertanyakan secara serius. Berbagai penjelasan, deskripsi, bahakan kejujuran tentang sebenar-benarnya keinginan gw pun mulai berani gw sampaikan. Berbagai penjelasan mulai diremehkan, gw pun masih bertahan dengan berbagai argumen. Sampai setiap penjelasan direndahkan, dan gw cukup malas untuk beradu argumen setiap hari dengan keluarga, gw mulai menjawab pertanyaan dengan sekenanya. Ketika 'tuduhan' cuma ikut-ikutan teman mampir pun, membuat gw enggan beragumen dan hanya bernafsu untuk mengucapkan satu kata, 'enggak'. Teknik lingkungan pun mulai dijelekan, membuat gw makan hati dan memutuskan untuk tidak berkomentar. Dan sekarang, jelas-jelas gw dinyatakan tidak direstui untuk masuk teknik lingkungan, gw lebih banyak diam dan beristigfar.

Ada yang salahkah dengan teknik lingkungan?

Selasa, 05 Januari 2010

SMS-SMS itu...

4 Januari 2010

Nyatanya, gak cuma wahana Tornado dan Halilintar yang ada di Dufan yang mampu membuat adrenalin gw naik turun. Sebuah SMS yang notabanenya tidak bergerak, tidak memiliki suara, hanya memiliki tanda baca, dan penggunaan huruf besar dan kecil, mampu membuat adrenalin gw fluktuatif seharian penuh.

Beberapa SMS yang sampai sekarang masih gw inget, yang mampu membuat gw sampai seperti itu :
SMS (lupa dari siapa) dua setengah tahun lalu, yang gw terima setelah pulang ILP, yang mengabarkan gw masuk CK OSIS 2007-2008. Pias dan lemes banget. Secara saat itu gw gak mau lolos CK. Mau jadi anggota subseksi sekbid aja, heu.

SMS dari Aufa. H-7 Opening SMANSA DAY 2009. Merinding.

SMS dari Hilmi. Malam-malam gw lagi terkapar di kamar karena sakit, tiba-tiba Hilmi SMS bahwa MXIT membatalkan secara sepihak untuk menjadi sponsor SMANSA DAY dengan alasan yang sebenarnya kurang bisa diterima. Padahal sebelumnya pihaknya bersedia menjadi sponsor madya Rp 36.000.000. Gila! Badan gw tambah remuk! Mental gw juga makin gak karuan!
Tapi dibalik SMS-SMS yang ngebolak-balikin mental gw itu, selalu ada hal-hal yang mampu membuat gw bilang, Alhamdulilah :)

Dan hari ini, gw dapet SMS serupa. SMS yang mampu membuat gw istigfar  berkali-kali di pagi-pagi buta dan membuka mata dengan cepat.
1 Message Received :
opeh.xiiipa2.


Ass teman2, banguuuun ayooo tahajud. minta yg terbaik untuk kalian. hari ini h-98 untuk kalian buat yang mau pake yellow jacket :) doain aku yaa untuk 1 kursi di fkui-ugm.
Deg. Adrenalin gw fluktuatif banget seharian ini. Pengen bisa nangis bahagia, sujud syukur, dan bilang Alhamdulilah  pada tangggal 17 April, 15 Mei, Juni, dan 1 September 2010. Bisa gak ya?  

*Rabbana atina milladunka rahmataw wahayyi'lanaa min amrinaa rasyada.

Sabtu, 02 Januari 2010

(nyaris) Down!

2 Januari 2009

Heu. Gw memang ditakdirkan gak boleh ngedown kali ya? Untuk ke sekian kalinya (dan berharap akan terus begini), selalu ada orang-orang yang berhasil membuat gw tertawa di saat gw nyaris down. Alhamdulilah. Makasih Ifan :D
Ifan : Semangat ya, Tuth! Untuk mengejar cita-citanya dan mengejar cintanya! Hahahaha...

Jumat, 01 Januari 2010

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


1 Januari 2010

Di saat sebagian orang pengen banget pergi liburan ke Dufan tapi gak sempet karena gak ada duit dan pastinya rame banget yang membuat males ngantri. Keterlaluan kalau gw gak bersyukur karena bulan desember lalu, hanya berselang satu minggu, gw dikasih kesempatan untuk pergi ke Dufan dua kali berturut-turut! Alhamdulilah :D


Dufan, Part 1 (21-12-2009)

Sama seperti tahun lalu, setiap akhir semester 1, sekolah memberikan penghargaan kepada siswa-siswinya yang berhasil menyumbangkan piala juara 1 untuk sekolah dalam berbagai kompetisi dibidang akademik, seni, olahraga, maupun organisasi. Penghargaan ini berbentuk liburan ke Dufan dengan biaya masuk, konsumsi, dan transport pulang pergi ditanggung oleh sekolah.

Kalau tahun lalu gw bertindak sebagai anak kelas XI yang punya kakak kelas, teman seangkatan, dan adik kelas yang luar biasa (kayak upacara aja lw, Tuth pake kata 'bertindak'! Hehehe..), tahun ini gw punya teman seangkatan dan adik-adik kelas yang luar biasa berprestasi. Mulai dari Nina, Juara 1 Murid Berprestasi tingkat  Jawa Barat. Rj juara 3 Murid Berprestasi tingkat Kota Bogor.  Deden, Galuh, dan Andra Juara 1 LCT HIV AIDS tingkat Kota Bogor. Frilla tiga besar olimpiade Komputer tingkat Kota Bogor (aduh, lupa gw juara berapa), T'Fia yang berhasil membawa nama SMANSA ke Amerika dalam program pertukaran pelajar. Aii, Anggi, dkk yang berhasil mendapatkan juara dalam kompetisi Tari Saman. Sampai Atika Almira dan Laila yang berhasil mengikuti Olimpiade Matematika tingkat Internasional di Singapura beberapa waktu yang lalu. Oh iya, ada satu lagi. Ada edisi spesial tahun ini yang berbeda dengan tahun lalu. Berdasarkan instruksi langsung dari Kepala Sekolah,  sebagai bentuk penghargaan, Ketua Umum OSIS 2009-2010 (saat ini yang notabanenya Murai) diundang untuk ikut kegiatan ini. Walaupun kata Pak Agus Murai ikut sebagai bentuk penghargaan dari Kepala Sekolah, menurut gw Murai ikut karena Murai juga berhasil menjadi Juara 1. Juara 1 dalam pertempuran mental terlama selama regenerasi 2009 SMAN 1Bogor! Iya gak, Rai? Hehe... XP


 Chairmate, Obsbang, Sahabat, dan Partner Belajar X4 gw tersayang!


Laila, Karlina, T'Fia, Gw, dan Atika

Nah, kalau gw?  Jujur waktu nama gw dipanggil untuk ikut ke Dufan lagi, gw bingung. Kayaknya semenjak gw pergi ke Dufan tahun lalu gw belum nyumbangin piala lagi? Waktu gw konfirmasi ke Pak Agus Sunarya, Pak Agus hanya menjawab..

Pak Agus : Oh kamu teh udah ikut tahun lalu? Yaudah lah gapapa kamu ikut lagi. Biar menuh-menuhin bis!

Hahaha. Alhamdulilah :D Ifan, Miya, dan Nita pun nasibnya sama. Sama-sama ikut buat menuh-menuhin bis. Hohoho. Dan benar khan? Allah itu Maha Adil, walaupun bentuk keadilannya tidak tertangkap logika dan perasaan manusia :) Subhanallah..


 Ifan, Deden, Ikhsan, Gw, T'Fia, Kakan, dan Chandra
dari Rumah Kaca



Ikhsan, T'Fia, Kakan, Deden, Nita, Gw, Chandra, dan Rj
sebelum naik Kicir-Kicir



T'Fia dan Gw di depan "Windmill", hehehe..

Walaupun begitu, berbeda dengan tahun lalu. Wahana-wahana Dufan kali ini tidak bisa melepaskan kepenatan gw seperti biasa. Setiap gw naik suatu permainan, gw ngerasa fisik gw aja yang main. Soalnya mental dan pikiran gw lagi gak ada di sana. Lagi ngawang-ngawang banyak pikiran. Mulai dari pekan remedial, SPL, dan mood gw yang tiba-tiba jadi jelek banget :(

Tapi ternyata, kepenatan gw berhasil hilang bukan karena wahana-wahana yang gw naikin, tapi dari obrolan-obrolan mendadak gw dengan Rj, Nita, dan Murai :D

Makasih ya Rj buat obrolan hari ini. Kangen banget gw ngobrol sama sahabat gw yang satu ini :) Makasih atas pengertiannya dan makasih udah ngizinin gw jujur atas apa yang terjadi. Makasih juga karena lw masih mau cerita ke gw. I'll always wait another story from you, my best buddy! :)

Makasih ya Nita. Makasih sudah mau bercerita ke gw hari. ini Selalu senang kalau mendengar cerita kembar :) Dan lw tau kembar? Dari cerita lw, pola pikir lw, dan sikap lw, gw rasa LSWK setuju dengan perkataan gw. Mereka  pasti bangga punya ex.judat seperti lw.. Sayang kembar! :)


Rj, Gw, dan Nita

Makasih juga ya Murai buat ceritanya hari ini. Yaaah, kalau ngobrol sama lw mah, kalau dilanjutin kayaknya gak akan beres-beres ya, Rai? Secara kita ngobrolin hal-hal tentang OSIS dari A-Z sampai balik ke A, hehehe.. Dan pernyataan, 'Kita gak akan pernah ngerti perasaan orang lain sebelum kita pernah merasakan ada diposisi orang itu' selalu terbukti kebenarannya kalau gw ngobrol sama lw :) Tetap hamasah ya, Rai untuk segala hal! And I'll aways wait  another amazing story about you and Avion, my younger brother! :)

T'Fia, Gw,dan Murai

*Dan ketika Allah ngasih kesempatan gw ke Dufan untuk melepaskan penat, dengan luar biasa Allah menggurat rencana untuk mengizinkan gw melepas penat dengan cara lain. Cara yang bahkan gw rindukan untuk gw lakukan, menjadi seorang pendengar yang baik.. Subhanallah..

Dufan, Part 2 (30-12-2009)

Sebenarnya sudah lama gw dengar kalau wirus Windmill punya rencana cabut ke Dufan. Mereka mau liburan pake saldo wirus mereka yang alhamdulilah lumayan. Sampai beberapa hari yang lalu, ketika gw mampir kesekolah, gw ketemu Hilmi dan diajakin cabut ke Dufan besoknya. Mendadak banget. Dan gw sadar 100%, agak cari perkara sebenarnya kalau gw pergi ke Dufan lagi. Mulai dari harga tiket yang pasti luar biasa melambungnya di waktu liburan sekolah+tahun baru kayak gini, apalagi gw gak dibayarin sama anak-anak wirus, hehehe, Dufan yang rame banget dan pasti ngantrinya gak tanggung-tanggung kalau mau naik di setiap wahana, dan gw yang sebenarnya baru satu minggu lalu cabut ke Dufan.

Akhirnya? Hehehe, sebenernya udah paling salah sih ngajak gw ikut cabut dan  ada hubungannya sama Windmill dan orang-orangnya, udah paling susah nolaknya. Apalagi ngeliat Hilmi yang ngajaknya udah sedikit maksa (Hahaha, ngaku aja lw, Mi! Lw kangen khan cabut sama gw? Hahaha, ampun, Mi! :P). Dengan menggunakan jurus negosiasi dan persuasi yang diajarkan OSIS selama tiga tahun kepada gw, serta bermodalkan kenekatan, akhirnya minta izin sama Bapak. Hasilnya? Diizinkan! Alhamdulilah :D

Perkataan, 'Ada beberapa hal yang kadang kalau tidak direncanakan terlebih dahulu, dapat benar-benar terjadi dan terlihat lebih menyenangkan' terjadi pada gw hari ini. Walaupun cuma berdelapan, pergi bersama mereka selalu terasa menyenangkan. Terlalu menyenangkan malah. Ditambah pada hari itu, fisik, mental, dan pikiran gw, sedang benar-benar ada di sana bersama mereka.


Ujhee, Aldy, Dania,Hilmi,Eka, Gw, dan Raras di pintu masuk



Mulai dari Gw yang jadi 'korban' terparah Arung Jeram. Gita yang pias banget karena baru pertama kali naik Halilintar. Dania yang pucet karena deg-degan naik Tornado. Eka yang riweuh banget nyari tempat ganti baju. UJhee yang ngidam makan mie goreng. Hilmi yang udah kayak aki-aki mesen teh panas karena pusing. Raras yang gak berubah, kepolosannya bikin kita geregetan. Aldy yang membuat wahana 'Extreme Car' waktu perjalanan pulang. Sampai kembang api yang menutup semuanya setelah kita selesai shalat maghrib. Indah banget. Kembang apinya. Dan punya keluarga seperti mereka. Alhamdulilah.


Ujhee dan Raras di Kicir-Kicir



Gw dan Hilmi di Ombang-Ombang


 Aldy, Sang Ksatria Berkuda! Hahaha..


 Aki Hilmi, hahaha..

Heu, kalau mau cerita tentang Windmill dan antek-anteknya, kayaknya gak akan ada habisnya. Bahkan sekarang, gw udah kehabisan kata-kata kalau mau cerita tentang mereka. Alhamdulilah. Subhanallah. Semoga mampu mewakili cerita gw tentang keluarga terbaik itu :)


 Wirus Windmill



 Gita dan Gw


Dania dan Eka


Aldy, Dania, dan Hilmi



Aldy, Gw, Dania, Raras, dan Hilmi


Terima kasih untuk hari ini, keluarga terbaikku..

Dan di perjalan pulang, Hilmi menyalakan radio dan terdengar lagu jadul yang keren banget. Kangen dari Alm.Chrisye dan Sophia Latjuba. Berhubung kita hafal semua, jadi kita kayak karokean didalam mobil. Sampai sejurus kemudian, lirik lagu itu mengingatkan gw atas suatu hal yang luar biasa.
Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku aku pun rindu kamu
Ku akan pulang

Melepas semua kerinduan yang terpendam

*Jika beberapa waktu yang lalu Allah menjadikan imajinasi sesaat gw menjadi sebuah kenyataan. Hari ini, Allah memberikan tempat dan waktu yang luar biasa untuk melampiaskan kerinduan sesaat gw. Subhanallah..

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman :13)