Senin, 27 September 2010

Hibernate

3 -27 September 2010

I didn't have something to write.

Hahaha. Alibi. Padahal lw ngerti khan Tuth kalau setiap detik yang berjalan pun sebenarnya sangat berharga untuk lw tulis? 

Jadi?
 
3 September 2010-batas waktu yang belum ditentukan :

I HIBERNATE FROM THIS BLOG

Sebelum undur diri, atas nama ayam yang selalu setia bertengger di 'Cerita Hari Ini', gw mengucapkan Selamat Idul Fitri 1431 H serta Mohon Maaf Lahir dan Batin. Maaf apabila selama ini kokok-an nya (atau kotek-an nya? aduh  gw gak tau bahasa yang bagusnya apa :P) banyak hal yang tidak semestinya. Baik yang tersurat maupun tersirat. Baik yang menyakitkan atau menyenangkan. Terima kasih kepada siapapun yang sering berkunjung di blog ini. Baik yang meninggalkan jejak atau enggak. Baik yang hanya numpang lewat atau yang sampai berlangganan. Sampai jumpa ya. Sampai di saat si empunya blog benar-benar berhasil memeluk landak! :D

* Teruntuk :
=Ujhee, Nisop, Aufa, Ditho, Dimash, Aldy, T'Tatan, T'Fia : Andai gw bisa ketemu kalian detik ini juga, gw punya banyak cerita untuk kalian. Kalian tau gak? Saat ini, di sini, di saat gw masih berjuang untuk mencari tempat terbaik itu, setiap detik yang gw jalanin, udah kayak BLDK ke-3 buat gw. Berlebihan? Gw rasa enggak. Tekananannya berbeda setiap harinya, setiap detiknya. Bahkan datang dari orang-orang terdekat gw. Tapi rasanya? Berbeda. Sangat berbeda. Saat ini gw cuma bia bertahan. Gw gak bisa menyerang. Saat ini gw hanya bisa menerima. Gw tidak dibiarkan memberikan penjelasan. Dan yang paling berbeda, gw sendirian, gak ada kalian. Parahnya, saat ini gw mulai tidak bisa membedakan, mana tekanan yang sebenar-benarnya tekanan, dan mana pemikiran-pemikiran gw sendiri yang tanpa gw sadar telah membuat tekanan sendiri buat gw. Eh, tapi salah deng. Gw gak sendirian. Terima kasih ya. Untuk apa? Percaya atau enggak, selama gw tidak menulis di blog ini, kalian silih berganti tanpa putus-putusnya selalu menemani gw di BLDK ke-3 ini. Lewat mimpi. Allah baik ya sama gw? Ya. Dan akan selalu baik, sampai kapanpun :)

=CCCK, CCK, CK, dan Calon OSIS 2010/2011: Hei, apa kabar Masih bersemangat dan antusiaskah? Atau malah sedang tertekankah? Lagi jatuh kah? Lagi putus asa kah? Bahkan nyaris menyerah? Ah, gw gak yakin kalian selemah itu. Tapi jika suatu saat nanti hal itu benar-benar terjadi pada kalian, percaya sama gw. Apapun bentuk tekanannya, dan seberapapun besarnya, selama kalian tidak sendirian, tekanan itu gak akan pernah jadi masalah besar! Karena apa? Silahkan pikirkan sendiri mengapa iyel-iyel OSIS menggunakan kata 'WE bukan 'I'. We'll Fight... (Silahkan lanjutkan sendiri. Eh salah deng, silahkan buktikan sendiri!)

Kamis, 02 September 2010

Naif

2 September 2010

Salah satu pertanyaan dan permintaan paling naif yang pernah gw lontarkan beberapa hari belakangan.
Ya Allah.
Boleh hamba meminta lagi?
Ajarkan hamba cara memeluk landak :D

Tanya-jawab

2 September 2010

Ingat ekspresi wajah anak-anak Laskar Pelangi  pada adegan mereka berkumpul di gubuk dengan wajah cangak plus berbinar-binar melihat piala pertama yang berhasil mereka bawa ke sekolah mereka?

Ekspresi itu yang gw miliki hari ini saat gw memandangi lamat-lamat my first salary! Alhamdulilah! Wuiiiiih, rasanya tak dapat digambarkan dengan kata-kata, boy :D

Minggu ini minggu ketiga sekaligus minggu terakhir gw magang di Rumah Puspa. Minggu ini pun gw ngerasa ngerjain tugasnya udah kayak orang kesetanan! (Padahal bulan Ramadhan setan kan dibelenggu ya?) Minggu ini entah bermula dari mana, selama magang otak gw selalu mendeklarasikan :
Ayoo Tuti, ngerjain tugasnya yang bener! Biar bisa dapet duit buat bayar USM ITB!
Yang pada akhirnya, sukses membuat gw dalam dua hari mampu melahap 792 halaman buku untuk gw resensi. Padahal standar baca gw dalam keadaan normal, jumlah halaman itu bisa bikin gw mabok kata-kata, hohoho :P

Selain itu, minggu ketiga gw ini entah mengapa terasa sangat menyenangkan. Gw disuruh meresensi buku-buku psikologi dan diajak bertukar pikiran sama Tante Nia tentang pengalaman-pengalaman hidup beliau. Yaaa, istilahnya mah gw kayak dapat konsultasi gratis gitu sama psikolog, hehehe :D

Alhasil, minggu ini gw seolah diajak mencoba memiliki sudut pandang dalam berbagai hal melalui pendekatan psikologi.

Tau apa yang terjadi? Subhanallah. Segala materi yang gw baca dibuku dan cerita-cerita dari Tante Nia seolah menjawab banyak pertanyaan yang belum sempat gw pertanyakan (yang pada akhirnya gw gak berhenti bersyukur karena gak pernah mempertanyakan itu!).

Banyak pertanyaan?

Yap. Gw adalah orang yang cerewet. Ketika saat ini keadaan tidak memungkinkan gw untuk berinteraksi dengan banyak orang, gw lebih banyak 'berdialog' dengan diri gw sendiri. Gw banyak melontarkan pertanyaan kepada diri gw sendiri yang mau gak mau harus gw jawab juga.  Mulai dari pertanyaan paling naif sampai pertanyaan paling picik. Alhamdulilah kalau terjawab. Kalau enggak? Hehehe.. Jadilah banyak ceracauan di blog gw yang gw lampiaskan sebagai bentuk kekesalan karena gw gak mampu menjawab pertanyaan gw sendiri. Kalau ada yang pernah baca postingan gw yang mungkin bikin sakit mata, mungkin itu salah satunya.

Pertanyaan-pertanyaan apa?

Inti dari semua pertanyaan gw adalah :
Allah baik banget sama gw karena sampai detik ini, kekuatan, kelapangan, dan kesabaran masih diizinkan untuk mendampingi gw di saat gw sadar bahwa segala tekanan yang ada dari segala penjuru belum akan berakhir sampai gw menemukan tempat terbaik itu. Tapi gw gak pernah bilang, kalau mempertahankan mental untuk tetap berada di skala fight  selama satu tahun ke depan itu mudah. Jadi pertanyaannya adalah, BAGAIMANA CARANYA?
Alhamdulilah minggu ini semua pertanyaan gw terjawab sudah oleh buku-buku yang gw resensi dan dari pengalaman-pengalaman hidup Tante Nia plus dari otak gw yang yang kerjaanya suka menyambung-nyambungkan peristiwa yang ada dengan peristiwa yang lainnya, hehehe :D

Tapi kalau lebih tepatnya sih, minggu ini gw lebih merasa tersindir. Tersindir sama kelakuan-kelakuan plus pikiran-pikiran gw yang ternyata cukup aneh-aneh beberapa minggu kebelakang, hehehe :P

Pembawaan seseorang yang menyenangkan dipengaruhi sama faktor genetik gak ya? Kalau iya, pantes aja gw betah berlama-lama dengan T'Tatan, wong sama ibunya juga menyenangkan! Nuhun Tante Nia :D

*Sebelum melanjutkan membaca postingan satu ini, WARNING : ingat salah satu hukum yang ada di blog ini. Penulis blog adalah orang yang suka menyambung-nyambungkan keadaan dan situasi karena menurutnya gak ada hal yang kebetulan di dunia ini :P

Dan seolah sebagai kesimpulan dari segala pertanyaan gw yang untungnya telah terjawab, kemarin malam salah satu adik gw (yang sepertinya diam-diam ngefans sama gw! hahahaha, ampun bos :P) tiba-tiba nge-sms gw yang isinya cukup membuat gw mengerenyitkan dahi. Pokoknya inti smsnya adalah :
Teh Tuti, kalau sepemikiran gw, kok jalan hidup Teh Tuti kayak udah ada alurnya nya? kayak di sekenario-in gitu. Tapi Teh Tuti ngikutin aja jalannya. Ngga ngubah. Tapi itu uniknya teh. Ya, kayak roda, kadang diatas, kadang dibawah. Jadi seru kayaknya! Kayak sinetron! Wkwkwk

Wedaaan, hahahaha. Jujur pertama kali gw baca sms dari nih anak gw ketawa dulu. Ngapain nih anak tiba-tiba ngomongin jalan hidup gw ya? Hahahaha :P Tapi sepersekian detik kemudian gw diem dan berusaha menyelami makna sms itu (ciee, berapa meter Tuth nyelemnya! :P).

Sampai akhirnya...jeng-jeng! Gw menemukan pesan dibalik sms ini loh! (Entah Allah yang ngasih pemahaman lewat sms ni anak, atau nih anak yang perhatian sama gw, hahahaha :P, gw gak tau). Pesan yang pada akhirnya bikin gw bisa senyum lagi. Senyum pake hati :)
Tapi Teh Tuti ngikutin aja jalannya. Ngga ngubah. 
Yap. Poin pentingnya adalah : Sutradara jalan hidup gw adalah Zat Yang Maha Indah. Dan yang pasti, skenario yang dibuat-Nya pun sama indahnya bukan? Tinggal gw-nya aja yang dibenerin, kalau modal percaya kalau skenarionya pasti indah doank tanpa inget surat Ar-Rad ayat 11, sama aja bohong khan? ;)

Ya, kayak roda, kadang diatas, kadang dibawah. Jadi seru kayaknya! Kayak sinetron! 
Weiiits, diantara segala jawaban yang gw dapatkan, gw benar-benar melupakan hal yang satu ini loh. Astagfirullahalazim.

Dulu.
Ketika Sang Sutradara memberikan lebih dari apa yang lw minta (baik yang terlisankan atau tidak), ketika lw punya banyak orang disekeliling lw yang siap sedia untuk mensupport lw, ketika segala apa yang lw lakukan bisa menyungging senyuman orangtua lw, dan ketika lw  diberi kebebasan untuk banyak-banyak memberi, mau tekanan sebesar apapun, lw masih bisa tersenyum, positif thingking, bersabar, pasrah, dan percaya.

Sekarang.
Ketika Sang Sutradara belum meberikan apa yang lw minta (baik yang terlisankan atau tidak), ketika keadaan memaksa lw untuk mengejar banyak ketertinggalan itu sendirian, ketika apa yang lw perbuat sangat mengecewakan orangtua lw, dan ketika ego kian meninggi dan tak dapat dibendung lagi, apakah lw masih bisa tersenyum, positif thingking, bersabar, pasrah, dan percaya?


Apakah lw masih bisa, Tuth?
Kecuali lw hanya pecundang yang dengan gampangnya mengizinkan segala tekanan itu mengubah pertahanan lw saat roda itu berada di bawah.

Dan pertanyaan itulah yang membuat gw akhirnya bisa tersenyum lagi menggunakan hati. Alhamdulilah :)

Ayooo, ayooo, siapa yang mau ngadu senyum sama gw? :D


Ngomong-ngomong tentang mengubah.
Hey, kamu!
Adik gw yang sms sederhananya sukses membuat gw berpikir.
Dan yang mungkin akan gw rindukan untuk gw ledekin, hehehe :P
Terima kasih ya!
Terima kasih banyak.

Dan sampai jumpa.
Sampai jumpa di malam saat gw akan mengetahui secara pasti, dimana posisi tempat duduk lw untuk mengubah smansa dan keluarga terbaik itu menjadi lebih baik lagi selama satu tahun kedepan :)

*Mempertahankan mental untuk tetap berada di skala FIGHT itu gak gampang. Tapi memang dari awal, lw gak pernah diajarkan mencapai kata WIN itu gampang, iya khan Tuth?