Rabu, 28 Juli 2010

Jawaban

28 Juli 2010

Mengapa gw bisa sedemikian bingung?
Allah cuma ingin lw mencari tahu, Tuth.

Mengapa gw bisa sedemikian tertekan?
Allah cuma ingin lw bisa menjalani, Tuth.

Mengapa gw bisa sedemikian berontak?
Allah cuma ingin lw mengerti dan memahamai lagi, Tuth.

Mengapa gw bisa sedemikian lelah untuk berpikir lebih jauh?
Allah cuma ingin mengingatkan kalau lw gak pernah sendiri, Tuth.

Dan mengapa gw bisa sedemikian cintanya dengan OSIS?
Karena Allah gak akan membiarkan lw merasakan yang namanya KEHILANGAN LAGI, Tuth.

*Ya Rabb, terima kasih atas jawabannya. Bisa tersenyum lagi memang sangat menyenangkan :)

Selasa, 27 Juli 2010

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin

27 Juli 2010

Judul buku : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2010
Halaman :256
Harga : Rp 32.000,00
 


Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.

Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.

Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.

Sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.
Bukan alur ceritanya. Tapi potongan-potongan kalimatnya. Sukses merobohkan pertahanan mental yang sudah susah payah  gw bangun beberapa hari belakangan.

*Ya Allah, kalau memang hamba tak layak mendapatkan jawabanya, mungkin memang hamba tak pantas menanyakannya lagi.

Senin, 26 Juli 2010

KENAPA?!

26 Juli 2010

Ya Allah...
Karena prinsip hamba yang (sok) idealis.
Karena keinginan hamba yang (sok) mengikhlaskan.
Dan karena pemikiran hamba yang (sok) visioner.
Hamba telah rela merasakan KEHILANGAN untuk ketiga kalinya, Ya Rabb.

Tapi untuk yang satu ini?
Ya Allah, boleh hamba sedikit egois?
Hamba takut, Ya Allah.
Hamba hanya terlalu takut kehilangan mereka.

Mereka yang mendekatkan hamba pada-Mu.
Mereka yang mengajarkan untuk melihat setiap rencana-Mu

Ya Rabb..
Kalau rasa cinta ini memang berada dalam ridho-Mu.
Kalau rasa cinta ini memang sesuai dengan kadarnya.
Dan kalau rasa cinta ini sesuai pada tempatnya.

Teguhkanlah rasa cinta ini mulai hari ini, Ya Rabb.
Hati ini sudah terlalu lelah untuk menerima rasa cinta yang lain.
Selain dari mereka.

Ya Allah...
Hamba lelah menangis malam ini.
Menangisi ketidakdewasaan pola pikir ini.
Menangisi benteng pemikiran yang kian menguat tiap harinya.

Ya Allah, boleh hamba meminta sesuatu?
Andai hamba bisa memeluk mereka malam ini.
Memeluk dan menangis di hadapan mereka.
Walau hanya lewat mimpi.

HEY, OSIS!
KENAPA GW HARUS JATUH CINTA SEDALAM INI KEPADA KALIAN?!
KENAPA?!
KENAPA, YA ALLAH...

*Ya Rabb, hamba tidak tahu apa yang harus hamba adukan. Setidaknya, berharap Engkau mengizinkan hamba menjerit malam ini. 

Minggu, 25 Juli 2010

and the story, begin..*

25 Juli 2010

Hanya sebuah gedung sekolah berusia lanjut. Tidak lebih.

Tapi tidak bagi empat orang penghuninya. Empat orang yang terlalu banyak menyumbangkan tawa, canda, air mata, dan keringat di dalam gedung itu. Dan bagi mereka, terlalu berharga jika gedung itu hanya diebut sebagai sekolah.

Mereka menyebutnya sebagai istana. Istana tanpa nama.

 Istana tanpa nama

Mereka. Empat orang yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah. Bersaudara hanya karena persamaan iman, kepercayaan, dan kekuatan pengertian. Tumbuh ditengah segala perbedaan. Dan saling memahami dari satu persamaan yang serupa. Sama-sama mengagumi keindahan kuasa-Nya.

Rayyan. Laki-laki cerdas berbadan atletis yang dilengkapi dengan wajahnya yang meneduhkan. Rambut hitam lurus cepak dan senyum  selalu menghiasi wajahnya. Senyum apapun itu. Mulai dari senyum keceriaan sampai senyum yang cukup getir untuk dilihat. Sayangnya, garis wajahnya yang keras terkadang menutupi kesempurnaan fisiknya. Wajar. Garis itu terbentuk karena ia telah menjadi tulang punggung keluarga lebih cepat dari waktu yang seharusnya.  Dengan segala kesempurnaan fisik dan kecerdasannya, menjadi tidak wajar ketika banyak orang yang tahu bahwa ia tidak memiliki kedekatan dengan seorang wanita pun. Mungkin memang cukup dia sendiri yang tau kalau hatinya sudah disinggahi dua wanita yang menurutnya paling sempurna yang ia miliki.  Ibu dan adiknya. Kebiasaan menegakkan kepala ke atas pun tak jarang membuatnya dikatakan angkuh, walaupun tak mengubah parasnya yang menawan. Ah, andai orang-orang tau apa yang sebenarnya yang ia lakukan. Kebiasaan itulah yang selalu menguatkannya selama ini. Melihat luasnya langit. Rayyan percaya Sang Pemilik Jagad Raya menciptakan langit yang luas untuknya. Untuk mengingatkannya bahwa apapun masalah dan sebanyak apapun tekanan yang akan dia hadapi, ia masih memiliki hati yang masih ia tambah luas wilayahnya tanpa batas. Seperti luasnya langit yang selalu ia pandangi. Termasuk hari ini. Ia pun terus memandangi langit untuk menekan segala egonya, ketika ia harus rela 'diusir' oleh Ibu dan adiknya untuk pergi meninggalkan mereka berdua, demi sebuah mimpi dan cita-cita.

Delta. Satu-satunya gadis berjilbab diantara mereka. Tidak ada yang istimewa dari penampilan fisiknya. Biasa saja. Tapi mungkin ada yang membuatnya tampak berbeda. Kepiawaiannya bermain biola, selalu membuatnya tampak anggun bagi orang yang menyaksikannya. Tapi tidak bagi dirinya sendiri. Delta selalu risih dengan sesuatu yang berhubungan dengan pujian dan sanjungan. Aneh. Baginya gak ada sesuatu yang layak dipuji dari dirinya walaupun permainan biolanya pernah membuat satu aula sekolahnya banjir air mata. Sayangnya, dia tak pernah menyadari bahwa ke-risih-an nya dengan sanjungan dan pujian hanya dampak dari trauma yang pernah ia alami. Karena sanjungan dan pujian lah, ia kehilangan orang yang ia sayangi, yang untuk pertama kalinya mengajarkannya bermain biola. Oia, satu lagi. Ia benci disuruh menggunakan rok. Bahkan ia pernah bertengkar hebat dengan Rayyan hanya karena masalah itu. Tapi Rayyan tidak tahu bahwa Delta tidak mau menggunakan rok karena ia hanya takut. Ia hanya takut tak bisa memanjat pohon di samping istana setiap malam, untuk melihat indahnya konstelasi bintang di langit. Konstelasi bintang yang selalu berhasil melepaskan kerinduannya, kepada sang pengajar biolanya.

Gemma. Dingin. Itulah penilaian orang-orang saat pertama kali mengenal Gemma. Penilaian itu tidak salah. Kesan dingin yang dimiliki laki-laki berperawakan tidak tinggi dan tidak pendek ini timbul dari rasa cintanya dengan kesendirian. Baginya, lebih baik diam dan menyendiri daripada berbicara dan berkumpul dengan orang banyak tapi tidak memiliki manfaat. Walaupun terdapat pengecualian jika ia bertemu dengn tiga penghuni istana lainnya. Delta selalu geleng-geleng kepala melihat kebiasaan Gemma yang tak pernah bosan bercengkrama dengan laptopnya. Layar laptopnya selalu menampilkan coding  coding yang tak pernah Delta mengerti. Di samping dan belakang laptopnya, berserakan berbagai CD pemrogramman, games, antivirus, dan program-program yang menambah manis teman bercengkeramanya itu. Andai ia memiliki lebih banyak teman yang mengenalnya lebih dekat, pasti tidak akan ada yang pernah menyangka bahwa pola pikirnya tidak serumit coding-coding yang ada di layar komputernya. Setiap masuk atau keluar dari istana itu, ia pasti selalu terhenti di jembatan depan istana. Bukan untuk membetulkan tali sepatunya. Bukan. Tapi untuk menikmati air sungai yang terus mengalir ke bawah. Dari situlah pola pikirnya berasal. Baginya, hidup ini lebih sederhana dari program-program komputer yang selalau ia buat. Apapun yang ia hadapi, ia selalu berusaha menyikapinya seperti air yang selalu mengalir ke bawah. Sebesar apapun batu yang menghalanginya, sesempit apapun tempat mengalirnya, air akan selalu memaksa untuk mengalir ke bawah. Selalu. Dan itulah kekuatan yang ia pegang untuk mencapai mimpinya. Mimpi besarnya. Sebuah kekuataan dari kesederhanaan yang memaksa.

Nasha. Perempuan yang paling muda diantara empat penghuni istana lainnya.  Bukan karena umurnya, toh mereka memiliki umur yang sama, hanya berbeda beberapa bulan. Nasha terlihat dan dianggap paling muda karena keceriannya.  Keceriaan tanpa batas yang tidak dimilki penghuni istana lainnya. Gadis berambut panjang yang lebih sering dikuncir dengan poni samping yang menutupi keningnya ini, tanpa sadar telah menjadi penyulut keceriaan bagi tiga  penghuni istana lainnya. Rayyan, Delta, dan Gemma memiliki satu prinsip yang sama tentang Nasha, "Jangan harap bisa menunjukkan wajah sedih atau bahkan menangis jika berada di hadapan Nasha". Dan kalau diperhatikan, diantara jendela-jendela yang dimiliki oleh setiap penghuni istana, engsel jendela  Nasha lah yang paling memprihatinkan keadaanya. Nyaris tak mampu menopang kedua daun jendelanya. Ya. Nasha paling senang membuka jendelanya lebar-lebar, apalagi di saat hujan. Ia senang memandangi hujan. Melankoliskah? Bukan. Sama sekali bukan. Bahkan Nasha sangat membenci kata menangis. Baginya, hujan selalu bisa menjadi tolak ukurnya. Tolak ukur seberapa bisa ia menghangatkan orang-orang di sekitarnya di tengah dinginnya hujan. Kebiasaan itulah yang menjadi kekuatan keceriaan tanpa batasnya. "Jika Sang Pemilik hujan menciptakan hujan dengan segala rasa dinginnya, berarti gw diciptakan untuk memberikan rasa hangat untuk orang-orang di sekitar gw!", itulah kalimat yang selalu Nasha ucap berulang-ulang, saat memandangi hujan dari jendela istana. Ia pun mendeklarasikan dirinya, sebagai Sang Penantang Hujan.

Dan mulai hari ini, mereka memutuskan untuk keluar dari istana dan berpisah. Bertengkarkah? Bukan.

Dengan segala perbedaan yang ada pun, istana tersebut terlalu nyaman dan membuat  mereka terlalu malas untuk berselisih walaupun sedikit. Istana tersebut terlalu menyenangkan untuk diisi dengan perbedaan pendapat. Dan istana tersebut terlalu berharga untuk ditinggal pergi walaupun hanya sebentar.

Tapi bukankah banyak orang bilang, kedewasaan itu tumbuh ketika kita berani keluar dari zona aman dan zona nyaman? Ya. Mereka pergi dari istana itu. Mereka ingin menjadi dewasa. Dan meninggalkan segala zona nyaman dan zona aman yang ada.

Menjadi dewasa? Alasan yang terlalu idealis untuk orang-orang seperti mereka. Ternyata mereka punya alasan yang lebih sederhana dari alasan itu.

Rayyan hanya ingin memandangi luasnya langit selain dari menara tertinggi istana. Delta hanya ingin mengangumi konstelasi bintang di langit selain dari cabang pohon samping istana. Gemma hanya ingin menikmati air yang terus mengalir ke bawah selain dari jembatan di depan istana. Dan Nasha hanya ingin menantang dinginnya hujan selain dari jendela istana.

Hanya itu. Mereka hanya ingin melihat keindahan kuasa-Nya, dari sudut yang berbeda.

*Hanya sebuah ceracauan yang berbentuk cerita fiksi bersambung. Terinspirasi dari sebuah istana yang terbuat dari kertas lipat yang diberikan oleh seorang sahabat. Dan terinspirasi pula dari tiga sahabat yang menyaksikan proses pembangunannya :)

Sabtu, 24 Juli 2010

Kabut yang sama

24 Juli 2010

Ketiga kalinya.

Tapi ternyata, bukan terjatuh di lubang yang sama.
Melainkan berujung pada kesyukuran yang sama.

Memiliki awal yang serupa.
Bermula dari sebuah kekaguman.
Tumbuh menjadi sebuah pengertian.
Menjalar menjadi sebuah pemahaman.
Tak sadar telah berubaha menjadi sebuah penilaian berlebih.

Dan ketika nyaris bermetamorfosis menjadi sebuah pengharapan.
Engkau pun menghadirkannya sebagai kabut yang sama.

Kabut yang tak tergenggam.

Kabut yang selalu berada di sekitar gw.
Kabut yang mampu gw lihat dalam jarak dekat.
Tapi gak akan pernah bisa gw genggam.

*Ya Allah, apa ini rencana yang sama seperti dua rencana sebelumnya? Kalau iya, berharap rencana ini memiliki ujung yang sama indahnya atau bahkan jauh lebih indah dari sebelumnya :)

Batas pagar rumah

21 Juli 2010

Baru aja gw masang status FB kayak gini kemarin malam.
Gini nih kelamaan mendekam di rumah, pola pikir cuma sebatas pagar rumah, heu. pengen pergi tapi kemana yaaaa?
Dan hari ini? Subhanallah. SMS mengajak 'kabur' dari rumah pun tiba-tiba berdatangan :D

Ekaf, Nie, dan Ishal sms gw untuk ikur ke farewell surprisenya Raydi di Agripark jam 12. Aii sms gw minta ditemenin nganterin Gary ke stasiun untuk berangkat ke Surabaya jam 2. Dan Faiz yang tiba-tiba sms, ngingetin gw kalau hari ini ada jadwal pertandingan basket sebagai salah  satu rangkaian TOP. Pikir gw, sekalian ada di luar, gw mau mampir sebentar ke GOR berkunjung ke anak-anak Avion.

Alhasil? Rute gw hari ini : Agripark, Taman Kencana-Stasiun-GOR. Hehehe. Lumayan. Meng-upgrade poa pikir. Jujur, status FB gw kemarin malam itu, bukan cuma status pajangan doank. Pola pikir gw emang jadi cuma muter-muter sebatas pagar rumah akhir-akhir ini. Mending kalau pola pikirnya lagi bener. Kalau lagi bobrok? Susah banget dibuat kembali bener walaupun sudah dipaksakan sekalipun. Bahkan lebih mengenaskan, gak jarang gw jadi gampng berpikir picik, heu :(

Lagi di jalan menuju Agripark, Aii sms. Ternyata jadwalnya berubah. Ngumpul di stasiun Bogornya jam setengah 2. Soalnya ternyata Aii mau nganterin Gary sampai stasiun Gambir. Weleh..weleh..Sedangkan kata Ekaf, Raydi aja baru datang jam 2. FYI : Gary yang punya nama lengkap Gary Almas Samaita adalah teman satu angkatan gw yang akan melanjutkan pendidikannya di ITS jurusan Teknik Elektro. Karena sudah terlanjur janji untuk datang ke surprisenya Raydi, akhirnya gw minta maaf ke Aii karena gak bisa ikut nganterin ke stasiun. Jadi, kunjungan gw ke stasiun pun dibatalkan, maap ya aii :( (yang penting mah ada temen pulang 'spesial' ya Aii? :P)

Sampai di Agripark, ada yang tau apa yang pertama kali terlintas di kepala gw ketika melihat mayoritas anak-anak IIPA 2?
Jangan pernah mempertanyakan sesuatu yang sudah kita miliki saat ini. Karena ketika lw mulai kehilangan mereka, lw akan menyesal sebab telah kehilangan satu kesempatan untuk mensyukurinya di awal karena pernah memilikinya.
Hey, gw kangen looh sama IPA 2! Kalau boleh jujur, selama 2 tahun gw bareng-bareng IPA 2, gw gak terlalu banyak ngasih kontribusi buat kelas. Padahal tanpa gw sadari, mereka udah ngasih banyak hal buat gw.

Kelas XI, gw hidup di OSIS, bukan di kelas. Bahkan mengerjakan PR, mengulang pelajaran sebelum ulangan, dan membuat presentasi untuk tugas, gw lebih banyak melakukannya di sekret daripada di kelas.

Kelas XII, gw hidup di tempat les dan SPL. Gw gak sama sekali gak ngasih kontribusi buat buku tahunan, perpisahan, bahkan gw pun gak dateng perpisahannya IPA 2.

Padahal? Waktu gw kampanye akbar, waktu gw nge-drop ditolak pertamina, waktu gw jadi pedagang dadakan selama SMANSA DAY, waktu gw kesel sama ulah anak-anak cowok di SPL, waktu cita-cita gw ke Teknik Lingkungan di tentang habis-habisan oleh orangtua, gak sedikit anak-anak IPA 2 yang terus ngeback-up gw.

Maafin gw ya IPA 2. Maafin gw untuk banyak hal. Dan terima kasih untuk segalanya :)

 IPA 2 Rakit Bambu

Dan Raydi? Raydi adalah salah satu classmate gw di IPA 2. Dia akan melanjutkan pendidikannya ke Limkokwing University Malaysia. Raydi merupakan salah satu fotografer handal yang dimiliki IPA 2. Dan acara farewell surprise ini, diprakarsai oleh orang-orang terdekatnya Raydi :)

Sambil nunggu Raydi, gw ngobrol dulu sama anak-anak. Dania, Day, Eis, Uti, Nie, Siska, dan masih banyak lagi. Obrolannya udah beda. Dunia kuliah dan masa depan. Hohoho. Walaupun kadang terhenti sebentar kalau melihat ada putih abu-abuers lewat. Ngiri. Hehehe :P

Acaranya ngaret. Hahaha. Kebiasaan yang sebenarnya tidak layak dibiasakan. Raydi baru dateng jam 3 kurang. Ditutup matanya, dinaikkan ke rumah-rumahan pohon. Ketika matanya dibuka dan melihat kami ada di bawah, Raydi speechless.

 Farewell surprise Raydi

Siapa sih yang gak speechless kalau di kasih surprise kayak gitu. Kalau gw? Mudah-mudahan aja gw gak loncat dari rumah-rumahan pohon itu, hahaha :D Setelah itu, Raydi dikerjain di suruh bacain semua pesan yang ada di hadiah yang diberikan satu-satu di atas pohon dengan suara yang keras. Hehehe. Gw gak tau kelanjutannya. Ngerasa udah lewat dari jadwal dan inget gw gak boleh pulang terlalu sore, gw memutuskan pamit duluan :)

Nex destination : GOR. Sebelum ke GOR mampir dulu ke SMANSA, ketemuan sama Aufa sekalian numpang shalat ashar. Bentar-bentar, Aufa lagi? Iya. Kiagus Aufa Ibrahim. Sahabat merangkap koalisi gw paling dahsyat untuk urusan yang satu ini. Urusan OSIS dan SMANSA serta berbagai kehiduapan di dalamanya :D

Ngomong-ngomong soal Aufa, jadi inget kakak gw.
Kakak : Dek, itu temen kamu..mmh, siapa namanya? Cikupa ya? Kuliah dimana?
Gw : Hah? Cikupa? Siapa tuh?
Kakak : Itu looh yang sering kamu ceritaiin..
Gw : Cikupa siapa? Kayaknya Icha gak punya temen yang namanya Cikupa deh!
Kakak : Yang itu looh, Cikupa, anaknya Pak Kiagus Dahlan
Gw : (gubrak) Hah? Aufa maksudnya? Hahahahahaha (ketawa ampe guling-guling :P) Edaaan, ngasal amat, Mas.
Kakak : Yaah, itulah pokoknya. Si Cikupa itu masuk mana?
Gw : FMIPA ITB, Mas. Lagian namanya Aufa, bukan Cikupa, hahaha..
Baru tau gw, ternyata ke-SON-an dan ke-ngasal-an berbicara pun dipengaruhi oleh faktor genetik. Hahaha :P Mungkin nanti akan gw ceritakan lebih banyak tentang Aufa. Tapi gak di sini dan gak sekarang. Mungkin di postingan yang lain :) Kalau sekarang, bisa-bisa tangan gw keriting karena ngetik saking panjangnya, hehehe :D

Lagi ngobrol sama Aufa, beberapa saat kemudian beberapa orang udah nyangkut di depan gw dan Aufa. Ada Miya, Ola, Bayu, dan Nanda. Ngapain? Tak lain dan tak bukan, ngomongin OSIS. Hahaha. Gak jauh. Mulai dari berita fakta, pendapat pribadi, curhat colongan, sampai luapan emosi :P

Kalau waktu itu Aufa gak ngingetin sholat dan Miya gak pamit karena udah ada janji sama guest star TOP, gw rasa pembicaraan itu gak akan ada ujungnya. Hahaha. Akhirnya semua bubar. Aufa masuk SMANSA sholat duluan. Gw masih duduk di pinggir lapangan. Ngeliatin SMANSA. Menelan ludah.

Efek pola pikir sebatas pagar rumah mucul lagi. Ini hari pertama gw ke SMANSA lagi setelah gw gagal SNMPTN. Tau apa yang ada di pikiran gw?
Pantes gak ya gw masuk ke SMANSA lagi dengan keadaan gw belum bisa ngebawa nama SMANSA ke universitas manapun sampai saat ini?
Hufh. Tapi setidaknya keinginan gw saat itu mampu merdam pikiran picik gw itu. Yang penting sekarang gw pengen sholat!

Heu, tapi perjuangan mau sholat dan segera ke GOR pun ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Baru nyampe gerbang gw 'dihadang' Riza dan Digun. Ketemu Icad di Altar. Di depan IPA 1 nyangkut di Arin, Ghilan, dan Tika yang lagi rapat TAKBIR. Sehabis sholat nyangkut di sekret, ketemu Nugi. Dari sekret nyangkut di depan Mushola cowok, ketemu Asu. Jalan di depan kolam nyangkut di Monox, Dila, Nabil, dan Uceng yang lagi rapat. Di depan ruang meeting ketemu Jefry. Nyampe gerbang depan nyangkut di Pak Fathony, Pak Bas, dan Pak Soleh.

Ngapain? Intinya cuma terdiri dari 3 kalimat :
Teh, Tuti! SNMPTN gimana? Kuliah dimana teh?
Hehehe, Tuti belum jodoh ni sama SNMPTN. Doain jodohnya di STAN ya :)
Waaaah, iya teh! Semangat ya Teh Tuti! Doaku selalu menyertaimu!
Picik parah lw, Tuth! Ketika lw berpikir belum pantes untuk masuk gedung ini lagi, di saat yang sama sebenarnya masih banyak doa yang mengalir buat lw dari dalam gedung ini.

*Segala Puji hanya milik-Mu, yang mengizinkan hamba pernah menjadi bagian dari gedung ini dan kehidupan di dalamnya :')

Selepas dari SMANSA, Aufa udah cabut daritadi, dan gw langsung menuju GOR. Sebenarnya selain ingin berkunjung ke anak Avion, gw ingin memperbaiki track record gw yang seumur-umur baru sekali nonton pertandingan basket (sama yang ini jadi dua) Hahaha :P

Belum terlalu rame karena masih jam 5an. Biasanya mulai rame diatas jam 6. Ketemu Murai yang sukses bikin gw geleng-geleng kepala dan senyum-senyum sendiri mendengar cerita dan tanggapannya. Mirip banget sama 'ayahnya'! Hohoho :D

Oh iya, gw belum cerita ya tentang TOP?

 TOP 2010

Turnamen Olahraga Pelajar atau yang biasa disebut TOP merupakan acara akhir tahun OSIS Avion. Biasanya setiap OSIS memiliki acara akhir tahun angkatan masing-masing. Sayangnya, Windmill gak punya acara akhir tahun disebabkan berbagai faktor dan alasan (Gak usah dijelaskan ya? Berbahaya! Bukan alasannya. Tapi bahaya kalau gw udah nulis tentang OSIS panjangnya bisa kayak apa, hahaha :P) yang akhirnya dialihkan dengan memperbesar acara SMANSA DAY. Tahun ini, OSIS Avion mencoba mereaktivasi acara akhir tahun tersebut dengan menyelenggarakan TOP.

TOP tahun ini terdiri dari 3 turnamen (Baseball/Softball, Bulutangkis, dan Basket) dan Closing Ceremony. Informasi lebih lanjut, langsung ke TKP aja ya :D

CLOSING TOP 2O1O (TOP FORESTIVAL)

Kalau kata orang kesuksesaan suatu angkatan di pengaruhi pula oleh angkatan sebelumnya yang turut membentuknya, berarti wajar kalau sekarang gw ikut deg-degan untuk acara yang satu ini.

Gw percaya kata-katanya Murai, dan berharap kalian pun percaya dengan kata-kata ayah kalian ya, Avion :)
Membuat manuver yang luar biasa, terkadang memang harus beresiko khan teh?
Untuk Gary Almas Samaita yang berhasil menembus batas provinsi untuk meneruskan cita-citanya, untuk M. Raydi Koto Cham yang berhasil melewati batas negara untuk melanjutkan mimpinya, dan untuk OSIS Avion yang tengah mendobrak batas kekuatan fisik dan mentalnya untuk suatu pembuktian, semoga Allah selalu memudahkan segala pencapaian cita kalian, amiin :)

*Ya Allah, kalau hamba? Boleh hamba benar-benar keluar dari batas pagar rumah tanggal 3  Agustus nanti?

Kamis, 22 Juli 2010

Tiket pulang

21 Juli 2010

Gini nih urusannya. Kelewat seneng karena diizinin keluar (baca postingan selanjutnya : Batas pagar rumah) setelah sekian lama mendekam di rumah. Ketika sampai di rumah lagi sorenya dan diajak ngomong serius sama orangtua, jawabnya jadi begajulan dan belagu, hohoho :P
Ibu : Dek, nih ya. Sepahit-pahitnya, tapi mudah-mudahan jangan sampe deh. Sepahit-pahitnya kamu gak diterima di STAN, rencananya kamu mau ngapain setahun?
Gw : Mmmh.. (berpikir sambil nyengir)
Ibu : Kamu mau nganggur setahun?
Gw : Mmmh, Icha mati-matian deh, Bu nyari beasiswa ke luar! (dengan cengiran yang lebih indah dari sebelumnya)
Ibu : Keluar mana?
Gw : Keluar negeri lah, Bu, hehehe, dahsyat khan? Mmh, kalau gak ke Singapura, ke Malaysia, ke Brunei, atau ke Jepang sekalian!
Ibu : Mimpi kamu! SNMPTN aja gak lolos mau ke luar negeri segala..
Gw : Weleh..weleh.. Bu, jangan salah. Icha punya kakak kelas yang kata orang-orang pinternya subhanallah, alhamdulilah, allahukabar deh, Bu. Tapi dia gak lolos SNMPTN. Dan pada akhirnya, dia malah dapet beasiswa ke Malaysia jurusan ekonomi syariah gitu. Dosennya aja katanya pendiri jurusan ekonomi syariah di US (A'Ano, CMIIW, hehehe :P). Dahsyat khan, Bu?
Ibu : Ya iyalah kakak kelas kamu pinter. Nah kamu?
Gw : Oh iya ya, A'ano mah dahsyat mereun. Hehehe, tapi kata temen Icha ya, Bu ya, urusan kayak gini mah udah bukan masalah cerdas gak cerdas, tapi masalah jodoh gak jodoh :D
Ibu : Yaah, pokoknya mah kamu sekarang harus berdoa dulu biar STAN lolos!
Gw : Yang satu itu mah, pastinya, Bu!
Hehehe :D Belagu gila gw mau sok-sokan keluar negeri. A'Ano mah emang dahsyat mereun. Nah gw? Hehehe :P

Tapi kalau gw ingat-ingat lagi kata-kata yang gw ucapkan ke Ibu tadi, kayaknya gw sendiri gak yakin deh sama ucapan gw sendiri, heu.

Beasiswa keluar negeri?
Entahlah.

*Ya Allah, sekarang mah hamba pasrah-sepasrah-pasrahnya dengan rencana-Mu, karena rencana itu pasti terlalu indah untuk dikira-kira bukan? Tapi Ya Allah, sampai saat ini hamba boleh khan ya tetap meminta? Mmm, kalau boleh Ya Allah, kalau boleh.. Tahun ini hamba boleh gak di Bintaro aja? Mmm, soalnya.. soalnya... mmm... soalnya kalau di luar, tiket pulang ke Indonesia buat malam alumni BLDK OSIS khan mahal :'(

Senin, 19 Juli 2010

KALIAN!

19 Juli 2010

Teruntuk dua orang sahabat dan keluarga.
Yang paling mengerti titik ketidakwarasan gw.

Kalian tahu?
Banyak orang menganggap bahwa gw selalu mampu menyikapi berbagai hal dengan bijaksana.
Banyak orang menganggap bahwa gw selalu mampu berpikir dewasa atas permasalahan yang ada.

Nyatanya?
Gak juga.
Banyak hal yang belum gw mengerti sampai saat ini.
Banyak hal yang baru saja gw pahami.
Salah satunya?
Gw baru tau kalau dunia ini penuh kepalsuan.
Gak semua yang kita lihat, dengar, dan rasakan benar adanya.
Karena selama ini, yang gw mengerti (dan yang cuma mau gw mengerti), apapun yang terjadi di dunia ini,  Dia hanya ingin membuat gw mengerti dan memahami.
Sederhana ya?
Sayangnya, kalian baru menyadarkan gw sekarang.
Kalau apa yang terjadi di dunia ini, tidak sesederhana itu.

Tapi, apapun itu.
Terserah apapun yang terjadi di dunia ini.
Terserah siapa yang menjadi bagian PALSU atau ASLI di dunia ini.
Terserah seberapa jauh kita terpisah oleh batas provinsi.

Gw masih boleh khan mengharapkan kalian berdua?
Mengharapkan kalian untuk tetap jadi orang yang paling mengerti gw.
Orang yang mampu meluruskan urat ketidakwarasan gw.
Orang yang mampu menjadi alarm pengingat ketika gw keluar batas pernyataan 'siapa gw'.
Dan yang paling penting.
Orang yang mampu membentak gw tanpa ampun.
Yang mampu membangunkan gw dari tidur, mimpi, khayalan, atau mungkin kepalsuan yang mungkin akan mampir pada diri gw suatu saat nanti.

Gw manja ya?
Memang.

Maaf.
Boleh gw jujur?
Gw hanya takut.
Gw hanya takut kehilangan kalian.
Apalagi recana indah-Nya menuliskan bahwa gw tidak bisa satu universitas dengan kalian saat ini.

Iya.
KALIAN!

Kalian yang tetap memilih menjadi 'abu-abu', daripada menjadi palsu.

Tetap menjadi abu-abu yang gw kenal ya.
Abu-abu yang tidak akan pernah menjadi hitam.
Abu-abu yang terus belajar untuk berproses menjadi putih.
Dan abu-abu yang percaya, seandainya abu-abu itu telah menjadi putih,  cukup diri kalian sendiri dan Dia yang mengetahui proses perubahannya. 
Bukan orang lain.

Kalian tahu mengapa gw begitu takut kehilangan kalian?
Karena di saat kalian sudah menentukan warna kalian saat ini.
Segala persepsi dan asumsi malah membuat gw belum bisa menentukan apa warna gw.

Andai saja gw punya kosakata yang lebih banyak daripada sekedar kata sahabat dan keluarga.
Sayangnya, gw gak punya.

Gw sayang KALIAN.
Sangat.
Lebih dari sekedar sahabat dan keluarga.

Minggu, 18 Juli 2010

Benteng!

18 Juli  2010

Gw melankolis?
Yap.
Gw gampang terharu?
Iya.
Gw mudah menangis?
Memang.

Tapi ternyata?
Rasa cinta itu telah membangun sebuah benteng dalam diri gw tanpa gw sadari.
Benteng yang sukses membuat diri gw menjadi seseorang yang cukup KERAS.
Yang mampu untuk TIDAK MEMPEDULIKAN tanggapan orang lain atas apa yang gw lakukan.
Yang menjadikan gw berpikir IDEALIS untuk beberapa hal yang gw hadapi.
Yang menjadikan gw JENGAH jika diintervensi orang lain.
Dan yang membuat gw BENCI untuk mengintervensi orang lain.

Dan jika Dia ingin menjadikan gw jauh lebih dewasa dari hari ini dengan membuat gw keluar dari zona aman.
Yap.
Gw siap.
Gw siap untuk keluar dari zona itu!

*Ya Allah, kalau pola pikir hamba saat ini tidak sepantasnya, jika pemikiran hamba saat ini tidak pada tempatnya, dan jika pandangan hamba saat ini tidak seharusnya, tegur hamba Ya Allah, tegur hamba. Bahkan di saat kondisi kejiwaan hamba yang seharusnya bisa melepaskan diri dari pikiran-pikiran itu untuk tetap dekat dengan-Mu, hamba malah merasa terlalu lelah Ya Rabb. Terlalu lelah untuk melarikan diri dari pikiran dan persepsi ini.

Hey, Kiagus Aufa Ibrahim! Berharap kau belum jengah untuk mendengarkan ceracauan gw dalam urusan yang satu ini.

**Ngomong-ngomong soal benteng, hari ini tepat 1 tahun 2 hari setelah lahirnya angkatan Benteng Batu, ya? Selamat hilang tahun ya, Benteng Batu. Semoga mampu menjadi adik yang selalu ceria untuk Perisai Ksatria dan mampu menjadi kakak yang bersahaja bagi Meriam Baja. Tumbuhlah jadi benteng yang kuat atas dasar cinta yang sesuai dengan porsi dan kadarnya ya, Benteng Batu. Jangan seperti benteng yang ada di pikiran dan perasaan gw saat ini, yang tumbuh semakin kuat atas dasar cinta yang berada diluar batas normal.

***Untuk Avion Kecil, terima kasih atas 'undangan' ke sekret sore itu. Kalian tahu? Kalian sukses meredam sejenak ketidakwarasan gw hari itu.

Sabtu, 17 Juli 2010

Ya Rabb, boleh saya menangis?

17 Juli 2010

Ketika banyak orang meyakinkan untuk percaya keajaiban, Engkau pun menempati janji-Mu untuk tidak mengubah nasib hamba kecuali hamba terlebih dahulu yang mengusahakan mengubahnya.

Yap. Engkau punya CARA. Engkau punya RENCANA.

SNMPTN 2010 : Failed!
Mulai sesak...

OL Yahoo Messenger. 
Mata gw merah...
Rj. Nisop. Mine. T'Putri. Udin. Ishal. Ifan. Ashar. T'Fia. A'Ano. Aya. Menyapa gw. Mendoakan. Menguatkan.
Buka Facebook. 
Air mata gw tumpah...
Rindang Khairani 
semangat tuti adikku :D
bukan tuti namanya kalo ga optimis ^0^/

Putri W Puspita
semangat teh tuti :)
bareng aku aja tunggu tgl 3 hahahaaa
Ihsan Budi Saputro
semangat dan sabar ya tutii :)
hehe
Marista Gilang Mauldina
Dalam tiap ketetapan ada kebaikanNya say!! Jalan terbaik buat kamu mungkin ga di SNMPTN taun ini..dan jalan itu masih menunggu kamu di sana..dia akan tetap di sana,ga akan pergi kemana-mana,krn dia menunggu kamu menjemputnya..semangaaaatt!! :)
Fadillah Roguard
Semangat tutiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii... jujur lw salah satu inspirasi gua, lw pasti bisaa
Pradina Paramitha
smangat ya sayang,,, tuti pasti bakal dapet yang lebih nanti
Afrishal Priyandhana
pastinya tut, pasti ada rencana yang lebih indah buat lu :D
Luthfia Maharani
yg terbaik utk org yg baik ya sayaang :)
Agus Sutisna
blm berakhir tuti, Akang tunggu d STAN, insya Allah :)
Muhammad Ryan Junaldi
tuh kan, lgsg jdiin menteri aja a! hehe
Aliya Faizah Fithriyah
tutiiiii go stan ! :)
Qisthina Aulia
Kan tuti jodohnya sama STAN...
Insya Allah...semangat ya, say!
Kiagus Aufa Ibrahim
punteun bos, hp mati, chasan rusak, td lg djalan, klo ktemu dlnjutin ya. hha
Fauzia Ratna Furi
‎:)
Dewisa Priliani
Semangaat tuti sayang,tempat terbaik untuk wanita tangguh sepertimu! Amin..=)
Atana Sarah Dinda Nadhirah
‎:) tuti
Andradhita Rahmania Andini
pasti ada cerita yang indah saat pengumuman STAN!!!!
Dini Amanda 'Steinhart'
Amin buat semua yg di atas, haha, katakata mereka udah mewakili katakata gw tut :) STAN dh tut, dket rumah nenek gw -truskenapa- haha bisa mampir gt maksud gw =))
Dea Hasna Isadora
semangaaaaaaaaaat tuti sayaaaaaaaaaaaaang :* love you kangen parah!

Puji Rahmawati
tuti, inget gue pernah bilang, "gue yakin, lu calon orang sukses!". Amiiin :)
Ananda Putri Widayanti
tetep semangat ya tuti sayang :) stan's waiting for you !
Niken Rarasati
Tuti, semangat!! tempat yang kita dapet itu pasti yg paling pas dan terbaik buat kita... tunggu aja tanggal mainnya :)
Dellyna Septia
tetep semangat ya sayang.. Allah tau yang terbaik :)
Cynthia Putri Prameswari
STAN TUTI :*
Nurmala Rimadhani
tuti i love you :) semangat yah :D
Nyayu Lathifah Tirdasari 
you deserve better! semangat sayang.. :*
Annisa Sophia 
i love you, hei gadis yang pandai bersyukur.. :)
Febrian Naufaldi Mauzzy 
itu lah kenapa gw kasih lw burung angsa dari origami itu tut ! ! ^ ^
Hp gw yang gak berhenti berbunyi menerima sms sampai detik ini. 
Mata gw sudah bengkak tak berbentuk...
aii.windmill.
Wlkmslm... TUTI I ALWAYS WISH YOU ALL THE BEST, CZ I KNOW YOU ALWAYS GIVE YOUR BEST honeeeeeey :*

hazmi.cardio.
amiin tuti, semangaaat ya :) keep positive thingking tuti :)

murai.windmill.
"anak osis bukanlah individu yang tidak pernah jatuh, tapi individu yang selalu bisa bangkit setelah terjatuh" semangat teh! :-D

basith.windmill.
Amiiin. Semoga Annisa Dwi Astuti menjadi mahasiswa baru STAN tahun 2010. Amiin.

t'tania.zeppelin.
Wal, terus semangat ya. Didoain.

t'uswah.forkom.
Wlkmsslmwrwb.. aamiin. iya, selalu didoain yang terbaik buat tuti. Insya Allah nanti ada hal-hal besar yang bikin tuti senyum dan bilang, "Oh ini rencana indah yang Allah susun..(:"

cita.ipa8.
Tutii, tetep semangat ya! Allah pasti punya rencana yang indah buat tuti, tapi belum waktunya.. Wish u all the best!! :)

t'cune.kemudi.
Wa'alaikumsalam. Oke Insya Allah gw doain lagi. "Ada orang yang harus lewatin jalan berliku2 buat sampe ke kesuksesan", kt Ucok Jelang UAN:) Just have faith..

dietha.spensa.
Tuti belum dapet ya sayang? Semangat ya say, Allah punya rencana terindahnya yang bakal nyampe ke tuti pas udah diwaktu yang benar-benar terbaik buat tuti.. Jangan pernah berhenti berjuang dan berdoa, tuti pasti bisa dapet yang lebih dari yang tuti dapet sekarang :D

opeh.ipa2.
Iya tuti aku selalu doain kamu pastiii :) 3 agustus yah? Aku tunggu kabar bahagiamu! Haha

dika.pw.
Amin, saling mendoakan ya :) semoga kita berjodoh di stan *ambigu ya?*

bibah.kir.
Wlkmsalam.. Wah, iya tuti aku doakan stan jafdi jodohmu.. Tetap semangat sayang :-D
dimash.windmill.
Amiin amiin semangat terus ya tuut! :-D

hilmi.windmill.
Tuti.. sabar ya, tenang aja. Emang lu jodohnya di stan tut. Insya Allah lu diterima di STAN.

t'ira.forkom.
Amin, Insya Alloh. Semangat ya bu! Semoga cepat dapat kembali kepercayaan itu.. Semangat semangat semangat!
aufa.windmill.
kenapa harus malu tuti? Tuti ya tuti, segala jalan-Nya selalu dianggap baik, positif thingkingnya super, semangatnya gak ada yang ngalahin, disayang semua orang :) apapaun hasilnya ya tuti ya tuti :)

t'yuti.forkom.
Yakinlah, apa yang kau kerjakan. Optimislah, apa yang kau usahakan. Pasrahkan segalanya atas yang kau lakukan. Sesungguhnya Allah tak akan menyia2kan hamba-Nya yang telah berusaha. Banyak2 berdoa. Hamasah!
Ya Rabb, bahkan sampai hamba menuliskan tulisan ini pun, air mata ini gak mampu hamba hentikan. Bukan karena merutuki rencana-Mu. Sama sekali bukan! Ah, bahkan hamba terlalu hina jika hamba benar-benar melakukan hal itu. 

Air mata ini gak bisa hamba hentikan, karena sampai detik ini, notiffication FB hamba terus bertambah, hp hamba gak berhenti berbunyi menerima sms. Isinya? Kepercayaaan, semangat, dan doa.

Hamba sedih, Ya Rabb. Hamba kecewa dengan diri hamba sendiri. Tapi rasa syukur memiliki orang-orang seperti mereka jauh lebih besar dibandingkan rasa sedih itu yang membuat hamba gak mampu mengehentikan air mata ini..

Tapi, Ya Rabb. Apa orang seperti hamba pantas disemangati oleh mereka? Apa orang seperti hamba layak disayang oleh mereka? Bahkan membuat orangtua hamba tersenyum kemarin malam saja, hamba gak sanggup..

Dan sampai detik ini pun, hamba gak tau nikmat-Mu yang manakah yang mampu hamba dustakan.

*Ya Rabb, jika Engkau mengizinkan, masih bolehkah hamba menangis hari ini?

Selasa, 13 Juli 2010

Argh!

13 Juli 2010

Aaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrggggggggggghhhhhhhhh!

Gw memang udah lama gak mikir. Tapi malam ini, sekalinya dikasih pikiran, kenapa otak gw jadi ngebul parah gini ya? Astagfirullahalazim. Gw pusing :'(

Bener-bener nih. Perempuan kalau udah kedatangan tamu bulanan benar-benar bisa membahayakan. Bahkan sebuah uluran tangan bisa dianggap sebuah tamparan. Dan boneka yang paling lucu sekalipun bisa terlihat seperti monster yang siap menerkam kapan saja.

Ya Allah, pengen ketemu mereka malam ini. Mereka yang selalu sukses membuat hamba seperti kembali ke dunia kanak-kanak.

Dito, T'Tatan, dan DH Zeppelin, gw pengen ketemu. Lagi pengen jadi anak-anak :'(

Saraf refleks

13 Juli 2010

Hari Jumat minggu lalu, gw sama Ujhee lagi ngobrol sambil ngeliatin Nisop yang lagi sibuk bantuin pra-SALAM.
Ujhee : Tuth, gw udah lama ih gak kayak Nisop. Nisop kayaknya sekarang otaknya tuh udah dipake mikiiir terus. Otak gw udah lama nih gak dipake mikir kayak gitu.
 Hahahaha. Setuju banget sama kata-katanya Ujhee! :D

Gw juga ngerasa kayak gitu. Udah lama otak gw gak dipake miikir kayak Nisop sekarang. Bahkan lebih parahnya, sepertinya akhir-akhir ini gw lebih sering menggunakan saraf refleks gw daripada pake otak gw kalau bertindak, heuheuehu :P

Contohnya? Mulai dari semua yang gw katakan  ketika jadi narator buat drama pra-SALAM yang baru di kasih tau H-30 menit sebelum tampil, kekonyolan gw yang salah baca sms Aii dan ngasih hape gw ke Hilmi, gw yang menyimpulkan kalau Aii emang lagi bareng sama anak-anak di selot, gw yang duduknya riewuh sampai menghancurkan sebagian kue surprisenya Nanda, sampai gw yang ngeloyor aja waktu Cungek mengulurkan tangannya yang bermaksud mengajak main suit tangan, kayaknya semua itu lebih banyak gw lakukan menggunakan saraf refleks gw, bukan pake otak. Hahaha :P

Tapi sepertinya, gw sudah mulai diingetin untuk mulai menggunakan otak gw lagi nih, hohoho :D
Dengan terpilihnya gw sebagai salah satu mentor, sepertinya fungsi otak untuk berpikir harus mulai gw aktifkan kembali. Masa iya gw mau bikin sesat anak orang kalau jadi mentor pake saraf refleks terus? Hehehehe :P Dan selain itu, gw pun otomatis telah menjadi bagian dari Forkom Alims (Bener gak ya? :P)

Intinya? Amanah baru, cerita baru, dan label blog baru! :D

Selamat datang label blog baru! Selamat datang 'cerita tentang kincir'!

Lambang Forkom Alims

*Ya Rabb, luruskanlah niat hamba, luruskanlah. Dan jika Engkau berkenan, ajarkanlah hamba arti memahami, memberi, dan menerima. Sekali lagi.

Gw jahat! (2)

12 Juli 2010

Kalau tindak kejahatan gw sebelumnya mungkin sempat menguras air mata orang yang gw sayang, tindak kejahatan gw yang satu ini malah bisa membahayakan nyawa orang yang gw sayang! :'(

Beberapa hari yang lalu (gw lupa tepatnya tanggal berapa) gw mampir ke SMANSA buat ngambil ijazah sekaligus me-legalisasi-nya. Tapi yang pasti, hari itu hari pertama gw ke SMANSA lagi setelah sekian lama gw mendekam di rumah.

Setelah selesai ngurus ijazah, gw keluar dan menyapa anak-anak Garuda yang kebetulan lagi latihan di lapangan untuk persiapan display MOS. Kebetulan di sebelahnya ada anak Avion yang baru selesai rapat TOP.

Ketemu Miya dan saling berpelukan melepas rindu. Sama-sama mengerti bahwa terdapat banyak arti dalam pelukan itu selain hanya sekedar melepas rindu. Malam sebelumnya gw memang chat dengan Miya dengan YM dari pukul 11 malam sampai pukul 4 pagi. Merasa masih banyak cerita yang menggantung, akhirnya gw dan Miya duduk di pinggir lapangan melanjutkan cerita.

Beberapa saat kemudian, mulailah orang-orang berdatangan. Heran kali ya negliat gw masih betah aja di SMANSA dengan status pelajar bukan tapi mahasiswa belum, hohoho :P Tanpa gw sadar, gw sudah dikelilingi orang-orang yang memang sedang gw rindukan.

Miya duduk di sebelah kanan gw. Hilmi dan Hanif di duduk di sebelah kiri gw. Faiz dan Reza berdiri di depan gw. Saking lamanya gw gak ketemu dan ngobrol sama mereka, ketika gw cuma mengajukan satu pertanyaan yang sangat singkat, "Apa kabar nih lw semua?", cerita tentang mereka pun membanjiri gw kayak keran air yang gak bisa dimatikan. Hahaha :P

*Terima kasih Ya Rabb, bahkan di saat berbagai amanah dan beban mental tengan membanjiri adik-adik hamba, Engkau masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk tetap bisa seceria hari ini :)

Saking semangatnya mereka bercerita, kalau boleh gw bilang mah, itu cerita paling RIWEUH yang pernah gw dengarkan. Hahaha. Gimana gak riweuh? Mereka bercerita gak satu-satu. Tapi satu orang belum beres, tiba-tiba ada yang motong, ada yang menyangkal, ada yang nyorakin, ada yang nyahutin, ada yang nimpalin, tiba-tiba pindah ke topik yang satu, loncat ke topik yang lain, pokoknya se-riweuh riweuhnya cerita, ya yang kayak gw dengar hari ini. Hohoho :P

Dan sepertinya, peribahasa kalau udah cinta dunia serasa milik berdua, yang lain ngontrak, berlaku pada gw hari ini. Heuheu.

Saking serunya gw mendengarkan  cerita mereka, gw sampai-sampai tidak mempedulikan sms yang masuk ke hape gw. Termasuk sms dari Aii :'(

Gw gak tau kalau sms itu sms urgent yang harus segera dibalas, oleh karena itu, gw memutuskan untuk membalas sms itu setelah mereka selesai bercerita. Tapi beberapa saat kemudian, Aii sms lagi untuk meminta smsnya segera dibalas karena Aii lagi keadaan urgent banget.

Memutuskan untuk segera membaca ulang apa yang Aii sms kepada gw (secara gw masih gak konsen karena sedang mendengarkan cerita mereka, hehehe :P), tiba-tiba Nugi datang. Tanpa basa-basi, Nugi pun ikut dalam keramaian itu dan langsung bercerita masalah TOP yang terbilang salah satu cerita yang cukup serius diantara cerita-cerita yang ada.

Gw lupa waktu itu Nugi lagi menceritakan TOP bagian yang mana, tapi yang pasti, cerita itu sukses membuat gw salah mengartikan maksud sms Aii yang baru saja hendak gw balas.

Aii yang sms ke gw :
Tuti, gw lagi di Monas. Kalau mau ke PBJ itu dari Monas naik apa ya, Tut? (Bis yang mau ke PRJ baru ada jam 14.30 coba Tut! Waaaaa...)
 Malah gw baca :
Tuti, gw lagi di Monas. Kalau mau ke PRJ naik apa ya Tut dari Monas?
Nah lho? Gw khan belum pernah ke PRJ? Berhubung Nugi masih serius banget cerita ke gw dan tadi Hilmi cerita kalau selama liburan dia udah beberapa kali ke PRJ, akhirnya otak refleks gw bekerja. Gw ngasih hape gw ke Hilmi dan suruh balesin sms Aii rute dari Monas ke PRJ gimana. Dan tanpa melihat apa yang Hilmi bales ke Aii, gw pun melanjutkang ngobrol dengan Nugi.

Oh iya, gw ingat! Hari itu hari dimana gw melakukan penculikan pertama. Korbannya Murai. Hari itu gw sampai di rumah bada Magrib. Dengan santainya gw mandi, makan, sholat, dan ngaji sampai isya. Setelah shalat isya, gw kepikiran Aii dan dan sms menanyakan kabarnya.

Dan ada yang tau? Kalau selama ini kecerobohan stadium 4 gw hanya merugikan diri gw sendiri, sepertinya penyakit gw yang satu ini sudah merambah mulai merugikan orang lain :'(

Ternyata Aii nyasar sampai Blok M! Ketika dengan susah payah akhirnya berhasil nyampe PBJ dan Bobo Fair, ternyata Bobo Fair sudah tutup sejak tanggal 4, dan membuat rencana Aii yang tadinya berharap bisa ngebolang, dihabiskan hanya dengan muter-muter  jalan dan berakhir di PBJ. Dan apa hal yang paling konyol? Gw tau kalau Bobo Fair sudah tutup tapi gw gak ngasih tau Aii :'( Astagfirullahalazim..

Ngerasa ada yang janggal, akhirnya gw memutuskan membaca ulang sms dari Aii dan sms yang dibalas Hilmi ke Aii. Hasilnya? Wajar aja Aii nyasar dengan balesan sms dari gw!  Gw baru tahu malam harinya kalau gw salah baca dan Hilmi mengirimkan rute perjalanan ke PRJ yang biasa dia tempuh menggunakan mobil pribadi. Sedangkan Aii waktu itu ngebolang dengan angkutan umum!

Edaaaan, konyol banget gw hari ini! Malam itu gw gak henti-hentinya minta maaf ke Aii karena sudah merusak rencana liburannya akibat kekonyolan gw. Maafin gw ya Aii :'(

Dan hari ini? 
Masa iya lagi-lagi gw menjadikan Aii sebagai korban kekonyolan gw?

Hari ini, sebelum Windmill ngasih surprise ke Nanda, kita ngumpul dulu di pinggir lapangan. Tanpa sengaja Nanda nyemperin Aii yang lagi duduk di depan gerbang SMANSA. Mengetahui hal itu, gw sms Aii dan minta tolong menahan Nanda bersamanya sampai semua orang yang mau ikut ngasih surprise buat Nanda datang.

Beberapa lama setelah Aii menahan Nanda, Nanda malah mau nyamperin kita yang lagi duduk di pinggir lapangan. Akhirnya anak-anak memutuskan bubar dan menghindari Nanda ke selot. Gw yang masih bertahan di pinggir lapangan gantian bertugas menahan Nanda, sedangkan anak-anak mempersiapkan kue, balon, dan yang lainnya di selot.

Sambil menahan Nanda, (lagi-lagi) gw riweuh dengan sms dari Ifan dan anak-anak yang nanyain kumpul dimana. Salah satu dari sms-sms itu ada sms dari Aii yang minta tolong dikabarin kalau surprisenya udah mau mulai.

Beberapa saat kemudian, gw melihat anak-anak sudah berjalan menuju ke arah gw dan Nanda dengan balon dan kue. Gw (lagi-lagi) mengira kalau Aii sudah berada di antara mereka dan memutuskan untuk tidak sms Aii.

Setelah Nanda kaget, menyanyikan lagu selamat datang (apa coba?), tiup lilin, foto-foto, dan makan kue, sampai saat itu pun gw gak sadar kalau Aii gak ada bersama rombongan.

Sampai beberapa saat kemudian? Aii datang dan gw pun melihat Aii sambil mendengar anak-anak yang mulai berkata, "Tuti jahaaaaat yaaa.." Astagfirullhalazim! Lagi-lagi semua asumsi gw menyebabkan Aii jadi korban kekonyolan gw :'( Ternyata ketika Nanda nyamperin gw, Aii masih tetap duduk di depan gerbang SMANSA dan tidak ikut anak-anak di selot. Dan ketika Aii mendengar suara rame-rame di lapangan, Aii nyamperin kita-kita di saat kita sudah melaksanakan surprise buat Nanda. Intinya? Aii gak ikutan ngasih surprise :'(

Heu, entah harus berapa kata maaf yang gw sampaikan ke Aii yang telah menjadikan korban kekonyolan gw dalam waktu yang berturut-turut :'(

Gw jahat ya?
Bahkan gw jahat banget sama salah satu orang yang sangat dekat dengan gw.

Gw gak tau tepatnya kapan, tapi yang pasti gw mulai dekat dengan Aii ketika Windmill mulai terbentuk. Aii yang memiliki nama lengkap Ainun Khairiyah Fadla merupakan Perw.Easy Windmill yang biasa jadi teman cerita dan nge-bolang gw. Aii yang biasa ngasih tau gw berita-berita ter-up-to-date tentang SMANSA. Aii juga yang biasa jadi temen nge-bolang gw, mulai dari nge-bolang yang paing gaje sampai yang paling bener.  Seperti nyari perangko, nge-bolang ke stand WWF, ke Jakarta, atau bahkan cuma ngebolang ke Boqer :P

 Aii dan Gw (Foto Dewan Redaksi Buta Gatotkaca)

Aii dan Gw (Nge-bolang di Boqer)

Aii dan Gw (Ngebolang ke Kota Tua)

Aii dan Gw (Belajar di NF)

Dan malam itu, saat kekonyolan gw membuat Aii nyasar di Jakarta, gw baru tau kalau Galuh, adiknya Murai, baru saja kena musibah kerampokan di Stasiun Kota waktu mau ngebolang ke Jakarta.

Andai lw tau betapa khawatirnya gw waktu gw tau lw nyasar akibat kekonyolan gw, Aii. Bisa gila beneran gw kalau terjadi apa-apa sama lw cuma gara-gara kekonyolan gw :'(

Maafin gw ya Aii. Maafin gw banget. Gw jahat banget ya? Heu. Gak lagi-lagi deh gw menganiaya dan menjadikan lw korban kekonyolan gw :'(

Sayangaiiselalu! :-*

Senin, 12 Juli 2010

Gw jahat! (1)

12 Juli 2010

Menurut gw, sebagian besar orang yang gak suka sama yang namanya dibohongi, pasti sangat menghargai yang namanya kejujuran. Apapun bentuknya. Apapun urusannya. Mulai dari urusan perkataan, pendapat, pemikiran, atau bahkan sampai urusan hati.

Mungkin bagi sebagian orang, kejujuran itu bisa terasa menyakitkan. Tapi buat gw, mungkin itu hanya di awal. Karena kejujuran, gak pernah berakhir menyesakkan.

Dan hari ini?
Sepertinya gw jadi orang yang cukup jahat. Apa sangat jahat?

Gak pernah nyangka bahwa raut wajah dan cerita gw hari ini sanggup membuat Nisop menangis.

Maafin gw ya, Sop. Maafin gw. Gw benar-benar gak punya maksud untuk menambah beban pikiranmu. Sama sekali gak ada maksud.

Gw hanya ketakutan, Sop. Gw hanya terlalu takut.
Gw hanya ketakutan dengan pikiran gw sendiri.
Dan terlalu takut kalau gw mulai gak bisa jujur dengan diri gw sendiri.

Gw percaya bahwa lw percaya dengan pikiran, perasaan, dan apa yang akan gw lakukan, iya khan, Sop?

Windmill-sick

12 Juli 2010

Beberapa hari belakangan ini lagi merasa di teror.

Mulai dari Dania yang sms minta di burning-in cd foto-foto Windmill karena lagi kangen kronis sama Windmill, Opik dan Aldy yang nge-chat nanyain Windmill jadi ngumpul gak pas MOS, Hilmi yang sengaja pake kaos Windmill waktu mau ketemu sama gw, sampai Wiwid yang sms kalau dia mimpiin waktu DH Windmill jadi posko dan akhirnya bikin dia kangen banget sama Windmill. Ckckckck.

Intinya? Lagi pada kena sindrom Windmill-sick! Hohoho :D

Daripada sindrom itu semakin meluas, berdasarkan hasil ngobrol lewat sms dan YM dengan banyak orang, akhirnya diputuskanlah hari ini kita ngumpul buat ngeliat MOS sekalian bikin welcoming home buat Nanda.(FYI : Nanda adalah satu-satunya perempuan yang menjadi anggota subseksie humas di Windmill yang mengikuti program pertukaran pelajar ke US program YES).

Ternyata mengumpulkan orang-orang yang sudah lama tidak bertemu dengan kesibukan dan urusan masing-masing yang sudah sangat berbeda memang tidak mudah.
 
Kendalanya? Cuma satu. Bingung mau gimana ngejarkomnya dan apa yang mau di jarkom! Hahaha :D

Dan sepertinya, sindrom Windmill-sick juga telah mempengaruhi orang yang menderitanya, bahkan jarkom yang biasanya amat sangat mudah, untuk urusan yang satu ini malah jadi JARKOM YANG PALING RIWEUH yang pernah gw buat! hahahaha :D

Kok bisa? Jadi begini kisahnya.
Berhubung gw dianggap sebagai 'emak' nya Windmill, biasanya kalau ada yang kangen, beberapa anak Windmill ngadunya ke gw. Dan beberapa hari ini, orang-orang yang lagi kangen sama Windmill ngadu di saat yang berdekatan dan menanyakan kapan Windmill kumpul lagi. Sayang sungguh disayang, rasa kangen itu datang di saat gw lagi MALES PARAH MENGKOORDINIR SESUATU.

Sebenarnya bisa menjadi sangat mudah kalau gw langsung sms Dito untuk bikinin jarkom. Tapi gw teringat sesuatu. Dito adalah orang yang terlalu menyayangi gw! Hahaha :P Jadi apapun yang gw sms, pasti Dito bilangnya gimana gw aja, heuheu. Akhirnya gw minta tolong ke Aldy. Aldy ngertiin gw yang lagi males banget waktu itu. Akhirnya Aldy bilang dia aja yang ngurusin sama Dimash :) Senangnya dimengerti :D Tapi ternyata, Aldy juga ngomongin sama Aufa. Hasil obrolan sama Aufa yang ternyata diobrolin sama Ifan juga, ternyata banyak pendapat, banyak rencana, dan belum dapet kepastian yang jelas.

Aufa pun ngobrolin hal itu sama gw, dan gw cuma bisa nyengir. Hahahaha. Gw ceritain ke Aufa ke-malas-an gw dan Aufa pun ngertiin gw dan apa yang ada di otak gw. Selanjutnya? Aufa pun berbaik hati untuk sms-an ama Dito buat ngomongin keputusan akhir dan bikin jarkomannya.

Sampai akhirnya, datanglah satu sms pamungkas ke hape gw.
1 Message Received.
ditho.windmill.

Tuuuuut, hehehe, otak gw lagi butek ni, lw yang bikin jarkoman nanti kirim ke gw, biar gw yang nyebarin ya? Hehehehe.. yayayaya?
Allah benar-benar baik ya? Bahkan Allah benar-benar tidak membiarkan orang yang sedang malas untuk benar-benar menjadi PEMALAS! :D

Setelah perjalanan panjang sebuah negosiasi, jarkoman itu pun akhirnya gw yang buat! Hahahaha :P Berhubung gw kalau udah nulis, sekalipun itu sebuah jarkoman, panjangnya bisa kayak ngeblog (Hehehe :P), akhirnya gw kirimkan hasil jarkoman gw ke Dito yang panjangnya mencapai 3 lembar.

Dito yang awalnya akan menyebarkan jarkom tersebut ke DH kabid, membalas jarkoman gw dengan sebuah protes yang bilang jarkoman hasil karya gw bisa bikin dia tekor! Hahaha :P Tapi iya juga sih.

Akhirnya gw ngecek pulsa gw yang ternyata masih punya bonus 1000 sms. Gw menawarkan Dito kalau gw aja yang ngejarkomin anak-anak satu-satu dengan bonus itu. Lumayan, daripada mubazir.

Alhasil? Allah ngasih kesempatan gw untuk menyapa satu-satu orang-orang yang terlalu gw sayangi itu tadi malam.

Eh ralat deh. Tadi gw bilang mengumpulkan orang-orang yang sudah lama tidak bertemu dengan kesibukan dan urusan masing-masing yang sudah sangat berbeda memang tidak mudah, ya? Memang benar sih.

Tapi mengumpulkan keluarga yang udah lama tidak bertemu dengan kesibukan dan urusan masing-masing yang sudah sangat berbeda, ternyata tidak sesulit yang dibayangkan kok :D

Senangnya mereka membalas sms gw malam itu, baik yang bilang bisa datang ataupun yang gak bisa datang :)

Hari ini? Alhamdulilah sangat menyenangkan! :D

Mulai dari ngobrol sama POSKO di ruangannya, Nanda surprise banget dengan kedatangan kita, sampai becengkerama sambil makan bareng di selot, benar-benar sebuah kesenangan yang sederhana. Tapi tidak sesederhana jika harus digambarkan.

Karya Cungek

Nanda dan Fenni

Nanda dan Cungek

Windmill-sick?

Hanya sebuah rasa rindu sebuah keluarga yang sederhana. 
Sangat sederhana.
Rindu bertatap muka.
Bertanya dan ditanya.
Bercengkerama.
Bercerita.
Menggila.
Tertawa.
Makan bersama.

Tapi menjadi sesuatu yang tidak sederhana.
Ketika rasa rindu itu hadir di setiap anggotanya di waktu yang bersamaan.

Dan gw?
Entahlah.

Mungkin gw gak akan terlalu sering merasakan rasa rindu itu lagi.
Karena sampai detik ini, selama apapun gw tidak bertemu meraka.
Bahkan gw gak pernah merasa kehilangan mereka sedikit pun.

 Welcome Home, Nanda!

Kapan coba Allah gak baik sama gw? Bahkan di saat beberapa hari belakangan ini gw tengah banyak melakukan tindak kejahatan (baca postingan selanjutnya : gw jahat!).

*Segala puji hanya milik-Mu, Ya Rabb, yang telah membiarkan kesyukuran ini tidak memiliki ujungnya :)

Jumat, 09 Juli 2010

Cinta tiada akhir

9 Juli 2010

WARNING : Bagi orang-orang yang jengah dan bosan dengan cerita tentang OSIS yang terlalu sering gw tuliskan di blog ini, disarankan untuk tidak melanjutkan membaca posting ini dan segera meninggalkan blog ini serta jangan berniat untuk kembali lagi ke blog ini. Sebab satu kata yang terdiri dari empat huruf itu gak akan pernah berhenti gw tuliskan di dalam blog ini! :D

***

Surat Keterangan Peristiwa Penculikan

Tersangka : Annisa Dwi Astuti dan Kiagus Aufa Ibrahim
Status : Orang-orang yang terlanjur mencintai OSIS
Tanggal penculikan :  4, 6, 8, dan 9 Juli 2010
Korban : Miyahanna Dwirahayu, Muhammad Ramadhani Ilham, Nugraha Suryakomara, Hilmi Akhmad Fathurozi, dan Rukan Faiz Nur Rabbani
Tempat Kejadian Perkara : Yahoo Messanger, Dunkin Donuts, dan SMAN 1 Bogor
Motif penculikan : Cinta tiada akhir
Kronologis kejadian : Terlampir di memori ingatan gw :P
Kesimpulan :
  1. Mendengar bukan untuk membandingkan
  2. Mendengar bukan untuk mencari pembenaran
  3. Mendengar untuk memberikan penghargaan
  4. Mendengar untuk memutarbalikan pemikiran
  5. Mendengar untuk melegakan
  6. Mendengar untuk mengembalikan memori kenangan
  7. Mendengar apa yang bahkan tak terucap dan tak terdengar sekalipun
***

Edaaan, ngasal parah ini postingan! Hahaha :P Ampun deh, gw angkat tangan. Jujur, GW MENYERAH! Gw menyerah kalau udah menulis postingan tentang mereka. Gw udah gak bisa nyusun kata-kata yang baik dan benar serta indah kalau harus nulis postingan tentang mereka. Eh, salah deng. Bukan gak bisa, tapi gw udah gak punya kosakata yang pas, tepat, dan memadai tentang mereka. Heuheu..

Berhubung jiwa ngegombal gw lagi di titik maksimal, hahaha :P, daripada isi postingan ini makin gak karuan karena ketidakmampuan gw menceritakan (lagi untuk ke sekian kalinya) tentang mereka, lebih baik gw tutup postingan ini dengan kegombalan gw, hahaha :P
Anak-anak OSIS bukanlah orang-orang yang SEMPURNA. Tapi anak-anak OSIS selalu berhasil MENYEMPURNAKAN hidup gw :D
nb : judul postingan yang satu ini terinspirasi dari sebuah blog yang selalu berhasil menginspirasi gw. Blog yang dimiliki oleh seseorang yang pertama kali menyarankan gw untuk menulis dan membuat blog. Anda ia tahu, betapa berartinya blog ini buat gw sekarang :')

Tapi setidaknya, hari ini gw mengerti lagi satu hal. Sepertinya gw tahu, apa alasan orang tersebut menggunakan label 'cinta tiada akhir' di blognya untuk menuliskan setiap kenangan yang ia lalui bersama 1 kata yang terdiri dari empat huruf itu :)

Semoga Allah selalu memudahkan segala urusan dan pencapaian citamu ya, tetehku :D

Kamis, 08 Juli 2010

Rencana lain

7 Juli 2010
1 Message Received.
T'Ira.Forkom.

Walaikumussalam wr.wb. Belum euy, gak sempet. Kalau gak Jumat, Sabtu aja. Btw, jadi ikut kegiatan yang sos tea? Oia, kalau sabtu izin pulang duluan gak bisa ya?
Pulang duluan? Oia, gw belum menceritakan cerita yang satu ini ya? Cerita yang lagi-lagi dibuat oleh-Nya untuk menunjukkan betapa indah rencana-Nya untuk gw :) 

***

Beberapa bulan yang lalu, sebelum SNMPTN dan USM STAN, waktu gw lagi nge-print kartu SNMPTN di kantor batu, dan tepat satu hari setelah seorang sahabat gw yang baik hati membangunkan gw dari penyakit pesimis kronis gw, gw iseng buka FB mengingat gw udah lama banget gak ngenet karena kabel internet di rumah lagi di cabut. Males ngebalesin wall-wall orang, perhatian gw tersita pada link yang Rj tag ke gw. Sebuah informasi yang pada akhirnya berhasil mengangkat dan menjatuhkan mental gw lagi.

Informasi tersebut berasal dari Kompas yang mengabarkan bahwa ada sebuah lembaga, sebut saja Mercy Corps, yang tengah menawarkan pelatihan dan pengembangan diri bagi para pemuda yang memiliki komitmen dan kepedulian tinggi untuk berpartisipasi aktif dalam isu-isu global.

Sebagai informasi, Mercy Corps adalah sebuah Organisasi Internasional yang berpusat di Inggris dan memiliki beberapa cabang di berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Mercy Corps bergerak dalam menyikapi isu-isu global. Beberapa di antaranya adalah bidang agriculture, children, citizen, involvement, civil, society, climate change, conflict and war, disability, dispalcement, economic development, educations, emergencies enviromental, financial, services, food/nutrition, global engagement, governance, health, HIV/AIDS, hunger, livelihoods, masrginalized, groups microfinance, migrants, peaceful, change rural social, innovations sport technologi, dan internet urban water/anitation women's empowerment.

Adapun informasi di Kompas tersebut, memberitakan bahwa Mercy Corps Indonesia tersebut membuka pendaftaran bagi pemuda yang memiliki komitmen dan kepedulian tinggi terhadap isu-isu tersebut untuk mengikuti pelatihan dan pembinaan tanpa dipungut biaya sama sekali untuk pendaftaran dan selama pelatihan alias gratis! :D Namun, pelatihan ini hanya diperuntukan untuk usia 16-23 tahun dan hanya untuk 100 orang terpilih yang telah mendaftar di kawasan Jabodetabek. Rj pun ngetag info ini ke gw karena ingat cita-cita gw dan relasinya dengan lingkungan.

Awalnya gw gak terlalu tertarik karena otak gw masih dipenuhi beban SNMPTN dan STAN. Sampai pada akhirnya, gw pun ikut mendaftar online dengan segala jawaban sekenanya. Motivasinya? Sederhana saja. Ditengah mental gw yang masih naik turun, gw cuma pengen membuktikan kepada sahabat gw yang baik hati itu, kalau mimpi gw gak pernah mati. Gak pernah.

Sebulan lewat setelah pendaftaran itu, sampai pada akhirnya datanglah beberapa hari yang lalu. Gw lagi menemani nyokap dan kakak gw yang sedang belanja di sebuah departement store yang namanya merupakan nama bintang yang paling besar yang manusia ketahui dan memiliki suhu yang tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis, menjemur, dan kesehatan tulang. Tiba-tiba ada telpon dari nomor yang tidak dikenal.
"Ini Annisa Dwi Astuti? Saya ***** dari Mercy Corps. Kamu inget khan kalau pernah daftar mengikuti pelatihan Global Corps Citizenship bidang Climate Change? Selamat ya, kamu terpilih salah satu dari 100 orang untuk mengikuti pelatihan tersebut."
Setelah telepon ditutup. Anda tahu bagaimana ekspresi gw? Percaya gak percaya gw loncat-loncatan di tempat perbelanjaan itu. Senyum gw gak henti-hentinya mengembang dan bertakbir dalam hati :D

Nyokap dan kakak gw bingung ngeliatin gw yang udah kayak melakukan tarian ulatr bulu (ngasal abis!) . Ya jelas. Mungkin saat itu cuma gw yang ngerti betapa bahagianya gw. Eh, salah deng. Cuma Dia yang mengerti betapa bahagianya gw.

Gimana enggak bahagia? Setelah sekian kali mental gw naik turun karena tidak didukung untuk mengambil jurusan teknik lingkungan, dan sampai saat ini gw geregetan karena 'mencintai lingkungan' hanya bisa gw jadikan sebuah mimpi dan cita-cita tanpa menjadikannya bagian hidup gw,  Allah seolah ngebuka pintu yang lain buat gw. Pintu yang akan mengantarkan gw untuk benar-benar bisa merealisasikan rasa cinta itu.

Sampai rumah, gw langsung buka web Mercy Corps. Memastikan lembaga ini merupakan lembaga legal. Berdasarkan informasi yang dikabarkan melalui telepon, gw akan mengikuti pelatihan dari tanggal 6-11 Juli di Jakarta. Adapun pelatihannya berupa seminar, pengembangan leadership, pelatihan ilmu komunikasi dan persuasi, pelatihan multimedia, outbond, dll. Ada yang tau apa yang ada di pikiran gw? Pikiran gw udah mengkhayal dan mengharapkan banyak hal dari kegiatan ini. Apalagi ditambah kegiatan ini seolah tidak akan membuat gw jadi pengangguran selama satu minggu. Intinya, gimana caranya gw harus dapet ilmu sebanyak-banyaknya lewat sini. Gw tinggal nunggu surat izin untuk orangtua yang dikirimkan lewat pos, selanjutnya? Selamat datang mimpiku! :D

Tapi, segala ekspetasi dan harapan itu seolah di telan mentah-mentah saat surat itu datang.

Gw gak diizinkan! Dengan dua alasan dari Bokap dan kakak gw  yang sebenarnya singkat, padat, dan jelas, tapi gak sanggup membuat gw mengeluarkan segala argumen yang gw siapkan untuk memperjuangakan pelatihan ini.
Bapak : Bapak gak setuju, gak ada rundown secara jelas waktu, tempat, dan agenda kegiatannya, kayak acara kamu yang di Ciawi kemaren. Itu lebih bagus.

Kakak : Ini LSM asing. Mas khawatir masalah ibadahnya. Apalagi hubungan antara laki-laki perempuannya. Kamu gak tau khan di sana bakal ada batasan atau enggak?
Deg. Kalau gw kalap, sebenernya bisa aja gw ngeluarin semua argumen yang ada di otak gw. Mulai dari gw bisa minta dikirimin e-mail rundownnya-lah, gw jelasin secara gamblang maksud dan tujuan acara itu-lah, gw bisa jaga diri-lah, pokonya apapun itu untuk menggoyahkan pendirian bokap dan kakak gw.

Sayangnya, malam itu gw terlalu lelah. Selain karena gw baru balik dari Jakarta, diamnya bokap yang menjadi isyarat gak setujunya gw ikut pelatihan ini jauh lebih menyakitkan daripada larangannya. Hal itulah yang membuat gw gak berani beradu argumen malam itu. Dengan banyaknya 'pemberontakan' tentang jurusan kuliah yang gw lancarkan beberapa bulan lalu, dan dengan banyaknya 'keajaiban' yang gw dapatkan ketika gw berusaha mengejar ridho orangtua, itu semua udah cukup membuat sama sekali gak punya keinginan untuk beradu debat dengan bokap gw.

Gw memilih diam. Masuk kamar. Nyesek. Harapan-harapan tentang pelatihan itu hilang satu-satu. Setelah sekian lama, air mata gw tumpah lagi untuk pertama kalinya. Gw sendiri gak tau kenapa gw bisa sangat kecewa karena hal ini. Ya. Mungkin memang hanya Dia yang mengerti. Beberapa saat kemudian, nyokap yang lagi ada di Bali nelpon gw. Nyokap udah tau semua ceritanya. Tapi, yang membuat gw terheran-heran, nyokap malah ngedukung gw. Nyokap nyuruh gw ngusahain buat dapet rundownya supaya bokap bisa lihat.

Dengan hati yang sebenarnya udah ogah-ogahan, akhirnya gw berusaha memperjuangkan untuk ikut pelatihan itu. Gw dapet rundownnya! Tapi percuma, itu tidak mengubah apa-apa.

Yasudahlah. Dengan dikasih kesempatan ini aja gw udah bersyukur. Setidaknya mental gw bisa terangkat lagi karena gw sebenernya bisa kok merealisasikan rasa cinta itu, walaupun pada akhirnya memang harus dijatuhkan lagi dan tidak melewati pintu yang ini.

Berharap masih ada pintu lain yang berkenan untuk terbuka. Tapi yang pasti, gw gak akan pernah menggadaikan ridho orangtua gw dengan hal apapun, termasuk dengan pelatihan ini. Buat gw itu terlalu berharga. Karena gw pernah merasakan sakitnya ketika sulit berusaha untuk mendapatkannya.

Dengan atau tanpa pelatihan itu, gak akan pernah ngerubah rasa cinta ini untuk melakukan perubahan. Akhirnya? Gw sendiri mentertawakan kekecewaan gw hari ini  :P

*Terima kasih atas kesempatannya, Ya Rabb. Hamba ikhlas :')

Lagi-lagi, tanpa harus menghitung hari, ternyata pintu yang lain dengan cepat berkenan untuk terbuka.

Malam saat kejadian itu, gw ol YM. Gw ol dengan Aufa dan Miya. Ada yang tahu? Subhanallah. Gw mendapatkan 'tugas' yang bahkan tidak kalah bermanfaat dengan pelatihan itu, atau bahkan bisa lebih menyenangkan dari pelatihan itu. Ya. Mungkin memang rencana-Nya minggu ini gw lebih baik di Bogor. Jika pada awalnya satu minggu di Jakarta gw bisa mendapatkan banyak hal untuk diri gw sendiri. Tapi di Bogor, yap, gw bisa memberikan banyak hal untuk orang-orang yang amat sangat gw sayangi tanpa harus beradu argumen dengan bokap gw (baca postingan selanjutnya : Cinta tiada akhir)

Buat gw, 'tugas' itu sudah cukup melalap habis kekecewaan gw karena gagal ikut pelatihan itu. Lebih dari cukup malah. 'Tugas' itu sudah cukup membuat gw menjadi orang yang paling arogan kalau gw gak percaya rencana-Nya selalu indah.

Tapi ternyata? Allah ingin memberikan sesuatu yang lebih dari itu. LEBIH dari itu. Lebih dari sekedar memberi sesuatu untuk orang-orang yang gw sayang, yang Ia berikan kepada gw beberapa hari kemudian.

***

Saat mentoring minggu lalu, gw memang izin ke T'Ira kalau sepertinya Sabtu depan gw gak bisa mentoring karena gw ikut pelatihan di Jakarta. Tapi berhubung gw mengundurkan diri, akhirnya gw menanyakan memang ada kegiatan apa hari sabtu. 

T'Ira bilang Forkom kangen ama gw, hahahaha :P Kangen dari apanya coba? Hohoho. Katanya mau ngasih undangan. Gw mikirnya bantuin ngerekap siswa baru buat pra-salam kali ya. Soalnya kebetulan tadi pagi Nisop bilang gitu. Tapi kayaknya bukan deh, soalnya sms Nisop itu hari Jumat, sedangkan ini hari sabtu.

Yaah, apapun itu, selama gw bisa bantu, kenapa enggak? Toh daripada lumutan khan d rumah, hehehe :P

Tapi ternyata, sms itu bahkan benar-benar LEBIH dari sekedar undangan.
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan ini telah diputuskan antum diangkat menjadi mentor SMAN 1. Insya Allah training perdana diadakan pada Sabtu (10 Juli) kumpul di mesjid Al-Hurriyyah IPB Dramaga jam 8. Semoga dapat memegang amanah sebaik-baiknya, dan Allah sebaik-baiknya pembalas amalan kita, jzk.
Ttd : KorBid Mentoring dan Kaderisasi Forkom Alims.
Deg. Gw terpana cukup lama membaca sms yang satu ini.

Kawan, seandainya Anda yang di posisi gw, bagaimana ekspresi Anda setelah membaca sms ini? Tersenyumkah? Terharukah? Menangiskah? Atau loncat-loncat bergembirakah?

Anda tahu apa ekspresi gw setelah baca sms yang satu ini? Gw nyengir. Hehehe. Nyengir dalam waktu yang cukup lama dan dengan mata yang berbinar-binar (kayak kucing yang ada di shrek itu loh, siapa teh namanya? hehehe :P)

Gimana gw gak nyengir? Baru beberapa hari yang lalu gw nulis posting yang judulnya Institut Pertanian Bogor yang menyebutkan bahwa buat gw, aa teteh mentor itu luar biasa baik hati, tidak sombong, dan perhatian (tapi gw belum dapat kepastian apakah rajin menabung atau enggak :P) dan malahan menurut gw, tanpa harus mengeluarkan kata-kata apapun, wajah dan sosok aa teteh forkom sudah cukup meyejukan hati gw. Nah lho, sekarang? Gw?

Dari awal, buat gw urusan yang satu ini memang bukan urusan mudah. Urusannya masalah teladan dan berhubungan langsung dengan urusan akhirat (menurut gw ya). Lah gw? Cara bersikap dan penampilan masih belangsakan gini, belum titel 'mantan ikhwan' yang pernah diberikan kepada gw mengingat  sejak SPL gw lebih sering bertukar pikiran dengan cowok dibandingkan dengan cewek. Gimana gak nyengir gw baca sms yang satu ini, hehehe :P

Akhirnya beberapa saat kemudian gw kembali ke alam sadar dan berhenti nyengir melihat betapa jeleknya muka gw saat itu. Pikiran gw pun mulai kembali ke alam sadar. Dengan segala kata tapi yang akhirnya berhsil gw pangkas satu-satu, sekarang mah dibuat simpel aja, Tuth. Sekarang masalahnya bukan sejuk atau gak sejuknya muka lw (apa coba? hahaha), tapi masalahnya lw MAU atau ENGGAK?

Selanjutnya? Hehehe :D Siapa sih yang gak mau ditawarin investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan,  bahkan panjangnya sampai ke akhirat? Siapa sih yang gak mau dibuatin benteng yang bakal ngejaga lw dari kerasnya dunia yang belum pernah lw bayangin sebelumnya? Siapa sih yang gak mau ditawarin kesempatan dimana lw bisa merasakan nikmatnya memberi sebanyak-banyaknya? Alhamdulilah. Terlalu sombong buat gw untuk menolak amanah  itu :)

Jadi? Bismillahirahmanirrahim. Dengan segala kapasitas gw, gw gak pernah berhenti percaya. Allah selalu punya cara. Allah selalu punya rencana. Termasuk untuk menjaga gw :D 
Tapi, Tuth. Lw khan belum tau lw kuliah dimana nanti?
Yaelaaah, Tuti. Bukannya barusan lw yang bilang? Allah selalu punya cara. Allah selalu punya rencana. Percaya khan?
Indah bukan, kawan? Allah mengganti waktu yang pada awalnya mampu membuat gw mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya untuk diri gw sendiri demi meraih mimpi gw, menjadi waktu yang mampu gw gunakan untuk memberi sebanyak-banyaknya untuk orang-orang yang gw sayang :')

Maha Suci Engkau, Tuhan Semesta Alam..
Yang Maha Indah, dan mencintai keindahan..