27 Juli 2010
Judul buku : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2010
Halaman :256
Harga : Rp 32.000,00
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.
Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.
Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.
Sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.
Bukan alur ceritanya. Tapi potongan-potongan kalimatnya. Sukses merobohkan pertahanan mental yang sudah susah payah gw bangun beberapa hari belakangan.
*Ya Allah, kalau memang hamba tak layak mendapatkan jawabanya, mungkin memang hamba tak pantas menanyakannya lagi.
0 komentar:
Posting Komentar