Kamis, 08 Juli 2010

Rencana lain

7 Juli 2010
1 Message Received.
T'Ira.Forkom.

Walaikumussalam wr.wb. Belum euy, gak sempet. Kalau gak Jumat, Sabtu aja. Btw, jadi ikut kegiatan yang sos tea? Oia, kalau sabtu izin pulang duluan gak bisa ya?
Pulang duluan? Oia, gw belum menceritakan cerita yang satu ini ya? Cerita yang lagi-lagi dibuat oleh-Nya untuk menunjukkan betapa indah rencana-Nya untuk gw :) 

***

Beberapa bulan yang lalu, sebelum SNMPTN dan USM STAN, waktu gw lagi nge-print kartu SNMPTN di kantor batu, dan tepat satu hari setelah seorang sahabat gw yang baik hati membangunkan gw dari penyakit pesimis kronis gw, gw iseng buka FB mengingat gw udah lama banget gak ngenet karena kabel internet di rumah lagi di cabut. Males ngebalesin wall-wall orang, perhatian gw tersita pada link yang Rj tag ke gw. Sebuah informasi yang pada akhirnya berhasil mengangkat dan menjatuhkan mental gw lagi.

Informasi tersebut berasal dari Kompas yang mengabarkan bahwa ada sebuah lembaga, sebut saja Mercy Corps, yang tengah menawarkan pelatihan dan pengembangan diri bagi para pemuda yang memiliki komitmen dan kepedulian tinggi untuk berpartisipasi aktif dalam isu-isu global.

Sebagai informasi, Mercy Corps adalah sebuah Organisasi Internasional yang berpusat di Inggris dan memiliki beberapa cabang di berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Mercy Corps bergerak dalam menyikapi isu-isu global. Beberapa di antaranya adalah bidang agriculture, children, citizen, involvement, civil, society, climate change, conflict and war, disability, dispalcement, economic development, educations, emergencies enviromental, financial, services, food/nutrition, global engagement, governance, health, HIV/AIDS, hunger, livelihoods, masrginalized, groups microfinance, migrants, peaceful, change rural social, innovations sport technologi, dan internet urban water/anitation women's empowerment.

Adapun informasi di Kompas tersebut, memberitakan bahwa Mercy Corps Indonesia tersebut membuka pendaftaran bagi pemuda yang memiliki komitmen dan kepedulian tinggi terhadap isu-isu tersebut untuk mengikuti pelatihan dan pembinaan tanpa dipungut biaya sama sekali untuk pendaftaran dan selama pelatihan alias gratis! :D Namun, pelatihan ini hanya diperuntukan untuk usia 16-23 tahun dan hanya untuk 100 orang terpilih yang telah mendaftar di kawasan Jabodetabek. Rj pun ngetag info ini ke gw karena ingat cita-cita gw dan relasinya dengan lingkungan.

Awalnya gw gak terlalu tertarik karena otak gw masih dipenuhi beban SNMPTN dan STAN. Sampai pada akhirnya, gw pun ikut mendaftar online dengan segala jawaban sekenanya. Motivasinya? Sederhana saja. Ditengah mental gw yang masih naik turun, gw cuma pengen membuktikan kepada sahabat gw yang baik hati itu, kalau mimpi gw gak pernah mati. Gak pernah.

Sebulan lewat setelah pendaftaran itu, sampai pada akhirnya datanglah beberapa hari yang lalu. Gw lagi menemani nyokap dan kakak gw yang sedang belanja di sebuah departement store yang namanya merupakan nama bintang yang paling besar yang manusia ketahui dan memiliki suhu yang tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis, menjemur, dan kesehatan tulang. Tiba-tiba ada telpon dari nomor yang tidak dikenal.
"Ini Annisa Dwi Astuti? Saya ***** dari Mercy Corps. Kamu inget khan kalau pernah daftar mengikuti pelatihan Global Corps Citizenship bidang Climate Change? Selamat ya, kamu terpilih salah satu dari 100 orang untuk mengikuti pelatihan tersebut."
Setelah telepon ditutup. Anda tahu bagaimana ekspresi gw? Percaya gak percaya gw loncat-loncatan di tempat perbelanjaan itu. Senyum gw gak henti-hentinya mengembang dan bertakbir dalam hati :D

Nyokap dan kakak gw bingung ngeliatin gw yang udah kayak melakukan tarian ulatr bulu (ngasal abis!) . Ya jelas. Mungkin saat itu cuma gw yang ngerti betapa bahagianya gw. Eh, salah deng. Cuma Dia yang mengerti betapa bahagianya gw.

Gimana enggak bahagia? Setelah sekian kali mental gw naik turun karena tidak didukung untuk mengambil jurusan teknik lingkungan, dan sampai saat ini gw geregetan karena 'mencintai lingkungan' hanya bisa gw jadikan sebuah mimpi dan cita-cita tanpa menjadikannya bagian hidup gw,  Allah seolah ngebuka pintu yang lain buat gw. Pintu yang akan mengantarkan gw untuk benar-benar bisa merealisasikan rasa cinta itu.

Sampai rumah, gw langsung buka web Mercy Corps. Memastikan lembaga ini merupakan lembaga legal. Berdasarkan informasi yang dikabarkan melalui telepon, gw akan mengikuti pelatihan dari tanggal 6-11 Juli di Jakarta. Adapun pelatihannya berupa seminar, pengembangan leadership, pelatihan ilmu komunikasi dan persuasi, pelatihan multimedia, outbond, dll. Ada yang tau apa yang ada di pikiran gw? Pikiran gw udah mengkhayal dan mengharapkan banyak hal dari kegiatan ini. Apalagi ditambah kegiatan ini seolah tidak akan membuat gw jadi pengangguran selama satu minggu. Intinya, gimana caranya gw harus dapet ilmu sebanyak-banyaknya lewat sini. Gw tinggal nunggu surat izin untuk orangtua yang dikirimkan lewat pos, selanjutnya? Selamat datang mimpiku! :D

Tapi, segala ekspetasi dan harapan itu seolah di telan mentah-mentah saat surat itu datang.

Gw gak diizinkan! Dengan dua alasan dari Bokap dan kakak gw  yang sebenarnya singkat, padat, dan jelas, tapi gak sanggup membuat gw mengeluarkan segala argumen yang gw siapkan untuk memperjuangakan pelatihan ini.
Bapak : Bapak gak setuju, gak ada rundown secara jelas waktu, tempat, dan agenda kegiatannya, kayak acara kamu yang di Ciawi kemaren. Itu lebih bagus.

Kakak : Ini LSM asing. Mas khawatir masalah ibadahnya. Apalagi hubungan antara laki-laki perempuannya. Kamu gak tau khan di sana bakal ada batasan atau enggak?
Deg. Kalau gw kalap, sebenernya bisa aja gw ngeluarin semua argumen yang ada di otak gw. Mulai dari gw bisa minta dikirimin e-mail rundownnya-lah, gw jelasin secara gamblang maksud dan tujuan acara itu-lah, gw bisa jaga diri-lah, pokonya apapun itu untuk menggoyahkan pendirian bokap dan kakak gw.

Sayangnya, malam itu gw terlalu lelah. Selain karena gw baru balik dari Jakarta, diamnya bokap yang menjadi isyarat gak setujunya gw ikut pelatihan ini jauh lebih menyakitkan daripada larangannya. Hal itulah yang membuat gw gak berani beradu argumen malam itu. Dengan banyaknya 'pemberontakan' tentang jurusan kuliah yang gw lancarkan beberapa bulan lalu, dan dengan banyaknya 'keajaiban' yang gw dapatkan ketika gw berusaha mengejar ridho orangtua, itu semua udah cukup membuat sama sekali gak punya keinginan untuk beradu debat dengan bokap gw.

Gw memilih diam. Masuk kamar. Nyesek. Harapan-harapan tentang pelatihan itu hilang satu-satu. Setelah sekian lama, air mata gw tumpah lagi untuk pertama kalinya. Gw sendiri gak tau kenapa gw bisa sangat kecewa karena hal ini. Ya. Mungkin memang hanya Dia yang mengerti. Beberapa saat kemudian, nyokap yang lagi ada di Bali nelpon gw. Nyokap udah tau semua ceritanya. Tapi, yang membuat gw terheran-heran, nyokap malah ngedukung gw. Nyokap nyuruh gw ngusahain buat dapet rundownya supaya bokap bisa lihat.

Dengan hati yang sebenarnya udah ogah-ogahan, akhirnya gw berusaha memperjuangkan untuk ikut pelatihan itu. Gw dapet rundownnya! Tapi percuma, itu tidak mengubah apa-apa.

Yasudahlah. Dengan dikasih kesempatan ini aja gw udah bersyukur. Setidaknya mental gw bisa terangkat lagi karena gw sebenernya bisa kok merealisasikan rasa cinta itu, walaupun pada akhirnya memang harus dijatuhkan lagi dan tidak melewati pintu yang ini.

Berharap masih ada pintu lain yang berkenan untuk terbuka. Tapi yang pasti, gw gak akan pernah menggadaikan ridho orangtua gw dengan hal apapun, termasuk dengan pelatihan ini. Buat gw itu terlalu berharga. Karena gw pernah merasakan sakitnya ketika sulit berusaha untuk mendapatkannya.

Dengan atau tanpa pelatihan itu, gak akan pernah ngerubah rasa cinta ini untuk melakukan perubahan. Akhirnya? Gw sendiri mentertawakan kekecewaan gw hari ini  :P

*Terima kasih atas kesempatannya, Ya Rabb. Hamba ikhlas :')

Lagi-lagi, tanpa harus menghitung hari, ternyata pintu yang lain dengan cepat berkenan untuk terbuka.

Malam saat kejadian itu, gw ol YM. Gw ol dengan Aufa dan Miya. Ada yang tahu? Subhanallah. Gw mendapatkan 'tugas' yang bahkan tidak kalah bermanfaat dengan pelatihan itu, atau bahkan bisa lebih menyenangkan dari pelatihan itu. Ya. Mungkin memang rencana-Nya minggu ini gw lebih baik di Bogor. Jika pada awalnya satu minggu di Jakarta gw bisa mendapatkan banyak hal untuk diri gw sendiri. Tapi di Bogor, yap, gw bisa memberikan banyak hal untuk orang-orang yang amat sangat gw sayangi tanpa harus beradu argumen dengan bokap gw (baca postingan selanjutnya : Cinta tiada akhir)

Buat gw, 'tugas' itu sudah cukup melalap habis kekecewaan gw karena gagal ikut pelatihan itu. Lebih dari cukup malah. 'Tugas' itu sudah cukup membuat gw menjadi orang yang paling arogan kalau gw gak percaya rencana-Nya selalu indah.

Tapi ternyata? Allah ingin memberikan sesuatu yang lebih dari itu. LEBIH dari itu. Lebih dari sekedar memberi sesuatu untuk orang-orang yang gw sayang, yang Ia berikan kepada gw beberapa hari kemudian.

***

Saat mentoring minggu lalu, gw memang izin ke T'Ira kalau sepertinya Sabtu depan gw gak bisa mentoring karena gw ikut pelatihan di Jakarta. Tapi berhubung gw mengundurkan diri, akhirnya gw menanyakan memang ada kegiatan apa hari sabtu. 

T'Ira bilang Forkom kangen ama gw, hahahaha :P Kangen dari apanya coba? Hohoho. Katanya mau ngasih undangan. Gw mikirnya bantuin ngerekap siswa baru buat pra-salam kali ya. Soalnya kebetulan tadi pagi Nisop bilang gitu. Tapi kayaknya bukan deh, soalnya sms Nisop itu hari Jumat, sedangkan ini hari sabtu.

Yaah, apapun itu, selama gw bisa bantu, kenapa enggak? Toh daripada lumutan khan d rumah, hehehe :P

Tapi ternyata, sms itu bahkan benar-benar LEBIH dari sekedar undangan.
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan ini telah diputuskan antum diangkat menjadi mentor SMAN 1. Insya Allah training perdana diadakan pada Sabtu (10 Juli) kumpul di mesjid Al-Hurriyyah IPB Dramaga jam 8. Semoga dapat memegang amanah sebaik-baiknya, dan Allah sebaik-baiknya pembalas amalan kita, jzk.
Ttd : KorBid Mentoring dan Kaderisasi Forkom Alims.
Deg. Gw terpana cukup lama membaca sms yang satu ini.

Kawan, seandainya Anda yang di posisi gw, bagaimana ekspresi Anda setelah membaca sms ini? Tersenyumkah? Terharukah? Menangiskah? Atau loncat-loncat bergembirakah?

Anda tahu apa ekspresi gw setelah baca sms yang satu ini? Gw nyengir. Hehehe. Nyengir dalam waktu yang cukup lama dan dengan mata yang berbinar-binar (kayak kucing yang ada di shrek itu loh, siapa teh namanya? hehehe :P)

Gimana gw gak nyengir? Baru beberapa hari yang lalu gw nulis posting yang judulnya Institut Pertanian Bogor yang menyebutkan bahwa buat gw, aa teteh mentor itu luar biasa baik hati, tidak sombong, dan perhatian (tapi gw belum dapat kepastian apakah rajin menabung atau enggak :P) dan malahan menurut gw, tanpa harus mengeluarkan kata-kata apapun, wajah dan sosok aa teteh forkom sudah cukup meyejukan hati gw. Nah lho, sekarang? Gw?

Dari awal, buat gw urusan yang satu ini memang bukan urusan mudah. Urusannya masalah teladan dan berhubungan langsung dengan urusan akhirat (menurut gw ya). Lah gw? Cara bersikap dan penampilan masih belangsakan gini, belum titel 'mantan ikhwan' yang pernah diberikan kepada gw mengingat  sejak SPL gw lebih sering bertukar pikiran dengan cowok dibandingkan dengan cewek. Gimana gak nyengir gw baca sms yang satu ini, hehehe :P

Akhirnya beberapa saat kemudian gw kembali ke alam sadar dan berhenti nyengir melihat betapa jeleknya muka gw saat itu. Pikiran gw pun mulai kembali ke alam sadar. Dengan segala kata tapi yang akhirnya berhsil gw pangkas satu-satu, sekarang mah dibuat simpel aja, Tuth. Sekarang masalahnya bukan sejuk atau gak sejuknya muka lw (apa coba? hahaha), tapi masalahnya lw MAU atau ENGGAK?

Selanjutnya? Hehehe :D Siapa sih yang gak mau ditawarin investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan,  bahkan panjangnya sampai ke akhirat? Siapa sih yang gak mau dibuatin benteng yang bakal ngejaga lw dari kerasnya dunia yang belum pernah lw bayangin sebelumnya? Siapa sih yang gak mau ditawarin kesempatan dimana lw bisa merasakan nikmatnya memberi sebanyak-banyaknya? Alhamdulilah. Terlalu sombong buat gw untuk menolak amanah  itu :)

Jadi? Bismillahirahmanirrahim. Dengan segala kapasitas gw, gw gak pernah berhenti percaya. Allah selalu punya cara. Allah selalu punya rencana. Termasuk untuk menjaga gw :D 
Tapi, Tuth. Lw khan belum tau lw kuliah dimana nanti?
Yaelaaah, Tuti. Bukannya barusan lw yang bilang? Allah selalu punya cara. Allah selalu punya rencana. Percaya khan?
Indah bukan, kawan? Allah mengganti waktu yang pada awalnya mampu membuat gw mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya untuk diri gw sendiri demi meraih mimpi gw, menjadi waktu yang mampu gw gunakan untuk memberi sebanyak-banyaknya untuk orang-orang yang gw sayang :')

Maha Suci Engkau, Tuhan Semesta Alam..
Yang Maha Indah, dan mencintai keindahan..

10 komentar:

Anonim mengatakan...

nisop bilang :
turut berduka tuti ga jadi ikut pelatihan :(

tapi.. subhanallah..
barakallah yaa sayang :)

.senengbgtsampespeechless. :D

.bulanbiru. mengatakan...

:) :) :)

*pelukpeluk tuti*

^^

.ikutikutanspeechles. :D

ibon mengatakan...

see you this saturday
:*

Atana Sarah Dinda Nadhirah mengatakan...

tuti :|
lu hebat bgt sih. tau ga? postingan lu lagi pas bgt am keadaan gw sekarang.
"Terlalu sombong buat gw untuk menolak amanah itu :)"
:)

dellynaseptia mengatakan...

sometimes God answers in 3 ways
God says YES, and gives u whatever u want,
God says NO, and gives u something better,
and God says WAIT, then give u the best

semangat yah tuti.. kerem euy jadi teteh mentor!
setuju banget kalo mereka itu memang menyejukkan hati..:)

Ica Aldyra mengatakan...

Selalu ada rencana dari Allah ya Tut... Keren deh postingannya, cocok bgt emg jadi teteh mentor. Ngga bakal nyesel kalau dapet mentornya kaya teh Tuti hehehe

hening mengatakan...

very very like this!

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@nisop : alhamdulilah sayang :)

@t'bulan biru : alhamdulilah teh :)

@t'ibon : alhamdulilah udah ketemu teh, hehehe :P

@atana : jadi, bagaimana kabarmu saat ini sayang? :D

@t'ijah : waaaaaaaaaah, ada t'ijaaaah! nuhun pisan ya teh sudah berkunjung! mohon doanya ya teh :)

@icha : amiiin, amiiin ya Rabb, makasih sayaaang :) mohon doanya! :D

@t'hening : alhamdulilah :)

Anonim mengatakan...

ihiy, jadi mentor smansa.
mimpi saya yang nggak kesampaian tuh. haha =D

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@a'ph : hehehe, alhamdulilah a :) mohon doanya ya a'ph :D