26 Juli 2010
Ya Allah...
Karena prinsip hamba yang (sok) idealis.
Karena keinginan hamba yang (sok) mengikhlaskan.
Dan karena pemikiran hamba yang (sok) visioner.
Hamba telah rela merasakan KEHILANGAN untuk ketiga kalinya, Ya Rabb.
Tapi untuk yang satu ini?
Ya Allah, boleh hamba sedikit egois?
Hamba takut, Ya Allah.
Hamba hanya terlalu takut kehilangan mereka.
Mereka yang mendekatkan hamba pada-Mu.
Mereka yang mengajarkan untuk melihat setiap rencana-Mu
Ya Rabb..
Kalau rasa cinta ini memang berada dalam ridho-Mu.
Kalau rasa cinta ini memang sesuai dengan kadarnya.
Dan kalau rasa cinta ini sesuai pada tempatnya.
Teguhkanlah rasa cinta ini mulai hari ini, Ya Rabb.
Hati ini sudah terlalu lelah untuk menerima rasa cinta yang lain.
Selain dari mereka.
Ya Allah...
Hamba lelah menangis malam ini.
Menangisi ketidakdewasaan pola pikir ini.
Menangisi benteng pemikiran yang kian menguat tiap harinya.
Ya Allah, boleh hamba meminta sesuatu?
Andai hamba bisa memeluk mereka malam ini.
Memeluk dan menangis di hadapan mereka.
Walau hanya lewat mimpi.
HEY, OSIS!
KENAPA GW HARUS JATUH CINTA SEDALAM INI KEPADA KALIAN?!
KENAPA?!
KENAPA, YA ALLAH...
*Ya Rabb, hamba tidak tahu apa yang harus hamba adukan. Setidaknya, berharap Engkau mengizinkan hamba menjerit malam ini.
*Ya Rabb, hamba tidak tahu apa yang harus hamba adukan. Setidaknya, berharap Engkau mengizinkan hamba menjerit malam ini.
5 komentar:
Ya Allah, betapa sahabat hamba ini selalu yakin bahwa rencana-Mu selalu indah ? betapa sahabat hamba ini selalu yakin bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan ? betapa sahabat hamba ini selalu yakin selalu ada jalan menuju ridho-Mu Ya Allah ? betapa sahabat hamba ini yakin hanya engkau lah Maha Pembolak balik hati ? dan betapa sahabat hamba ini yakin Engkau takkan memberi cobaan diluar batas kemampuan hamba-Mu ?
Punggungnya sekuat baja menghadapi semua beban, hatinya seluas langit akan sabar ikhlas dan khusnudzhon, tangannya halus selalu mrangkul smua sahabat dan keluarganya, idenya cemerlang, senyumnya tak kenal lelah ..
"maka nikmat manakah yg kamu dustakan ?"
sahabat hamba ini hanya ingin mempertahankan apa yang telah membentuknya seperti di atas Ya Allah :D
mengapa harus dengan intervensi ? pemaksaan ? atau semacamnya yang jelas tak sesuai dengan keadaan dan pemikiran sahabat hamba ini Ya Allah ?
sesungguhnya Engkau Maha Mengerti apa yang tidak hamba mengerti :)
semangat bos :D
ada keluargamu siap mendukung :)
pelan pelan tuti :)
jangan maksain diri, jangan terlalu menutup dan terlalu membuka.
semuanya butuh proses kan?
semangat!!
*semoga nyambung. hehe*
@anonim : terima kasih untuk segalanya, untuk banyak hal, termasuk untuk selalu tidak membiarkan gw merasa sendirian, makasih ya anonim, makasih banyak :')
@ushmrkstv : nuhun teh :)
merinding bacanya
sedih :')
@novi : :)
Posting Komentar