Kamis, 27 Agustus 2009

Saat ini..

27 Agustus 2009

Untuk saat ini..
Cukup melihat dari jauh, tersenyum, berbalik arah, dan mendoakan agar senyum itu tetap berada disana..
Entah sampai kapan dapat bertahan..

*Ya Rabb, ajarkan hamba arti IKHLAS..

Sabtu, 22 Agustus 2009

Lagi-lagi... OSIS!

22 Agustus 2009

Zep mungil! apa kabar? kangen parah gw. hmm bukan kangen gr2 ga pnah ktmu klian, tp apa yah? i guess i lost a couple things from u guys and its too complicated! Khlangan ssuatu yg ga gw tau itu apa. tp apapun itu, seberarti apapun itu, mdh2an gak bkin kita pisah yah. hmm mgkn krna bntar lg lengser x ya jd gw mkir gt. haha.
Hufh, lengkap sudah! SMS dari Ifan melengkapi 4 hari kebelakang gw dengan bayang-bayang dan pikiran-pikiran gw tentang 4 huruf yang bikin gw mengidap penyakit melankolis kronis. Semua bermula dari tanggal 18 Agustus 2009..

18 Agustus 2009-hari ini badan gw lemes parah! Gw yang biasanya bangun dari kasur pukul 05.00, hari ini jam 05.30 aja gw masih terkapar di kasur dan gak ada semangat sama sekali buat bangun. Akhirnya, gw memutuskan untuk tidak masuk sekolah (padahal hari ini ada dua presentasi menunggu gw di sekolah! maapkan gw ya teman-teman =*). Setelah diperiksa, ternyata radang tenggorokan gw kambuh lagi dan gejala tipes gw kumat! Tapi gak tau kenapa, gw tidak terlalu memikirkan dua penyakit itu. Ada hal lain yang lebih mengganjal gw dari hanya sekedar dua penyakit itu. Selama istirahat dirumah, yang bisa gw lakukan hanya, tidur-makan-sholat-tidur-makan-sholat-tidur. Kegiatan itu terjadi berulang kali hingga keesokan harinya. Anehnya, selama gw tidur, gw nonstop bermimpi! Mimpi yang berbeda-beda, tetapi dengan pemain yang sama. Gw bermimpi di tempat yang berbeda-beda selama 6 kali berturut-turut tetapi, dengan orang-orang yang sama! Dan orang-orang itu adalah mereka, anak-anak OSIS yang entah datang dari mana datangnya bisa masuk ke mimpi gw!

Ditengah-tengah tidur gw, gw terbangun, mungkin terdengar agak lebay-kecuali untuk orang yang pernah menjadi bagian dari OSIS-tapi gw menangis. Gw menangis diatas tempat tidur gw. Gw menangis karena gw bingung. Gw bingung kenapa ketika gw ingin menghilang sejenak dari OSIS dan fokus dengan cita-cita gw, tapi Allah malah menghadirkan mimpi-mimpi itu? Ketika gw ingin sedikit egois dengan tidak memikirkan OSIS, tapi kenapa rasa rindu itu makin menyeruak? Gw lelah dengan kenyataan-kenyataan itu, gw jenuh berkutat dalam pikiran-pikiran dan pertanyaan-pertanyaan itu. Gw terus menangis dengan perntanyaan-pertanyaan yang tidak dapat gw jawab, sampai akhirnya gw tertidur lagi dalam keadaan menangis, dan mengulangi lagi mimpi-mimpi itu bersama mereka.

19 Agustus 2009-hari ini kondisi badan gw sudah lebih baik, walaupun gw masih belum bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Gw ol facebook dan terhenti di salah satu video yang berjudul CCCK di Stuba (kalau salah maap ya fa?! hehe). Video itu merupakan rekaman iyel-iyel CCCK Windmill yang kami teriakan sebelum Stuba untuk mengobati rasa rindu kami yang di upload oleh Aufa dan di tag ke seluruh Zeppelin Kecil, termasuk gw. Karena gw gak bisa ngeliat video itu (belum ngedownload flash soalnya), jadi gw cuma liat comment dari yang lain yang udah ngeliat videonya. Gw tersenyum. Comment-comment itu setidaknya bisa mengobati kekhawatiran gw. Gw kira, selama ini gw doank yang agak autis karena terlalu melankolis kalau udah ngomongin 4 huruf itu, tapi ternyata enggak! Mereka juga merasakan hal yang sama dengan apa yang gw rasakan (ciee, kayak judul lagu gitu deh!). Gila, sayang mereka parah!

Kadang gw ngerasa, kalau gw mikirin OSIS udah kayak mikirin cowok gw sendiri. Persis. Kalau cewek biasanya bisa nangis, ketawa, seneng, sedih, kangen, marah, bt, jengkel, dan cemburu gara-gara cowoknya, kalau gw bisa ngerasain kayak gitu gara-gara OSIS (tapi gw tetep cewek normal kok! beneran! hehe). Termasuk tentang hal yang satu ini. Waktu gw lagi berusaha untuk tidak terlalu berkutat dengan OSIS, tapi Allah malah mendekatkan gw dengan 4 huruf ini. Tanpa direncanakan, hari ini gw YMan dengan Aufa, orang yang kurang lebih 3 tahun tau banget tentang tabiat gw di OSIS kayak gimana. Dan lw tau? Gw sama Aufa YMan sampai jam 12 malam cuma ngebahas all about OSIS, termasuk apa yang kita (gw dan aufa) dapatkan selama di OSIS. Obrolan yang sederhana, tapi membuat gw mulai menemukan jawaban atas pertanyaan itu.

20 Agustus 2009-kadang Allah memang menunjukan tegurannya dengan sesuatu yang unik. Hari ini gw gak sengaja liat berita tentang Marshanda yang kayanya sih lagi booming banget. Buat yang belum tau, Marshanda saat ini lagi dirawat di rumah sakit karena sedang mengalami depresi yang terlihat dari video yang dia upload sendiri di facebook. Dalam video tersebut, ia terlihat seperti mendapat guncangan mental (gw kurang tau ya penyebabnya apa) yang membuatnya depresi. Tapi yang mau gw ceritaiin sih bukan tetang Marshandanya ya, hehehe. Yang membuat gw agak tersentil, ketika gw melihat video itu, gw bertanya pada diri gw sendiri, apa jangan-jangan yang gw alami kemarin-kemarin itu disebut depresi ya? Apa kemarin gw ngerasa gak tenang gara-gara gw depresi sama OSIS? Masa iya OSIS bikin gw depresi? Setelah gw melontarkan pertanyaan-pertanyaan itu dalam hati gw, seketika gw tertawa dan tersenyum sendiri.

*Ya Allah, kok hamba konyol banget ya, berkutat dengan sesuatu yang sebenarnya sudah hamba ketahui jawabannya.

Alhamdulilah, teguran itu menyadarkan gw akan jawaban yang sebenernya sudah gw tahu tapi belum dapat gw terapkan. OSIS? ternyata bagaimana pun usaha gw, gw gak akan bisa menjauh dari kata itu. Gw gak akan bisa menghindar dari kata itu. Kenapa? Karena gw lahir dari OSIS. Gw tumbuh di OSIS. OSIS yang ngasih gw banyak hal yang sampai saat ini masih terus gw gunakan dalam berbagai hal. Masa iya gw yang diberikan banyak hal oleh OSIS, lalu dengan egoisnya gw mau menghindar dari OSIS?! Lalu, cita-cita gw? Nah sekarang waktunya! Membuat OSIS yang selama ini gw banggakan, menjadi bangga dengan prestasi yang gw ukir. Sekarang waktunya untuk meneruskan jejak-jejak alumni OSIS yang telah berhasil membuktikan dirinya bisa berprestasi di bidang akademis dan masuk PTN favorit! Sekarang waktunya lw Tuth! Kalau alumni OSIS yang lain bisa masuk TPG IPB, Landscape IPB, FAHUTAN IPB, HI UI, FE UI, Arsi UI, Komunikasi UI, Psikologi UI, Menejemen UI, Teknik Mesin UI, Metalurgi UI, Farmasi UI, Elektro ITB, Teknik Sipil UGM, Teknik Industri UGM, ITS, STAN, berhasil dapet beasiswa ke Korea, USA, Jerman, Swiss, dan Malaysia, kenapa lw gak bikin catatan baru Tuth? Catatan kalau alumni OSIS lulusan 2009-2010 ada yang berhasil masuk Teknik Lingkungan UI atau STAN atau dapet beasiswa ke Jepang! Amiin ya Rabbal Alamin =D

21 Agustus 2009-SMS dari Ifan pun menutup episode melankolis gw dengan pertanyaan yang telah berhasil gw jawab. Hufh, mudah-mudahan benar ya fan, kalau kita gak akan pernah pisah, walaupun sebentar lagi kita lengser, karena gw yakin kalau kata-kata alumni itu benar, OSIS bukan masalah di jabatan, tapi masalah di lubuk hati yang paling dalam.

Begitulah, episode lain tentang diri gw dan OSIS yang sekali lagi ngasih gw pelajaran. Apa yang terjadi dengan gw kemarin, setidaknya berhasil menjawab pertanyaan gw selama ini kenapa alumni OSIS yang udah kuliah sekalipun, ketika kembali membuka kenangan mereka tentang OSIS SMANSA, akan menjelma menjadi sosok yang melankolis (walaupun sedikit, bener gak a teh? Hehe). Hufh, lagi-lagi OSIS! Beruntunglah bagi orang-orang yang pernah menjadi bagian dari keluarga OSIS SMA Negeri 1 Bogor, ketika diluar sana banyak remaja yang terjebak dalam lingkaran setan seperti narkoba, pergaulan bebas, dan free sex di masa SMA nya, OSIS SMAN 1 Bogor malah membawa anggotanya terjebak dalam lingkaran keluarga yang bahkan ketika sudah tidak menyandang nama SMAN 1 Bogor, ikatan itu tidak ingin dilepaskannya.

Alhamdulilah, ramadhan sudah kembali tiba. Selamat datang Ramadhan! Ramadhan tahun lalu, telah menemani Windmill untuk menjalankan putaran-putaran pertamanya, semoga ramadhan tahun ini juga tak enggan menemani Windmill untuk memberikan yang terbaik di putaran-putaran terakhirnya.

*untuk angkatan Perisai Ksatria dan Benteng Batu yang baca posting ini, dan saat ini ingin masuk OSIS SMANSA tapi masih banyak hal yang menghambat kalian termasuk rasa takut (entah takut terhadap apapun itu), pesen gw percaya satu hal, kalahkan rasa takut itu saat ini, dan nanti, OSIS-lah yang akan membunuh semua rasa takut kalian di kemudian hari =D

Minggu, 16 Agustus 2009

Melankolis kronis!

16 Agustus 2009

Entah harus sedih atau bahagia.

Setelah gw sadari, ternyata gw lagi terkena melankolis kronis stadium 4!

Sudah agak akut memang.

Tapi gw gak atau apa obatnya.

Dan gw harap gw bisa cepat sembuh.

Karena saat ini, bukan saat yang tepat untuk terkena penyakit ini.

Yang mungkin bisa gw lakukan untuk “sedikit” mengobatinya, gw cuma bisa bilang..

GW SAYANG OSIS LEBIH DARI APA YANG GW SADARI..


Meredup...

15 Agustus 2009

Ketika malam tengah belajar menyejukan sekeliling dengan keheningannya, bintang pun tengah belajar meredupkan sinarnya demi membiarkan bintang-bintang yang lain bersinar lebih indah pada rasinya masing-masing.

Lelah. Gw lelah berkutat dengan pikiran gw memikirkan hal-hal yang seharusnya sudah dapat gw mengerti. Tapi terkadang iri memang merusak segalanya. Iri mampu menelan apapun yanga ada di sekelilingnya, seperti api yang memakan kayu bakar. Termasuk menelan waktu dengan lamunan-lamunan yang tidak ada harganya.

Ketika sinar bintang capella sudah tidak lagi menyejukkan, mungkin memang sudah saatnya Capella berani meredupkan sinarnya.

Bunuh diri?

14 Agustus 2009

T'fia : Gw kasih tau ya, Tuth! Kalau lw kayak gini terus, lw sama aja ngebunuh diri lw sendiri!

Heu, bunuh diri? Mungkin bukan bunuh diri kali ya, tetehku. Mungkin lebih tepat membunuh ego yang sepantasnya udah gak ada lagi. Sedang belajar lagi tentang penempatan diri dan penempatan hati =)

Tiga belas sosok penuh kenangan...

18 Juli 2009

Selamat Datang di Masa Orientasi Siswa SMA Negeri 1 Bogor.

Kami adalah Pos Komando, pemegang komando tertinggi dalam kegiatan MOS ini.

Tiga tahun sudah gw mendengar kalimat-kalimat itu dari tiga belas sosok yang berbeda. Tiga belas sosok yang selalu memberikan kenangan yang berbeda pula untuk gw.

Kelas X :

Kalimat-kalimat itu menjadi kalimat pengantar untuk kenal dengan tiga belas sosok yang membawa gw pada dunia kecil yang “indah” di SMANSA. Sosok-sosok yang paling TIDAK MAU gw temui selama MOS berlangsung tetapi menjadi sosok yang SANGAT GW SEGANI sampai saat ini. Orang-orang yang selalu membuat gw MENAHAN NAFAS setiap kali harus bertemu dengan mereka selama MOS tetapi selalu MEMBERIKAN SENYUM mereka yang ramah ketika gw sapa sampai saat ini. Mereka yang pertama kali mengenalkan gw dengan kata-kata serta kalimat-kalimat : fokus, positif thingking, sigap, banding, jangan membatasi diri tapi tau batasan diri, jangan jadi single fighter, jangan dilewati tetapi di jalani, dan jangan pernah jadi orang yang merugi. Mereka pun yang menyematkan kata “wanita tumbal” kepada gw ketika dengan sok taunya gw berani menjadi penjamin angkatan untuk melakukan perubahan yang lebih baik (walaupun akhirnya gw mengundurkan diri karena sakit, hehehe XP). Mereka pun orang-orang yang menangis ketika melihat kami-Rakit Bambu- ikut pushup ketika mereka push up. Dan mereka pun, orang-orang yang tersenyum ketika melihat kami menangis mengucapkan terima kasih atas apa yang telah mereka berikan.

Kelas XI :

Ketika tanggung jawab semakin banyak, setumpuk amanah sudah tak terelakkan, dan beban yang dipikul semakin berat, gw rindu sosok mereka. Sosok yang selalu mengingatkan akan hal-hal “kecil” yang terkadang sering gw lupakan di masa-masa ini. Ketika gw merasa di titik terendah selama gw mengemban amanah, gw rindu “dievaluasi” mereka. Gw ingin tiga belas sosok itu meneriakan dengan lantang di depan muka gw, “Jangan membatasi diri tut, tapi tau batasan diri! Jangan jadi orang yang merugi tut! Jangan jadi single fighter tut!” Tapi karena gak mungkin, gw cuma bisa mengingat kalimat-kalimat itu dan menggumamkannya dalam hati. Kalimat-kalimat yang setidaknya mampu membuat gw mencoba bangkit dari titik terendah itu.

Kelas XII :

Dan kini, tiga belas sosok itu telah mengukir kenangan yang berbeda untuk gw. Dalam waktu 4 hari, sosok itu mampu membuat gw tertekan, menangis, tersenyum, terharu, tertawa, dan bangga dalam waktu yang relatif singkat. Gw tertekan sejadi-jadinya ketika sosok itu mengajarkan gw betapa beratnya mengamban amanah untuk membentuk karakter suatu angkatan. Tekanan yang jauh berpuluh-puluh kali lipat (buat gw!) dibandingkan dengan tekanan yang dulu gw kira kampanye akbar merupakan momen yang paling menekan gw. Gw pun menangis ketika rasa takut tak bisa memberikan yang terbaik untuk angkatan mereka menyergap gw. Sosok itu pun mengajarkan gw tersenyum ketika melihat angkatan yang dibentuk-Benteng Batu-menunjukan perkembangan. Gw pun terharu ketika sosok itu mengajarkan gw bahwa ternyata kami mampu membawa mereka-Benteng Batu- dan menyatukannya dengan keluarga SMAN 1 Bogor. Sosok itu pun mengajarkan gw tertawa ketika gw mengenang masa-masa bersama 12 ORANG HEBAT di SMANSA. Dan sosok itu pun mengajarkan gw untuk bangga, bangga ketika pernah menjadi bagian kecil dari angkatan mereka-Benteng Batu- dan bangga ketika pernah memiliki keluarga kecil bersama sosok-sosok itu.

Sekarang, sosok-sosok itu sudah tidak ada lagi. Walupun begitu, buat gw tiga belas sosok itu tetap akan menjadi kenangan yang tidak akan pernah mati, selama SMANSA masih tetap berdiri. =)