Senin, 23 Februari 2009

EGO?

23 Februari 2009


Gw dapet pelajaran lagi. Pelajaran yang benar-benar baru gw mulai hari ini. Gw baru merasakan, bahwa menekan EGO diri sendiri jauh lebih sulit daripada menyuruh orang lain untuk menekan EGO nya. Dan gw harus bisa!


Nita : Hidup itu penuh masalah, Tuth! Dan lw udah hidup selama 16 tahun. Berarti lw udah berhasil memecahkan masalah selama 16 tahun. Masa hanya satu masalah lagi dateng aja lw udah nyerah?!


Aufa : Menekan EGO itu gak cukup hanya BERSABAR, Tuth! Tapi juga MENGERTI!

*Terima kasih buat Nita dan Aufa untuk hari ini.. =)

Kamis, 19 Februari 2009

H-1 Minggu?

19 Februari 2009


”Ciee yang H-1 minggu?!”


H-1 minggu? Hufh! Ternyata emang bentar lagi. Sebentar lagi gw udah punya tanggung jawab atas diri gw sendiri. Bentar lagi gw akan diakui sebagai salah satu penduduk Indonesia secara hukum. Bentar lagi pun gw akan memiliki tanggung jawab yang lebih berat.


Sama seperti hari-hari sebelumnya di bulan Februari tahun ini. Gw ngerasa hari ini gw benar-benar diuji lagi. Cobaan dan rasa bahagia itu tetap datang bergantian hari ini, datang tak diundang dan pergi pun tanpa pamit.


Tapi ada yang membuat hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Hari gw seneng banget! Hari ini gw diuji untuk mendengarkan KEJUJURAN dari orang-orang disekitar gw. Kejujuran yang membuat mata gw terbuka dan gak pernah gw sangka sebelumnya. Mulai dari masalah pribadi, OSIS, sampai pelajaran.


Sampai gw menulis postingan ini pun, diotak gw masih terukir bahwa apapun masalah yang terjadi di bulan ini merupakan ujian untuk melatih kedewasaan gw. Sampai akhirnya ada orang yang mengingatkan gw bahwa kedewasaan itu bukan diukur dari umur 17 tahun.

Dewasa itu gak nunggu 17 tahun. Cobaan juga datang kapan aja. Yang ada, kematangan ketika kita bisa berdiri tegak disaat yang lain terguncang dan berusaha naik ketika yang lain tertunduk menyerah.

Sekarang gw jadi yakin. Apapun dan kapanpun gw diberi cobaan dan ditimpa berbagai masalah, gw yakin Sang Maha Penyayang hanya ingin mengingatkan gw untuk tidak menjadi wanita yang lemah! Amin.


*Terima kasih Ya Rabb. Engkau telah memberikan begitu banyak orang yang peduli kepada hamba disekeliling hamba. Yang mampu membuat hamba tetap berdiri tegak dan tersenyum ketika Engkau memberikan banyak cobaan untuk membuat hamba menjadi wanita yang lebih KUAT!

Sabtu, 14 Februari 2009

Bermodalkan nekat!

14 Februari 2009

Hari ini SMAN 1 Bogor mengadakan seleksi olimpiade siswa nasional untuk menyeleksi siswa siswi yang akan menjadi perwakilan sekolah ke tingkat Kota Bogor. Olimpiade yang biasa dilaksanakan pada bulan Maret ini memiliki beberapa bidang mata pelajaran, yaitu : Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Astronomi, Kebumian, Komputer, dan Ekonomi. Seleksi ini merupakan salah satu kompetisi bergengsi untuk siswa-siswi SMAN 1 Bogor (menurut gw ya?!), selain audisi Lomba La Sastra bewberap bulan yang lalu. Hal ini dapat terlihat dari jumlah siswa yang antusias mengikuti seleksi ini.


Salah satu dari sekian banyak siswa yang mengikuti seleksi ini adalah gw. Seperti tahun sebelumnya, tahun ini pun gw mengikuti seleksi olimpiade di salah satu mata pelajaran yang bagi sebagian orang merupakan momok yang menakutkan, yaitu Fisika. Gw ikut seleksi Fisika karena gw senang Fisika.. Tapi bukan karena gw handal dan jago dalam Fisika, melainkan karena gw ngerasa Fisika merupakan salah satu cabang ilmu yang selalu mampu membuat gw berucap ”Allahuakbar” setiap kali mempelajarinya. Melalui Fisika, gw diajarkan bahwa ternyata Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang sia-sia dan tidak ada yang tidak penting. Contoh yang sangat kecil saja, ternyata benda jatuh saja memiliki rahasia bukan? Yaitu gaya gravitasi bumi dan ternyata ketika kita bercermin untuk berhias diri, terjadi proses pemantulan cahaya yang tidak sederhana yang menyebabkan terbentuknya bayangan kita. =)


Walaupun gw memiliki motivasi lebih untuk melanjutkan perjuangan gw tahun lalu, tapi tahun ini benar-benar berbeda dengan sebelumnya. Meskipun tahun ini dan tahun lalu gw sama-sama tidak memiliki persiapan yang matang, tapi entah mengapa tahun ini gw benar-benar tidak memiliki kebulatan tekad untuk ikut seleksi ini. Bahkan sampai H-30 menit sebelum seleksi, gw masih gak yakin apakah gw akan mengikuti seleksi ini atau tidak. Gw ngerasa beban mental tahun ini lebih berat daripada tahun lalu. Entah apa alasannya. Tapi yang pasti, jujur gw mungkin tidak akan pernah ikut seleksi tahun ini kalau bukan karena mereka yang memotivasi gw.


Dua jam setelah memasuki ruangan seleksi, gw keluar dengan senyum yang mengembang di wajah gw. Bukan karena gw sukses menyelesaikan soal seleksi. Soal yang seorang Hasbi saja hanya mampu mengerjakan 2 soal, Dita yang mampu mengerjakan 5 soal, dan gw yang entah berapa soal yang gw kerjakan dari 15 soal yang tersedia. Bukan karena itu. Tapi gw tersenyum karena gw bersyukur. Gw bersyukur karena gw ternyata memiliki mereka. Mereka yang masih percaya atas kemampuan gw, disaat gw gak percaya dengan kemampuan diri gw sendiri. Mereka yang mampu membuat gw akhirnya memutuskan untuk mengikuti seleksi ini dengan bermodalkan nekat! Dan mereka yang membuat gw percaya, tentang kekuatan persahabatan.


*Entah berapa kali kata makasih yang harus gw kasih buat Rj dan Aufa! Kalau bukan karena kalian, mungkin gw gak akan ikut seleksi olim tahun ini. Apapun hasilnya, gw yakin itu yang terbaik buat kita semua. Terima kasih sahabat...

Jalan Riau, Bandung!

10 Februari 2009, Jalan Riau, Bandung.


”Ada apa sih? Kok disuruh keluar lagi?”


”Maaf banget ya semua, gw boleh minta waktunya sebentaaaar aja? Maafin gw yaa?”


Hening. Dada gw mulai sesak. Kerinduan itu mulai memuncak.


”Sebelumnya gw sama Aufa mau minta maaf kalau ganggu waktu kalian semua.

Dan gw ngomong disini bukan sebagai Windmill, tetapi sebagai Zeppelin Kecil!”


Diam. Gw lihat mata mereka satu persatu. Mata yang jujur membuat gw gak mampu melanjutkan kata-kata gw. Tapi gw harus bisa! Ini saatnya! Saat yang tepat untuk gw dan Aufa melepaskan diri dan kerinduan yang terlalu menenggelamkan kami.


”Gw sama Aufa ngumpulin kalian disini karena kami mau ngomong sesuatu.

Gw dan Aufa cuma mau MINTA MAAF sama kalian!

Minta maaf karena satu tahun yang lalu mungkin gw dan Aufa belum bisa jadi

AYAH DAN IBU ZEPPELIN KECIL yang baik.

Minta maaf karena mungkin satu tahun yang lalu kami belum bisa merangkul kalian dengan baik.

Sekarang, gw dan Aufa mau ngasih sesuatu buat kalian.

Gw dan Aufa pengen kalian pake GELANG ini.

Tapi gelang ini BUKAN UNTUK NGERASIS dari Windmill! SAMA SEKALI BUKAN!

Gw dan Aufa ngasih gelang ini karena kami cuma pengen ngingetin kalian, bahwa FONDASI Windmill satu tahun kedepan BUKAN HANYA DEWAN HARIAN DAN KABID!

Tapi fondasi Windmill adalah orang-orang yang memiliki gelang ini, yaitu KITA!

KITA ZEPPELIN KECIL!

Dan lewat gelang ini, gw sama Aufa emang cuma pengen nunjukin, bahwa

gw dan Aufa BENAR-BENAR SAYANG KALIAN!"


Untuk kesekian kalinya, seketika air mata gw tumpah. Persis diujung kalimat setelah gw selesai berbicara. Akhirnya kerinduan itu telah diambang batasnya. Keluar bersamaan air mata orang-orang terbaik dihadapan gw. Tapi semua belum berakhir! Gw ingin akhir dari pertemuan singkat ini menjadi akhir yang indah. Akhir yang diiringi dengan doa untuk keluarga terbaik kami.


”Sebelum semuanya kembali ke tempat masing-masing. Gw pengen kita berdoa bareng-bareng. Mudah-mudahan kita bisa menjadi fondasi yang baik bagi Windmill satu tahun kedepan. Berdoa mulai. Berdoa selesai.GW SAYANG KALIAN SEMUA!”


Pertemuan singkat ini ditutup dengan pelukan hangat orang-orang terbaik gw, air mata haru, dan doa yang terbaik untuk keluarga terbaik gw. Tapi ini bukan akhir! Ini awal yang telah menyatukan kami kembali. Menyatukan dan mengingatkan kami bahwa tanggung jawab kami masih panjang. Kami masih harus siap menjadi fondasi paling bawah, dinding paling luar, dan atap paling atas bagi Windmill di sisa-sisa putaran kami. Semoga kami bisa menjadi lebih baik lagi. Amin.

Bumi pun kembali. Dan Malam siap untuk menemani sang Bintang menyinari. SELAMANYA. Malam akan berusaha bersama sang Bintang untuk tetap membrerkahi Bumi. 10 Februari 2009 sekitar 18.00 WIB Jl. Riau Bandung. Takan ku lupakan itu. Kisah kita. Selalu. Dan semakin menguatkanku. Tuk tak ingin KEHILANGANMU!! Ibu Zeppelin Kecilqu...

*Zeppelin Kecilku, hanya itu yang bisa gw dan Aufa berikan untuk mengingatkan bahwa kami benar-benar sayang kalian..

*Windmilku, tolong ingatkan kami akan kewajiban kami sebagai motor kalian, ingatkan kami kalau kami melakukan kesalahan, karena kami pun sangat menyayangi kalian keluarga terbaikku...

*Ayah Zeppelin kecilku, terima kasih! Terima kasih karena lw selalu berhasil membuat gw yakin kalau GW GAK PERNAH SENDIRI! =)

Amanah lagi . .

9 Februari 2009

Forum Komunikasi OSIS Bogor atau yang lebih dikenal dengan sebutan FKOB merupakan salah satu organisasi yang langsung dibawahi oleh Dinas Pendidikan Kota Bogor. Secara umum, fungsi FKOB sendiri adalah sebagai fasilitator untuk menjembatani antara OSIS-OSIS di setiap sekolah di Kota Bogor. Adapun program kerja FKOB sendiri mungkin saat ini belum terlihat secara nyata, karena FKOB tidak wajib mengadakan acara karena sifatnya yang merupakan sebuiah forum. Kemarin, tanggal 8 Februari 2009 diadakan musyawarah kepengurusan FKOB sekaligus serah terima jabatan pengurus masa jabatan 2008-2009 kepada pengurus masa jabatan 2009-2010 di Ruang Rapat I Balikota.

Bismillahirahmanirrahim.
Gw pun dapat amanah lagi. Gw dipercaya jadi Ketua Umum FKOB masa bakti 2009-2010. Gw harus menandatangani surat pernyataan di atas materai yang menandakan bahwa gw akan menjalankan amanah tersebut dengan sungguh-sungguh. Karena surat pernyataan tersebut berkekuatan hukum, jika gw melakukan hal-hal yang kurang bertanggung jawab, bukan mustahil gw dapat dituntut. Itu berarti, tanggung jawab gw pun semakin bertambah.

Dan sekarang kinerja gw bersama teman-teman pengurus masa bakti 2009-2010 diharapkan oleh banyak orang. Gw pun mungkin gak bisa menjadikan FKOB sesuai dengan yang banyak orang harapkan. Tapi satu hal yang pasti, gw akan berusaha membangun FKOB sesuai dengan kemampuan dan cara gw dan teman-teman pengurus yang lain agar FKOB bisa memberi kontribusi positif untuk OSIS di sekolah-sekolah di Kota Bogor. Amin.

*Makasih buat teman-teman FKOB masa bakti 2009-2010 yang udah percaya sama gw. Mohon bantuannya ya?! Gw gak akan pernah bisa melakukan apa-apa tanpa kalian. =)
*Makasih buat A’Fadlan! Tuti gak akan pernah bisa kayak gini tanpa motivasi dari A’Fadlan! =)

Susunan Dewan Harian dan Ketua Bidang
Forum Komunikasi Osis Bogor Masa Bakti 2009-2010

Ketua Umum : Annisa Dwi Astuti (SMAN 1 Bogor)
Ketua 1 : Fauzia Ratna Furi (SMAN 1 Bogor)
Ketua 2 : Rendi Agung (SMK Tri Dharma 1)
Seketaris Umum : Deriana F. (SMK-AK YKPI)
Sekretaris 1 : Rizqi Adha J. (SMAN 9 Bogor)
Sekretaris 2 : Ramitha Kurtubi (SMAN 8 Bogor)
Bendahara Umum : Reynita S.D. (SMAN 2 Bogor)
Wakil Bendahara : Satria A. (SMAN 6 Bogor)
Kabid I : Ahmad Fauzi (MAN 1 Bogor)
Kabid II : Mentari ( MK Tri dHarma 4)
Kabid III : R.Rizky C.S (SMA Siliwangi)
Kabid IV : Fitry Apriyani (SMAN 4 Bogor)
Kabid V : Gerry Andrianto (SMAN 5 Bogor)
Kabid VI : Branindityo N. (SMAN 3 Bogor)
Kabid VII : Taufan Adryan (SMA Plus YPHB)
Kabid VIII : R.Zulkifli (SMKN 3 Bogor)

**Maaf apabila terdapat kesalahan penulisan nama dan sekolah.

Buku Tahunan 2009!

OSIS Windmill 2008/2009 memiliki beberapa program kerja baik bersifat rutin maupun insidentil. Salah satu program kerja insidentilnya adalah Buku Tahunan angkatan Gatotkaca yang merupakan program kerja sekbid 6 OSIS. Program kerja ini memiliki tujuan untuk memberikan kenang-kenangan terakhir kepada aa' teteh kelas XII yang akan segara lulus dan meninggalkan SMA Negeri 1 Bogor untuk menanjak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Adapun proses penyusunannya dilakukan oleh kelas XII dan panitia dari pihak OSIS.

Secara garis besar, kelas XII memiliki hak dan kewajiban untuk menyusun bagian buku tahunan untuk kelas masing-masing yang nantinya akan disempurnakan oleh panitia dari pihak OSIS. Kelas XII berhak dan wajib menentukan tema untuk buku tahunan, menentukan hall of fame angkatan, dan menyusun bagian buku tahunan untuk kelas masing-masing. Adapun OSIS sebagai panitia buku tahunan, memiliki hak dan kewajiban untuk mengolah database guru dan staff tata usaha, mendokumentasikan pengurus-pengurus organisasi dan ekstrakurikuler saat angkatan kelas XII tersebut menjadi pengurus, mewawancarai orang-orang yang telah ditetapkan sebagai hall of fame, menyusun dan meyempurnakan secara keseluruhan buku tahunan, serta mengordinir proses pencetakan buku tahunan dan pembagiannya kepada kelas XII.

Adapun panitia buku tahunan 2009 adalah sebagai berikut.

Dewan Redaksi Buku Tahunan 2009
OSIS Windmill 2008/2009


Penanggung Jawab Operasional
Ketua Umum OSIS Windmill :
Setyo Adi Harnandito

















Pimred dan Wapimred

Pimpinan Redaksi :
Andidni Sih Afsari
Wakil Pimpinan Redaksi :
Miyahana Dwirahayu















Sekretaris

Sekretaris 1 :
Chatalina L.
Sekretaris 2 :
Hilmi Akhmad F.















Bendahara
Bendahara 1 :
Nanda Nidya
Bendahara 2 :

Aninda N.









Sie. Dokumentasi

Koordinator :
Fatiah Maulidiyanti
Anggota :
Bobby
Dania Putri Azis
Widasari Ayu
Adisty Faristania
Puteri Nurul F.
Fenrian Naufaldi
Budiasti Wulansari
Siti Nurul

Sie.Humas dan Data

Koordinator :
Annisa Rahayu
Anggota :
Aria Mada
Fennicia Auliantika
Finaldi
Aldy Suandana
Rosalin Nur Ajani
Kevin Keanu Muhammad




Sie. Ilustrasi

Koordinator :
Hafil Gusni
Anggota :
Alif Janata H.
I Putu Angga
Ginanjar Hadiwijaya
Annisa Sophia
Fauzia Ratna Furi
Aulia Rahmi
Nadia Sophia

Sie. Layout

Koordinator :
Trie Asrie K.
Anggota :

Tsys Muhammad Anwas
Nada Fajriah
Bayu Rizki Putra A.
Raditya Anggoro
Hadini Damayanti
Mutia Sundasari
Eka Agustianingsih

Sie. Penggandaan
Koordinator :
Atika Yasmine
Anggota :
Denisa Diviana
Marisa Sugangga
M.Taufikurahman
Yasmine Nur Edwina
Zahra Zahruniya
Ryan Fajar Febrianto
Bima Dwi Pranata P.

Sie.Sponsorship

Koordinator :
Raida Amalina
Anggota :
Ervini Natasya
Kania Novita
Dimash Narendra
Ariadi Nugraha
Bianda Taris
Nur Cholis Bramantyo
MR. Audirizki

Sie. Transportasi

Koordinator :
M. Jafar Purwanto
Anggota :
M. Fahreza Kautsar
Aldy Ramadiansyah
Abdul Basith
Ilham Fajri
Muhammad Ramadhani Ilham
Kiagus Aufa Ibrahim






Sie. Wawancara
Koordinator :
Maulana Rizki
Anggota :
Rukan Faiz
Annisa Dwi Astuti
Zahrina
Ainun Khairiyah
Bayu Irianto
Mufti Faisal Hakim
Adityo Suryo
M.Ramadhany
Andina

Kami menyadari sepenuhnya bahwa program kerja ini tidak akan dapat berjalan dengan lancar tanpa kordinasi yang baik antara panitia dari pihak OSIS, sekolah, dan aa' teteh kelas XII. Oleh karena itu, kami selaku panitia memohon doa dan dukungan dari semua pihak khususnya aa' teteh kelas XII angkatan Gatotkaca. Kami selaku panitia membuka kritik dan saran yang dapat disampaikan melalui :
  1. Website OSIS SMAN 1 Bogor : http://osis-smansabgr.co.nr/
  2. Blog ini
Semoga proses penyusunan buku tahunan 2009 ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan semua pihak. Amiin. =)

Selasa, 10 Februari 2009

SMANSA DAY 2009! (Coming Soon)


SMANSA DAY 2009 merupakan salah satu program kerja insidentil OSIS SMA Negeri 1 Bogor yang diselenggarakan secara rutin tiap tahunnya dalam rangka memperingati hari ulang tahun sekolah (festival sekolah). SMANSA DAY yang tahun ini diketuai oleh Kiagus Aufa Ibrahim (Ketua Bidang 5 OSIS) Insya Allah akan diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan mulai tanggal 6 April - 23 Mei 2009 dengan mengangkat tema Stay Care, Stay Aware, Staying Alive (Lingkungan dan kesehatan).

Rangkaian kegiatan-kegiatan SMANSA DAY 2009 ini diisi oleh seluruh organisasi dan ektrakurikuler yang ada di SMAN 1 Bogor baik bersifat intern maupun ekstern. Adapaun OSIS yang mengkoordinir rangkaian kegiatan tersebut, mengadakan tiga kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain :
  1. Opening Ceremony
  2. Talkshow Stay Care, Stay Aware, Staying Alive
  3. Closing Ceremony
Kegiatan ini tak akan dapat terselenggara tanpa dukungan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami selaku panitia memohon doa, dukungan, dan partisipasi khususnya dari siswa-siswi SMAN 1 Bogor, warga sekolah, orang tua wali murid, dan keluarga besar alumni SMAN 1 Bogor, serta pelajar di Kota Bogor pada umumnya.
Demi kelancaran kegiatan ini, kami selaku panitia membuka kritik dan saran yang dapat disampaikan melalui :
  1. Facebook : http://www.facebook.com/event.php?eid=46332423774
  2. Website OSIS SMAN 1 Bogor : http://osis-smansabgr.co.nr/
  3. Blog ini
Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan memberikan pengaruh positif bagi warga SMAN 1 Bogor pada khususnya dan pelajar-pelajar lain pada umumnya.

Senin, 09 Februari 2009

Awal perjuangan yang belum berakhir!

9 Februari 2009

*Kedewasaan bukan diukur dari berapa banyak komitmen yang mampu dibuat seseorang, tapi diukur dari bagaimana seseorang mampu mempertanggung jawabkan komitmen yang telah ia buat.

Walaupun baru berjalan sembilan hari, bulan Februari tahun ini mungkin akan menjadi Februari yang gak akan pernah gw lupain. Gw ngerasa mental gw terkuras bulan ini. Terkuras karena hal-hal yang sebenarnya kecil, tapi karena terjadi berulang kali, sempat membuat gw berada di ”titik terendah” pada hari ini.

Dari awal gw memang sudah menduga bahwa tanggung jawab menjadi koor.sponorship tidak mudah. Tapi ketika masalah-masalah mulai dari hal kecil sampai cukup besar terjadi dan menekan mental gw, gw pun akhirnya merasakan puncak krisis kepercayaan diri sebagai koor.sponsorship pagi ini!

Puncak krisis kepercayaan diri gw pun bermula dari perjuangan yang belum berakhir sampai detik ini. Perjuangan sie.sponsorship yang bermula dari awal Februari pun harus menjalani masalah-masalah sebagai berikut.

  • Susunan proposal sponsorship harus dilakukan pengulangan dari awal sebanyak lebih dari lima kali karena data rusak akibat virus komputer!
  • Alhamdulilah setelah susunan proposal fix dan ditambah dengan layout yang di design oleh Acie (mediasi), proposal sponsorship mulai dicetak sepuluh buah.
  • H-bebeapa menit sebelum dijilid, gw diingatkan oleh Gita bahwa proposal mengalami kesalahan! Gw hanya mencantumkan nama rekening tanpa mencantumkan nama banknya! (Astagfirullahalazim!)
  • Akhirnya semua halaman paling akhir harus diprint ulang!
  • Alhamdulilah proposal sudah selesai dicetak ulang dan tinggal dijilid. Bersamaan dengan itu, General Manager Telkomsel Pusat (Bulenya Ujhe) menawarkan untuk bertemu agar gw dapat mengajukan proposal sponsor ke Telkomsel.
  • Gw pun menjilid salah satu proposal yang memakan waktu sampai kurang lebih tiga puluh menit! Hal tersebut karena masalah-masalah sepele pun terjadi lagi. Tempat fotocpian langganan gw (deket SMP 8) tutup, jadi gw jalan ke tempat fotocopian di sebelah Karya Agung Jambu Dua. Di tempat itu, kawat spiralnya kekecilan, jadi harus dibongkar lagi. Kawat spiral yang agak besar lagi kosong, jadi tukang fotocopiannya nyari ke gudang dulu. Ketika sudah dijilid kembali ternyata ada halaman yang terbalik, jadi harus dibongkar ulang. Dan gw menghabiskan 30 menit hanya untuk menjilid satu proposal!
  • Alhamdulilah masalah proposal sudah selesai. Salah satu rencana sie.sponsorship adalah mencari sponsor di wilayah Jakarta, dan salah satu kelengkapan yang dibutuhkan adalah surat permohonan sponsor yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah. Permasalahan pun kembali terjadi saat penyusunan surat tersebut.
  • Senin 2 Februari 2009. Gw dan Icha (Sekretaris SMANSA DAY) mencoba membuat satu buah surat dengan referensi dari arsip tahun lalu untuk dikoreksi terlebih dahulu oleh Pak Bas (Pembina OSIS). Draft tersebut masih banyak yang salah, terutama formatnya dan kami harus mengulangnya kembali. (Hal itu masih menjadi hal yang sangat wajar). Tapi menghadapnya gw dan Icha untuk pertama kali tentang sponsor ini, benar-benar mengawali kekhawatiran gw akan kemampuan gw menjadi koor.sponsor. Pak mengatakan sesuatu yang sebenarnya biasa saja, tapi buat gw benar-benar menjadi sebuah beban. =(
  • Draft kedua, ternyata masih salah! Penyusunan katanya kurang tepat, dan kami harus mengulanginya kembali. (Masih dapat dikatakan wajar) Tapi karena Pak Bas bilang yang salah hanya penyusunan katanya saja, akhirnya kami memutuskan untuk langsung ngeprint 15 lembar surat dengan alamat tujuan yang berbeda-beda.
  • Keesokan harinya, Selasa 3 Februari 2009. Acie membawa print out surat (hal-hal yang berhubungan dengan ngeprint berwarna, memang dialokasikan di rumah Acie) yang akan ditandatangani hari ini.
  • Tetapi surat yang dibawa Acie gagal! Mungkin Acie pun terlalu lelah malam itu sehingga tidak sempat mengecek bahwa tempat tanda tangan untuk kepala sekolah terpotong di setiap lembar surat yang diprint! =(
  • Gw dan Icha memutuskan untuk mengedit dan ngeprint di warnet Gang Selot karena tinta berwarna di ruang TU habis. Kami pun terkejar waktu bahwa surat harus selesai hari Kamis tanggal 5 Februari, rencana kami berangkat ke Jakarta.
  • Gw dan Icha menghabiskan waktu istirahat pertama untuk mengedit surat di Gang Selot.
  • Akhirnya tepat pada waktunya. Istirahat kedua kami menemui Pak Bas untuk meminta tanda tangan. Ternyata, surat masih salah! Bukan karena salah dalam struktur maupun penyusunan kalimat, tetapi karena surat KURANG INDAH! Kurang indah karena terlalu rapat, dan marginnya terlalu kecil, serta kata ”Demikian” dan ”Ketua” seharusnya sejajar. (Ya Allah, sabar ya Cha, Tuth! Namanya juga belajar!). Lima belas lembar surat yang memakan biaya Rp15.000,00 terbuang percuma. Gw dan Icha disuruh ngedit lagi dan ditunggu sampai jam 13.00 karena Pak Bas akan segera pulang!
  • Gw dan Icha pun segera kembali ke Gang Selot untuk mengedit surat dengan deadline jam 13.00 sebelum Pak Bas dan Pak Kepala Sekolah pulang!
  • Dengan segala kebutekan otak gw dan takut-takut pintu gerbang udah ditutup karena jam istirahat sudah habis, pukul 13.30 gw dan Icha bergegas ke ruang wakasek untuk menemuai Pak Bas.
  • Alhamdulilah Pak Bas masih ada nungguin kita (Subhanallah punya pembina kayak Pak Bas!). Tapi kali ini gw benar-benar lemes! Suratnya ternyata masih ada yang salah! Pak Bas juga baru sadar bahwa penulisan alamat tujuannya masih ada yang salah. Gw diam. Diam karena surat gak bisa jadi hari ini, diam karena lebih dari Rp 30.000,00 uang kebuang percuma, dan diam karena bener-bener udah lemes banget!
  • Akhirnya Pak Bas bilang besok aja. Insya Allah udah gak akan ada yang salah lagi, Pak Bas juga janji bakal langsung ditandatangani sama beliau dan Kepala Sekolah. Gw diam. Gw tetap berusaha untuk tersenyum. Setidaknya tersenyum karena gw punya pembina yang sangat memperhatikan hal-hal kecil. =)
  • Rabu, 4 Februari 2009. Alhamdulilah surat sudah ditandatangani Pak Bas. Tapi untuk kesekian kalinya gw tersenyum pahit. Hari ini ternyata Pak Kepala Sekolah gak ada! Sedang ada tugas di Bandung. Tapi Pak Memen (Wakasek Kesiswaan) bilang bahwa tanda tangannya besok pagi aja. Insya Allah Pak Kepala Sekolah ada di Bogor.
  • Sore harinya, gw dipanggil sama Pak Memen. Gw pun benar-benar gak bisa tersenyum sore itu! Pak Memen mengabarkan bahwa besok Pak Kepala Sekolah gak ada di sekolah karena mendadak mendapat surat disposisi untuk tetap berada di Bandung karena ada kegiatan lainnya. Terpaksa gw dan anak-anak sponsor gak bisa berangkat hari Kamis! Gw sudah berusaha nego untuk mendatangi kerumahnya, menggunakan atas nama kepala sekolah dan diganti dengan tanda tangan wakasek, serta memberitahu bahwa kami telah membuat janji dengan beberapa perusahaan. Namun usaha nego tetap saja gagal! Akhirnya, tanggal 5 kami gagal berangkat dan di undur menjadi tanggal 9!
  • Walaupun saat itu gw sudah sulit tersenyum. Gw masih berusaha untuk tetap berpositif thingking. Akhirnya karena dukungan Icha, Aufa, Dimash, dan yang lain, gw bisa mengikhlaskan keadaan saat itu.
  • Senin 9 Januari 2009. Alhamdulilah transport sudah siap, berkas-berkas proposal dan tanda terima proposal sudah siap, uang transport sudah siap, dan anak-anak sie.sponsorship sudah siap dengan keperluan yang akan dibawa ke Jakarta.
  • Sebelum upacara, gw dan Wiwid (Koor.Humas SMANSA DAY 2009) menghadap Pak Bas untuk meminta tanda tangan surat dispensasi. Entah mengapa dari tadi pagi perasaan gw gak tenang. Sepanjang perjalanan ke sekolah gw beristigfar berulang-ulang untuk menenangkan diri gw. Firasat gw pun benar. Terjadi sesuatu yang tidak biasa. Surat dispen ditahan terlebih dahulu dan Pak Bas akan menghubungi gw untuk tindak lanjutnya.
  • Beberapa saat kemudian Pak Bas memanggil gw. Pak Bas mengatakan bahwa Pak Kepala Sekolah tidak mengizinkan kami untuk berangkat hari ini! Seketika emosi gw memuncak. Sebisa mungkin gw tekan emosi gw dan mendengarkan penjelasan dari Pak Bas. Pak Bas bilang hari ini cuaca sangat mendung, khawatir terjadi apa-apa di jalan. Selain itu dispensasi untuk siswa semenjak hari Sabtu diliburkan sangat diperketat. Apalagi ditambah hari ini ada dispen turnamen Panssera dan besok ada dispen Studi Banding. Kami dinstruksikan untuk berangkat tanggal 16 ketika sekolah diliburkan karena ada pra UAN kelas 3. Gw tidak langsung terima begitu saja. Upaya nego pun tetap gw lancarkan. Gw jelaskan bahwa hari ini persiapan sudah benar-benar matang. Mulai dari proposal yang akan diajukan, dana, perlengkapan, sampai mobil yang akan digunakan pun sudah tersedia. Selain itu kami sudah membuat janji ulang dengan beberapa perusahaan. Tapi keputusan Pak Kepala Sekolah pun sudah sangat bulat. Nekat pun sudah tak mungkin. Akhirnya untuk kedua kalinya kami GAGAL BERANGKAT!

Sebisa mungkin gw tekan emosi gw. Emosi yang timbul bukan karena gw kesal sama sekolah. Gw sangat memaklumi kekhawatiran sekolah dan menghargai kebijakan sekolah. Tapi gw emosi dengan dengan diri gw sendiri! Saat itu masalah-masalah yang sudah lewat pun melintas lagi di pikiran gw. Rasa ketidak percayaan diri atas kemampuan gw pun menyesakkan dada gw. Gw ngerasa selama ini gw koor. yang gak bisa apa-apa! Sponsor sudah mengeluarkan banyak dana untuk membuat proposal, sudah timbul banyak masalah karena penyusunan surat, tapi kami belum menghasilkan apa-apa! Dan itu benar-benar baru masalah awal! Masalah itu bukan maslaah yang sebenarnya. Kami belum menghadapi masalah sebenernya seperti penolakan sponsor, sulitnya mendapatkan sponsor karena krisis ekonomi global, dan sponsor yang tidak terlalu menguntungkan. Pikiran-pikiran itu pun memenuhi kepala gw dan emosi gw gak bisa dibendung lagi. Air mata gw tumpah! Menyesali atas ketidakmaksimalan gw sebagai koor. Menyesali sampai saat ini kami belum bisa memberikan kontribusi berarti untuk SMANSA DAY. Sampai akhirnya Icha, Dimash, Aufa, Bima, dan Ujhee menenangkan gw.

Huufh. Kalu mengingat masalah-masalah itu, gw hanya bisa tersenyum. Allah begitu Maha Kreatif untuk memberikan pembelajaran kepada gw. Mungkin ini salah satu cara Allah untuk memberikan gw kesempatan mengalami proses pendewasaan. Allah seakan tengah menguji gw bulan ini dengan masalah-masalah itu. Apakah cara gw untuk menghadapi masalah-masalah itu sudah sesuai dengan umur 17 tahun yang Insya Allah akan diberikan kepada gw bulan ini?! Gw harap jawabanya, ya..

*Ya Allah, hamba selalu yakin rencana-Mu selalu indah!
**Icha, makasih ya Cha untuk pagi ini!
**Aufa, makasih udah buat gw ketawa lagi! Dan makasih telah kembali seperti dulu, Ayah Zeppelin kecil.. =)
**Dimash, makasih udah mau denger cerita gw! Lw emang selalu bisa bikin gw jauh lebih tenang..
**Bima, makasih udah mau ngertiin keadaanya!
**Ujhee, makasih karena lw selalu tau bagaimana cara membuat gw mengangkat kepala gw kembali.. =)