24 Juli 2010
Ketiga kalinya.
Tapi ternyata, bukan terjatuh di lubang yang sama.
Melainkan berujung pada kesyukuran yang sama.
Memiliki awal yang serupa.
Bermula dari sebuah kekaguman.
Tumbuh menjadi sebuah pengertian.
Menjalar menjadi sebuah pemahaman.
Tak sadar telah berubaha menjadi sebuah penilaian berlebih.
Dan ketika nyaris bermetamorfosis menjadi sebuah pengharapan.
Engkau pun menghadirkannya sebagai kabut yang sama.
Kabut yang tak tergenggam.
Kabut yang selalu berada di sekitar gw.
Kabut yang mampu gw lihat dalam jarak dekat.
Tapi gak akan pernah bisa gw genggam.
*Ya Allah, apa ini rencana yang sama seperti dua rencana sebelumnya? Kalau iya, berharap rencana ini memiliki ujung yang sama indahnya atau bahkan jauh lebih indah dari sebelumnya :)
0 komentar:
Posting Komentar