Senin, 28 Juni 2010

Pukat

27 Juni 2010

Judul Buku : Pukat
Pegarang : Tere Liye
Penerbit : Penerbit Republika
Tahun Terbit : 2010
Halaman : vi+351
Harga : Rp 50.000,00








"Apa yang sering dikatakan Bapak?" Aku menyeka ujung mata yang basah, pedih karena asap, juga pedih karena rasa takut. "Kita anak laki-laki. Di atas dunia ini kita hanya takut atas dua hal. Takut pada Allah dan merendahkan harga diri dengan berbuat tidak jujur. Kau dengar, Burlian.. kita tidak akan takut dengan yang lainnya. Kita tidak akan takut dengan api ini!"
Sudah lama gw gak senyum-senyum sendiri.
Cukup lama.
Dan dua hari ini, gw dibuat merasakan kembali gilanya senyum-seyum sendiri oleh bocah kelas 5 SD.

Kau tau, Pukat?
Senangnya gw ketika tahu ternyata kita memiliki kegemaran yang sama.
Melihat formasi bintang di langit pada malam hari.
Indah ya?

Menyenangkan kenal dengan dirimu. Kau tidak hanya selalu merasa bisa, bisa, dan bisa. Lebih penting dari itu, kau juga selalu bisa merasa.

Dan yang pasti, kau memang selalu tahu jawaban semua pertanyaan, Pukat.
Kalian pikir Raju meninggal? Terlalu. Tidak semua harus kuceritakan, bukan? Berpikirlah sedikit, rangkaikan semua kejadian-kejadian yang ada, lantas dengan cerdas mengambil kesimpulan. Jangan macam Burlian yang hanya sibuk bertanya, bertanya, dan bertanya.
Untuk pertama kalinya, gw membanting novel setelah selesai membaca halaman terakhirnya.
Gemas.
Pukaaaaaaaat! Beri tahu gw mengapa Raju bisa bertahan hiduuuup?!

0 komentar: