Kamis, 28 Juni 2012

Yang Terhempas di Lagon Pari - End Part

Pukul 05.00 keesokan harinya, kami bergegas berangkat dari homestay. Kali ini, mengejar matahari terbit di Lagon Pari. Poin penting untuk menuju ke Lagon Pari : bawa headlamp dan tidak direkomendasikan untuk memakai sendal cantik ataupun sendal jepit.

Berhubung judulnya mengejar, hari itu kami benar-benar ngejar. Kami dibawa sama akang-akang guidenya dengan ritme jalan yang cukup cepat. Gak masalah kalau medannya lurus-lurus saja. Ternyata, di luar perkiraan gw, daerah pantai tidak lurus-lurus saja. Gw gak tau apakah kami dibawa motong jalan atau enggak, tapi medannya udah berasa naik gunung, Kawan. Naik, turun, naik, turun. Ditambah tanahnya berbatu dan licin. Berasa latihan fisik gw. Beneran keringetan subuh-subuh.

Tapi, tapi, tapi, semua naik-turun itu, semua keringetan itu, semua kejar-kejaran itu, benar-benar terbayar lunas di Lagon Pari. Terbayar L-U-N-A-S :D



Lagon Pari di pagi hari

Pantainya sepi banget. Berasa pantai punya sendiri. Kami menunggu cukup lama di daerah yang penuh dengan hamparan cangkang kerang dan keong. Matahari tak kunjung terbit, padahal hari sudah terang. Sayang, sepertinya kami memang tidak mendapatkan matahari terbit. Ternyata langitnya memang tengah mendung. Selain itu, kami melihat dari sudut yang salah. Sudut di mana matahari terbitnya terhalang oleh karang.

Kami pun segera bergeser ke arah Lagon Pari di sudut sebelah kiri. Ini lebih gila lagi. Di sudut sebelah  sini, sejauh mata memandang, cuma ada laut, pasir pantai super bersih tanpa sampah, barisan pohon kelapa, dan anak-anak Gandewa :D

Gandewa di Lagon Pari

Kiri ke kanan : Kak Laila, Kamal, dan Nadya

Lagon Pari merupakan pantai di hadapan laut yang dangkal. Laut di hadapan pantai ini berbentuk mangkok. Itu mengapa Lagon Pari merupakan salah satu tempat yang direkomendasikan untuk berenang karena tingkat resiko tenggelam tidak terlalu tinggi. Lautnya yang dangkal dan berbentuk mangkok menyebabkan ombaknya relatif tenang. Tapi relatif tenangnya pantai di selatan Pulau Jawa tetap tidak bisa disamakan dengan pantai utara Pulau Jawa ya, hehe :P

Kesempatan untuk bermain-main air? Tentu saja tidak akan dengan sia-sia kami lewatkan :D



Menantang ombak

Bermain pasir

Tarian ombak melawan ombak beneran :P


Cibby-Cibby di Lagon Pari :P

Ini cerita tentang Sawarna. Salah satu pantai di selatan Pulau Jawa. Pantai pertama buat gw. Reinforcement terbaik yang pernah gw punya, dari Gandewa, di bulan April 2012 :)

Gandewa di Lagon Pari :D

***

Ringkasan biaya Sawarna On Trip, 5-7 April 2012 :
  • Homestay sehari semalam + makan 3 kali @orang : Rp 100.000
  • Transportasi (sewa mobil ELF satu hari satu malam, kapasitas 15 orang) : Rp 2.000.000
  • Retribusi pintu masuk Pelabuhan Ratu (rombongan dengan mobil) : Rp 70.000
  • Retribusi masuk Pantai Pasir Putih + Tanjung Layar @orang : Rp 2.000
  • Retribusi masuk Goa Lalay @orang : Rp 2.000
  • Biaya Guide ke Goa Lalay dan Lagon Pari (rombongan) :  Rp100.000
*Biaya per orang (dengan jumlah rombongan 15 orang) : Rp 285.000

***

Nadya : Jadi, mau kemana lagi kita? Mau Rafting gak? :D
Gw : Nad, gw gak bisa berenang -___-"

0 komentar: