Selasa, 26 Juni 2012

Karya di Balik Cerita

Salah satu tugas gw di BKUI 13 adalah sebagai LO beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa UI yang akan tampil di BKUI 13. Salah satu UKM yang menjadi tanggung jawab gw adalah Tim Robotik UI. Tugas gw adalah menghubungi Tim Robotik UI bahwa mereka diundang di BKUI 13, menanyakan kesediannya, dan mendampingi Tim Robotik UI untuk membantu memenuhi kebutuhannya saat tampil di tanggal 7 Oktober 2012 nanti.

Kejadiannya dua minggu lalu. Gw dan Kak Kiki, PJ gw di Divisi Bedah Universitas, datang ke Kantek (Kantin Teknik) untuk bertemu dengan Kak Wisnu. Kak Wisnu adalah ketua dari Tim Robotik UI tahun ini. Sebelumnya, gw memang sudah janjian terlebih dahulu dengan Kak Wisnu lewat sms. Agak sulit membuat janji pertemuan dengan Kak Wisnu mengingat beliau merupakan mahasiswa tingkat akhir yang sedang dikejar deadline skripsi. Gw lah yang akhirnya mencoba menyesuaikan jadwal Kak Wisnu. Rabu, 13 Juni 2012 lalu akhirnya gw dan Wisnu sepakat bertemu.

Kami janjian pukul 16.00 WIB. Lima belas menit sebelumnya gw mengabarkan kalau gw sudah di perjalanan menuju Kantek. Tidak dibalas. Gw pun mengabarkan kalau gw sudah di Kantek, di posisi mana, dan memakai baju apa. Mengingat gw dan Kak Wisnu sebelumnya tidak mengenal satu sama lain dan hanya berhubungan melalui sms. Tidak dibalas. Gw dan Kiki pun memutuskan untuk shalat Ashar terlebih dahulu di Mesjid Teknik. Sampai sholat selesai pun, sms gw masih belum dibalas.

Waktu menunjukkan pukul setengah lima. Gw pun mencoba sms Kak Wisnu lagi. Tidak dibalas. Sok-sok kepencet dua kali, gw pun mengirim sms yang sama ke Kak Wisnu. Berharap ada respon. Tidak dibalas juga. Tadinya gw mau memutuskan untuk menelpon Kak Wisnu langsung untuk memastikan jadi bertemu atau tidak. Gak enak sama Kak Kiki yang ternyata juga habis capek banget ngawas SNPMTN. Lebih tepatnya, gw gak enak karena BKUI sepakat untuk sama-sama membangun budaya tepat waktu-yang gw suka banget-. Tapinya, selama smsan sebelumnya saja, karena saking sibuknya ngurus skripsi, sms yang gw kirim pagi bisa dibalas baru tengah malamnya. Gw pun memutuskan untuk menunggu.

Sekitar pukul lima, tiba-tiba Kak Wisnu sms. Benar saja ternyata. Kak Wisnu ketiduran di kostan setelah mengerjakan skripsi. Dari kata-kata di sms yang dikirimkan, kerasa banget beliau gak enaknya. Gw pun sepakat untuk tetap menunggu Kak Wisnu di Kantek.

Beberapa menit berlalu, mahasiswa berjaket coklat kelihatan sedang mencari-cari seseorang. Dari ciri-cirinya sepertinya Kak Wisnu. Sampai akhirnya mahasiswa tersebut melihat gw dan menghampiri ke arah gw. Ternyata benar Kak Wisnu.

Sebelum duduk bergabung dengan gw dan Kak Kiki, tiba-tiba Kak Wisnu membuka percakapan dan menyodorkan sesuatu ke arah gw sambil membungkuk.
Kak Wisnu : Tuti ya? Ini sebagai permintaan maaf karena telat.
Kak Wisnu menyodorkan sekotak susu coklat ke arah gw. Ya Allah, ternyata Kak Wisnu beneran segitunya merasa bersalah. Terharu  aja loh gw, hoho :')

Pembicaraan dimulai. Meeeen. Segitu welcome-nya Kak Wisnu sama BKUI 13. Seru banget ngobrol-ngobrol sama Kak Wisnu. Sampai akhirnya Tim Robotik UI bersedia tampil di BKUI, obrolan kami bertiga pun berlanjut kemana-mana.

Kak Wisnu adalah mahasiswa tingkat akhir jurusan Teknik Elektro UI. Tim Robotik UI salah satu UKM yang gaungnya jarang banget gw dengar. Hal itu pun dibenarkan oleh Kak Wisnu. Tim Robotik Ui memang berkarya dalam diamnya. Lewat Kak Wisnu, ngerasa mendadak kenal banget lah sama Tim Robotik UI.

Dibalik gaungnya yang jarang terdengar, apa yang dilakukan anak-anak Tim Robotik UI lembuat gw tercangak-cangak lah. Banyak karya yang dihasilkan dalam diamnya. Selain memang terbiasa untuk ikut kompetisi-kompetisi nasional (internasional? gw lupa), banyak karyanya yang beredar di masyarakat. Salah satunya, pernah ke Pejaten Village? Salah satu mall yang berada di daerah Pejaten. Di salah satu toilet perempuan di lantai satunya, terdapat sebuah cermin. Cermin yang dari jauh seperti sebuah layar yang menampilkan iklan-iklan, tetapi ketika kita dekati berubah menjadi cermin. Cool aja loh :D Dan tentu saja, itu karya anak-anak Tim Robotik UI.

Selain karena cerita-ceritanya, ngobrol sama Kak Wisnu menjadi seru karena cara pembawaannya. Kocak masbro, hoho :P Beliau pun bercerita tentang kondisi anak-anak Tim Robotik UI.
Kak Wisnu : Anak Psikologi sama Keperawatan gak ada yang masuk di Tim Robotik UI nih.
Gw : Yaaah Kak, kalau ngurus manusia mah kita ngerti, ngurus robot gimana ceritanya. 
Kak Wisnu : Urus anak Tim Robotiknya aja. Kita tuh tidurnya gak teratur. Makannya gak sehat karena makan mie. Butuh ada yang ngurus kita.
Njir. Ngakak gw. Minta banget sumpah jawaban Kak Wisnu.

Selain cerita-cerita Tim Robotik UI, beliau pun bercerita tentang dirinya. Semua cerita ini lah yang bikin gw... apa karya lw sampai hari ini, Tuth?

Gw bertanya-tanya tentang skripsinya. Skripsinya Kak Wisnu kece, Kawan. Beliau membuat sebuah robot seukuran badan manusia yang memiliki fungsi sebagai intruktur tari dan senam. Kak Wisnu pun menunjukkan video robotnya kepada gw dan Kak Kiki.
Kak Wisnu : Kalau dibuat niat jahatnya, robot ini bisa mengambil alih profesi guru tari dan instruktur senam, hehehe.
Gw pun bertanya tentang kerja praktenya. Beliau ditempatkan di PLN Bengkulu. Mau tau apa yang beliau lakukan di sana? Kalau lagi hujan besar khan suka mati lampu ya? Mati lampu itu disengaja dari pusat untuk menghindari arus pendek atau kerusakan kalau-kalau sekring pusatnya tersambar listrik. Cara mematikan sekring nya di sana masih manual. Harus menggunakan galah untuk mematikannya. Untuk mensiasati kalau-kalau dibutuhkan pemadaman dalam waktu cepat, Kak Wisnu membuat suatu sistem. Mematikan sekring tersebut dengan menggunakan sms. Ketika sms dikirim, sekring pun bisa mati dengan otomatis.
Kak Wisnu : Kalau mau sekarang juga saya bisa matiin sekringnya lewat sms dari sini, tapi saya bisa ditangkap polisi, hehehe.
Gw emang gak tau cara kerjanya gimana. Tapi, gw cangak aja loh dengernya. Puncaknya, saat gw tahu kalau Kak Wisnu ternyata ditawari kerja sama dengan trans studio untuk membuat wahana baru dan sebelum sidangnya beliau sudah mendapat beasiswa  fast track di FTUI.

Ngerasa lagi di buka matanya. Ngerasa banget ada dunia yang begitu luas di sekililing gw. Ada orang-orang yang begitu banyak memiliki karya yang secara nyata bermanfaat untuk masyarakat. Ada sedikit denting kesedihan karena diri sendiri bingung punya apa.

Bukti-bukti dunia menyempit...eh.. tentang melebar maksudnya, pun kembali diuraikan. Berceritalah kami tentang A'Qi Yahya yang merupakan teman Kak Wisnu merangkap senior gw di SMANSA. Tentang A'Faris ketua Tim Robotik UI tahun lalu merangkap mantan Ketua KIR SMANSA. 

Ceceritaan dengan Kak Wisnu hari itu, ditambah ceceritaan dengan Kak Kiki di sela-sela menunggu dan perjalanan pulang, membuat gw tau sesuatu. Dunia gw luas, Kawan. Ada denting keinginan untuk bisa ikut mewarnainya. Dengan sebuah karya. Sungguh.

***

Perjalanan Pulang.

Kak Kiki mengantarkan gw sampai Detos karena ada kebutuhan yang harus gw beli. Sepulang dari Detos, gw tidak sengaja bertemu Mala, teman di Psikologi 2011, yang baru turun dari Bikun di Halte FIK. Dengan antusias Mala tiba-tiba menghampiri gw sambil setengah berlari.
Mala : Teteeeh! Baru aja aku mau sms Teteh. Teh, tadi ada yang ngomongin Teteh di Bikun.
Nah loh? Ngomongin gw?

Mala pun bercerita. Ada seorang laki-laki di Bikun yang tengah bercerita  kepada temannya. Ia menyebut-nyebut nama 'Tuti' dan 'Bedah Kampus'. Menurut Mala, Ia bercerita dengan gaya nyeleneh dan suara yang cukup keras sampai-sampai orang-orang di Bikun menoleh ke arahnya.
Mala : Iya Teh. Aku khan ingetnya Teteh panitia Bedah Kampus. Terus pas banget langsung ketemu Teteh. Ya Allah, lucu banget Teh. Jadi tuh dia cerita ke temennya kalau dia janjian sama panitia bedah kampus. Namanya Tuti. Katanya dia gak enak banget sama yang namanya Tuti gara-gara dia janji ketemuan tapi dia malah ketiduran. Dia bilang kenapa Tuti gak nelpon dia aja, khan dia jadi gak enak. Lucu banget deh Teh pokoknya cara ngomongnya. Dia bilang jadinya pencitraanya rusak khan di depan panitia.
Janjian sama gw? Ketiduran? Bentar bentar...
Mala : Iya Teh, tinggi pake jaket coklat.
Ya Allah... Sumpahlah, ternyata Kak Wisnu masih segitu gak enaknya sama gw. Pas gw inget-inget, iya juga ya. Tadi gw iseng, di tengah percakapan, gw ngitung lebih dari 4 kali beliau minta maaf untuk keterlambatannya. Segitu gak enaknya loh bikin orang nunggu. Padahal keseruan cerita sama beliau aja malah bikin gw lupa kalau tadi gw harus nunggu beliau nyaris satu setengah jam.

Salam kenal Kak Wisnu :D Sekotak susu coklatnya sejujurnya sudah sukses membuat saya amnesia untuk keterlambatannya kok, Kak :P

2 komentar:

Wisnu Indrajit mengatakan...

Tuh kan, pencitraan gw jadi buruk,haha

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@Kak Wisnu : Huuaaaaaa, Kak Wisnu kenapa bia tiba-tiba nyasar ke blog ini kak? Hahaha -___-" Ikhlas ya kak, nasib dari awal pencitraannya gak oke :P