25 April 2010
Ada dua hal yang yang mampu membuat gw menyayangi seseorang. Bermula dari sebuah kekaguman yang mengakar atau dari sebuah kekecewaan yang mendalam.
Dan kamu? Ya, gw menyayangimu dari sebuah rasa kekecewaan yang mendalam, adikku. Tapi kau tau? Sepanjang perjalanan itu, gw lebih dari sekedar percaya bahwa kamu mampu membuktikan kepada gw bahwa kekecewaan gw hanya sebuah hal yang tidak beralasan. Ternyata kau berhasil! :)
Dan sepertinya kata-kata Ujhee pun terbukti. Gw memang mampu melakukan hal nekat demi orang-orang yang gw sayangi. Sekali lagi, kenekatan itu telah bermodifikasi menjadi hal-hal yang bervariasi.
Jadi, sekarang kau tahu kan mengapa waktu itu gw mendorongmu ke dasar jurang tanpa kata maaf sama sekali dan membuatmu meringis kesakitan? Sungguh, itu hanya bentuk kenekatan gw karena gw menyayangimu.
Walaupun yang mendorongmu bukan hanya gw sendiri, tapi gw adalah orang yang berinisiatif untuk melakukan itu. Gw orang yang paling keras kepala saat itu yang ingin mendorongmu. Sayangnya, memang gak ada yang bisa menghentikan kenekatan gw dan kejadian itu pun benar-benar terjadi. Seandainya saja kau tahu betapa gw sangat menyayangimu.
Sejak saat itu, jujur, sampai sekarang masih sering terselip rasa bersalah kepadamu. Kenapa? Makin hari sikapmu malah menunjukan bahwa kau tidak layak diperlakukan seperti itu. Kau tidak layak gw jatuhkan seenaknya dari atas jurang. Kau membuktikan bahwa kau bisa bangkit dari kesakitan itu.
Dan di saat rasa bersalah itu kian memuncak, gw menemukan fakta terbaru lagi tentangmu setelah sekian lama. Gw baru tau kau telah melakukan suatu hal yang.. bahkan gw gak punya hak untuk kecewa kepada mu untuk hal yang satu ini.
Rasa bersalah itu seketika berganti dengan sebuah kesyukuran yang luar biasa. Ya, keputusan itu gak pernah salah. Setidaknya sampai saat ini. Gw memang menyayangimu. Tapi gw jauh lebih menyayangi orang-orang disekitarmu.
Tapi sampai saat ini, gw tetap percaya bahwa kau orang baik. Sangat baik malah. Mungkin kau hanya belum mengerti. Ini hanya masalah waktu khan? Toh dengan izin-Nya, waktu yang merajai segalanya. Kecuali memang gw nya yang belum (atau tidak akan pernah) mengerti. Mengerti bahwa pengertian setiap orang memang berbeda, bahkan terkadang waktu tak bisa melakukan apa-apa atas pengertian itu.
Ah, sungguh. Gw sangat menyayangimu, bahkan lebih dari yang kau sadari, adikku...
0 komentar:
Posting Komentar