Kalau lagi jengah, semua bisa dilakukan tanpa sadar. Termasuk merutuki hal yang sebenernya agak no sense setelah dipikir-pikir lagi. Kejengkelan karena seolah-olah hanya jadi anak yang punya rutinitas untuk meminta asupan dana setiap pulang ke rumah, kekesalan karena tersandung masalah dana yang menyebabkan gak bisa memberikan pikiran dan tenaga untuk orang lain, kegemasan karena bahkan untuk melihat indah sudut bumi-Nya yang lain harus memakan dana yang besar, gw sempat merutuki satu hal.
Gw benci sama yang namanya uang! Kenapa untuk bisa ngasih waktu, pikiran, tenaga, dan mendapatkan pemahaman tentang kekuasaan-Nya saja harus ada uang?!
Dengan caranya yang unik pun, Dia lagi-lagi mampu meredam ketidakpahaman kedangkalan pemikiran. Kata siapa jadi anak yang membanggakan tidak butuh diperjuangkan? Kata siapa berbagi adalah hal yang mudah? Kata siapa paham akan kekusaan-Nya tidah membutuhkan effort yang besar?
Pengabulan nomor 7 dari daftar 100 mimpi yang datang tanpa kata pengantar pun, menyentil sisi lain dari kedangkalan pemikiran yang sempat terlintas.
Rejeki dijemput, bukan ditunggu.
Allahuakbar! :')
7. Mendapat Beasiswa (√
)
0 komentar:
Posting Komentar