Selasa, 01 November 2011

Menghela Nafas Panjang

Setelah kemaren sempat merasa digertak dengan jadwal belajar-UTS-Gandewa-PDKM-Song 4 Camp-Suksesi yang sempet bikin gw ngerasa 'apa banget', akhirnya hari ini merasakan nikmatnya menyadari kalau gak ada yang perlu dirariweuhkeun. Ngasih reward buat diri sendiri  untuk  membiarkannya tertawa lepas dan menghela nafas panjang (sebentar)  sukses membuat percaya bahwa semua akan baik-baik saja :)

Setelah penutupan UTS yang diwakili oleh  Psikologi Umum dan rapat Song 4 Camp angkatan, gw ngajak Nila dan Hana untuk kabur dari hingar bingar Psikologi. Kabur ke Margo City untuk pertama kalinya bagi gw. Rencana awalnya  sih mau ngerjain tugas UTS Logpen dengan suasana baru di Margo. Ternyata? Yaah, memang sebaiknya ngasih reward untuk diri sendiri tuh gak usah nanggung-nanggung, main mah ya main ajaa :D

Setelah fotobox, kami makan di salah satu tempat makan yang harganya gak mahasiswa banget -_- Tapi, ngasih reward untuk diri sendiri itu butuh. Jadi, kami memutuskan untuk hedon hari ini,dengan makan di atas 20 ribu hahaha :P Sambil menunggu makan, kami ceceritaan. Kami menyoroti fenomena peer yang mulai terjadi di angkatan kami. Siapa main sama siapa. Siapa bareng-bareng sama siapa. Siapa kumpul sama siapa. Fenomena yang memang terjadi tiap tahunnya di Psikologi mengingat intensitas tugas kelompok yang tinggi menjadi faktor pendukung terbentuknya fenomena ini.

Sebenarnya fenomena ini terjadi juga secara umum di fakultas lain. Pernah liat khan (atau mungkin merasakan sendiri) ada yang teman main dan kumpulnya sama itu-itu aja. Atau pernah dengar istilah nge-geng atau kotak-kotak pertemanan? Secara umum fenomena itu bisa disebut seperti itu. Bedanya, di Psikologi dikenal dengan istilah peer-group. Bedanya lagi, kami tahu dampak postif dan negatif dari peer ini yang membuat kami tahu cara menyikapi fenomena ini.

Setelah makan, kita nge-webcam di laptop Hana. Bikin kita keketawaan sampe mau nangis ngeliatin hasil fotonya. 

Oia, gw belum pernah ngenalin mojang Bandung dan mojang Sukabumi ini ya? Namanya Nila dan Hana. Kami bertiga sama-sama orang sunda. Lucunya, karakter mereka udah kayak bumi dan langit. Yang dari Bandung pembawaannya anteeeeeeeng banget dan yang dari Sukabumi pembawaanya cereweeeeeet banget. Lucunya lagi, yang dari Bandung manggil gw dengan sebutan 'Mba Tuti' dan yang dari Sukabumi manggil gw dengan sebutan 'Teh Tuti'. 

Panjanglah kalau gw mau cerita tentang mereka. Intinya, selain gw belajar banyak tentang dewasa (dengan gaya masing-masing) dari mereka berdua, gw nyaman kalau sedang bareng-bareng mereka berdua. Nyaman sebagai teman sekaligus merangkap menjadi kakak :)

Gw, Nila, dan Hana

Pulang dari Margo, gw bertiga menuju Barel. Lebih tepatnya, ke salah satu lapangan futsal yang ada di Barel. Anak-Anak cowok Psiko 2011 lagi main futsal. Melepas penat setelah minggu UTS ditutup oleh Psikologi Umum hari ini. Sejak pertama kali anak-anak cowok memutuskan memiliki jadwal main futsal independen, gw pun langsung mengajukan diri sebagai penonton setianya. Bukan dengan alasan nungguin cowoknya main (yang biasa terjadi pada umumnya), melainkan gw selalu datang karena gw seneng nonton futsal. Itung-itung melepas rindu nonton SPL :D 

Dari awalnya yang hanya sebagai penonton setia, sekarang berkembang menjadi bendaharanya anak-anak cowok buat megang uang kas main futsal. Alasan itulah yang pada akhirnya membuat gw meminta Hana dan Nila menemani gw untuk datang sore ini memberikan uang kas yang ada di gw kepada anak-anak.

Anak-anak nyewa lapangan dua jam, dari pukul 17.00-19.00. Gw datang baru sekitar pukul 18.00 dari Margo. Gw mengambil posisi duduk tidak jauh dari lapangan futsal. Sambil menunggu Nila dan Hana yang lagi sholat, gw pun ngobrol-ngobrol dengan Mpit dan Yuli yang memang sudah datang lebih dulu. Pemain yang sedang menunggu giliran main pun silih berganti duduk di dekat bangku gw duduk. Rully, Rio, Dika, dan Afit. Dan tanpa ada bunyi peluit dimulai, keunikan angkatan gw pun dimulai begitu saja :D

Pada seminar 2 PDKM beberapa hari yang lalu, kami disuruh menulis keunikan angkatan kami. Banyak jawaban yang dikemukakan oleh teman-teman peserta PDKM 2011. Beberapa diantaranya kami bisa dengan mudah ditemukan di Akademos dan anak-anak cowok 2011 punya jadwal khusus bermain futsal bersama. Gw pun mengangkat tangan ketika T'Cune narasumber bertanya ada lagi yang mau menambahkan. Gw melengkapinya dengan dua keunikan lagi. Jawaban gw?
  1. Selain ketua angkatannya, anak-anak 2011 pun memiliki intensitas gombal yang tinggi.
  2. Anak-anak 2011 sangat mudah mengasosiasikan kejadian dan pernyataan apapun dengan urusan hati

Kedua jawaban gw pun dibuktikan sore ini. Di bangku tempat gw duduk, gak jauh dari lapangan futsal Barel, tempat para pemain menunggu giliran, kami melakukan Battle Gombal sederhana. Di tengah lapangan futsal, yang perlahan mulai lengang, dan yang tengah ramai dirubung laron yang berterbangan.

*Karena kemampuan merekoleksi memori yang kurang baik, ada beberapa kalimat yang dimodifikasi tanpa mengubah esensi kalimat dari sumber aslinya.
  • Biru Muda : Gw
  • Merah : Rio
  • Coklat : Dika
  • Hijau : Rully
  • Ungu : Hana 
  • Oranye : Nila
  • Abu-Abu : Sumber terlupakan :P

'Ditolak sama kamu, rasanya kayak dapet kartu merah'
'Kenapa?'
'Berat sih, tapi mau gimana lagi.'

'Sikap kamu ke aku tuh kayak lapangan futsal ini'
'Gimana?'
'Datar'

'Cinta sama kamu tuh kayak main futsal'
'Kenapa?'
'Capek'

'Hati kamu tuh kayak dinding lapangan futsal'
'Gimana?'
'Keras'

'Cinta sama kamu tuh kayak main futsal tapi gak pake sepatu'
'Kenapa?'
'Sakit'

'Aku tuh sekarang kayak orang-orang yang lagi duduk di pinggir lapangan futsal'
'Kenapa?'
'Cuma bisa ngeliatin permainan cinta antara kau dan dia'

'Cinta sama kamu tuh kayak jadi pemain pengganti futsal'
'Kenapa?'
'Menunggu giliran'

'Ngambil hati kamu tuh kayak ngambil bola yang lagi ada di musuh'
'Kenapa?'
'Harus pake taktik'

'Kamu tuh kayak jaring-jaring yang ada di pinggir lapangan futsal'
'Kenapa'
'Selalu bisa nahan aku waktu aku jatuh'

'Andai cinta aku ke kamu kayak orang-orang yang lagi main futsal'
'Kenapa'
'Gak ada yang memandang perbedaan'

'Kalau kamu minta putus, aku jadi inget kata-kata SBY'
'Apa?'
'Lebih baik lanjutkan!'

'Kenapa sih harus aku yang selalu jadi kiper?
'Maksudnya?'
'Kenapa harus selalu aku yang nunggu untuk bisa nangkep hati kamu'

'Harapan aku bareng-bareng sama kamu tuh kayak lapangan yang lagi gak dipake'
'Kenapa?'
'Kosong'

'Liat bola di tengah lapangan yang kosong itu?'
'Iya, kenapa?
'Bola itu kayak hati aku. Sendirian dan kesepian'

'Aku tuh kayak laron-laron yang sekarang lagi ngejar-ngejar sinar di lapangan futsal'
'Kok bisa?'
'Sama kayak aku yang selalu ngejar-ngejar sinar yang ada di hati kamu'

'Prospek hubungan aku sama kamu tuh kayak lampu di lapangan futsal yang lagi gak dipake'
'Gimana?'
'Gelap'

'Ruang di hati kamu buat aku tuh kayak pintu masuk ke lapangan futsal ya'
'Kenapa'
'Sempit'

'Aku ke kamu tuh kayak posisi aku sekarang yang lagi nonton orang main futsal'
'Kenapa?'
'Cuma bisa memandang dari jauh'

'Cinta aku ke kamu tuh kayak laron yang sekarang bertebaran di lantai'
'Kenapa?'
'Terbuang sia-sia'

Selama Battle Gombal berlangsung, mulai dari nada-nada ekspresi yang  membuat siapa saja meleleh mendengarnya, senyum-senyum, geleng-geleng kepala, mukul-mukul meja karena getek ngedengernya, sampai  nyaris ada botol Pocari Sweat yang melayang ke kepala gw pun hampir terjadi saking ngerasa 'apa banget' gw ngegombal gak beres-beres. Battle Gombal pun berakhir seiring berakhirnya permainan futsal. Lebih tepatnya  karena Sang Ketua Angkatan datang. Bisa-bisa beneran gak beres Battle Gombalnya kalau dia udah ikutan :P

Dan helaan nafas panjang hari ini pun ditutup dengan obrolan tak terduga dengan Aufa lewat YM. Obrolan yang kata-katanya gw ketik tanpa proses mikir panjang. Spontan. Hanya mengandalkan rasa kangen gw ceceritaan dengan partner gw yang satu ini  sambil membiarkan tangan gw menari di atas laptop. Obrolan tentang Gandewa, KMPA ITB, OSIS, dan SMANSA.

*Gw gak pernah lupa kok, Fa, kalau pada umumnya cowok gak suka dibandingkan. Maaf atas perbandingan yang sempat gw lakukan tadi. Kalau lw mau tau, posisi 'malu', 'iri', dan 'kalah telak' itu sejatinya ada di gw. Gw yang saat ini melihatnya dengan mata kepala gw sendiri.

Untuk menarik nafas panjang lagi?
Bismillahirahmanirrahim. 
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!
(Numpang katarsis dulu)
Gw siap.
Untuk besok, lusa, dan beberapa minggu ke depan.

*Untuk helaan nafas panjang hari ini, adik yang selalu bisa jadi tempat untuk katarsis, dan teman yang mengingatkan untuk selalu 'meluangkan waktu' untuk-Mu, terima kasih, Pemilik Helaan Nafas :)

2 komentar:

Rarasscantikk mengatakan...

Besok besok gamau nonton futsal ah gombalannya sedih sedih semua -_-'

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@raras : hahahaha, iya ya ras? itu gombalan kasih tak sampai semua :D btw, emang kapan raras pernah nonton futsal? hahahaha :P