Beberapa
waktu lalu, masa-masanya menjelang SNMPTN 2011, waktu sudah ada
kepastian bahwa gw menempatkan Psikologi di pilihan kedua gw, Teh Lia,
alumni SMANSA yang saat ini berstatus sebagai mahasiswa S2 Fakultas
Psikologi UI, pernah bilang sesuatu ke gw.
Teh Lia : Tuth, aku doain masuk Manajemen aja ya. Soalnya jadi anak Psikologi kemungkinannya cuma dua. Kalau gak nyembuhin orang lain, ya berobat jalan untuk nyembuhin diri sendiri.
Dalam
pandangan awam, dulu gw sempet ngerasa gimaaanaaaa gitu dengan
pernyataan Teh Lia. Selain gw emang gak ngerti maksudnya berobat
jalan apa, dulu gw langsung sentimen gitu, '"Emang orang yang
masuk Psikologi menandakan selalu orang yang bermasalah ya?"
Tapi
sekarang, gw ngerti maksudnya Teh Lia apaan, hahahaha :P Karena
pernyataan tersebut, memang berlaku universal di fakultas ini. Ilmu yang
didapatkan disini, selain idealnya akan diaplikasikan untuk menjadi
seorang psikolog, dalam jangka pendek, ilmu tersebut tersebut bisa
terlebih dahulu diterapkan pada diri sendiri. Seperti pada gw beberapa
hari yang lalu :D
Gw
mendapatkan tugas untuk membuat
sebuah Tinjauan Pustaka. Sebuah tulisan yang dibuat dengan literatur
yang diambil dari beberapa artikel. Dan tugas ini gw manfaatkan untuk berobat
jalan untuk menyembuhkan sebuah kebiasaan buruk yang mulai
membayangi gw. Kebiasaan ini salah satu penyebab kelelahan gw minggu
ini. Kebiasaan yang sempat membuat gw mengerjakan tugas dengan tangan
bergetar kayak orang yang lagi kejang-kejang. Sumpah gw pengen banget
lepas dari kebiasaan ini. Kebiasaan ini gak ngenakin. Bikin capek,
khususnya capek hati :(
Dengan
mengetahui lebih dekat tentang kebiasaan ini, berharap gw bisa mencari
celah untuk menjadi sebenar-benarnya musuh dengan kebiasaan ini.
Namanya
prokrastinasi.
Tinjauan
pustaka yang gw buat ini sebenarnya gak cukup merepresentasikan semua
hal tentang prokrastinasi karena hanya dibatasi 1000 kata. Jadi, ada
kemungkinan gw akan menulis lagi tentang prokrastinasi di lain
kesempatan. Selamat membaca. Semoga bermanfaat :)
sumber gambar : sms-kasih.blogspot.com
***
Tinjauan Pustaka
Prokrastinasi
Akademik
Sebagai
seorang mahasiswa, tidak jarang
saya melihat orang-orang di sekitar saya atau bahkan diri saya sendiri
sedang
berada dalam keadaan malas untuk mengerjakan tugas kuliah tertentu (baca
:
menunda). Lebih jauh lagi, pada prakteknya rasa malas ini memiliki
bentuk yang
bervariasi. Mulai dari mengakhirkan pengerjaan tugas, baru mengerjakan
tugas di
detik-detik terakhir pengumpulan tugas dengan modal dalam keadaan panik,
sampai
dalam dalam bentuk berlari dari sebuah
tugas dengan cara mencari-cari kegiatan lainnya untuk dikerjakan yang
sesungguhnya tidak ada kolerasinya dengan tugas utama dan tidak bersifat
mendesak.
Sikap
malas atau menunda
mengerjakan tugas kuliah itu
dapat disebut dengan istilah prokrastinasi akademik. Adapun istilah
prokrastinasi sendiri secara epistemologi, menurut Wikipedia.com,
berasal dari
bahasa latin procastinare, dengan pro
yang memiliki arti gerakan maju dan crastinus
yang memiliki arti milik
hari esok. Apa definisi dari prokrastinasi? Apa yang menyebabkan
seseorang
memilih melakukan prokrastinasi? Apa dampak yang akan dirasakan oleh
pelaku
prokrastinasi?
Prokrastinasi
adalah
sebuah kecenderungan untuk
menunda hal yang seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih
khusus lagi, prokrastinasi akademik adalah perilaku menunda-nunda
mengerjakan
atau menyelesaikan tugas akademik (Lay dalam Lee dkk. 2006). Orang yang
melakukan prokrastinasi sering disebut dengan istilah prokrastinator.
Berdasarkan
perilakuknya, Chu dan Choi (2005) membagi
perilaku prokrastinasi menjadi dua, yaitu prokrastinasi aktif dan
prokrastinasi
pasif. Menurut Chu dan Choi, perilaku prokrastinasi aktif adalah
perilaku sengaja
menunda suatu pekerjaan untuk melakukan perkerjaan lain yang lebih
penting dam
mendesak, atau menunda pekerjaan untuk terlebih dahulu membuat
perencanaan dan
persiapan atau mengumpulkan informasi-informasi penting yang mungkin
berguna.
Sebagai contoh, perilaku prokrastinasi aktif ini dapat dilihat pada
mahasiswa
yang sengaja berlama-lama mencari bahan dari internet untuk pembuatan
tugas
makalah tetapi tidak kunjung memulai membuat makalah itu sendiri.
Adapun yang disebut
dengan prokrastinasi pasif adalah perilaku
prokrastinasi yang di dalamnya terdapat unsur penundaan yang tidak
rasional,
tidak diperlukan, dan tidak bermanfaat bagi penyelesaian tugas akademik
yang
dikerjakan. Sebagai contoh, mahasiswa yang menunda pengumpulan tugas
jurnal.
Mahasiswa tersebut menyadari bahwa esok hari, pukul 07.00 WIB, ia harus
mengumpulkan tugas jurnal kepada dosennya. Akan tetapi, di malam
sebelumnya, ia
memutuskan untuk mengerjakan tugas lain yang tidak lebih penting dari
tugas
jurnal tersebut. Ia memutuskan untuk berlama-lama membuka jejaring
sosial,
menonton tv, merapihkan kamar yang sebenarnya sudah rapi, dan baru mulai
mengerjakan tugas jurnal tersebut ketika rasa panik sudah melanda saat
waktu
menunjukkan telah lewat dini hari.
Contoh seorang prokrastinator
sumber gambar :
jackiecasper.wordpress.com
Secara umum, dalam skripsinya, Gufron
(2000) membagi
penyebab prokrastinasi ada dua : 1) rasa enggan atau ragu-ragu untuk
memulai
dan mengerjakan tugas yang diapnggap sulit atau tidak menyenangkan; 2)
rasa
khawatir atau takut akan konsekuensi yang mungkin timbul dari
penyelesaian
tugas dan dievaluasi terhadap tugas tersebut.
Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi prokrastinasi
akademik dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu faktor internal
dan
faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang terdapat
dalam diri
seseorang yang mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor itu meliputi
kondisi
fisik dan kondisi psikologis dari seseorang. Faktor internal yang
berasal dari
dalam diri seseorang yang turut mempengaruhi munculnya prokrastinasi
akademik
adalah keadaan fisik dan kondisi kesehatan seseorang, misalnya fatigue
(kelelahan). Seseorang yang
mengalami fatigue akan memiliki kecenderungan
yang lebih tinggi untuk melakukan prokrastinasi daripada yang tidak
(Bruno,
1998; Millgram, dalam Ferrari, dkk, 1995). Tingkat intelegensi yang
dimiliki
seseorang tidak mempengaruhi perilaku prokrastinasi, walaupun
prokrastinasi sering
disebabkan oleh adanya keyakinan-keyakinan yang irrasional yang dimiliki
seseorang
(Ferrari dalam Wulan, 2000).
Faktor yang kedua
berkenaan dengan kondisi psikologis
seseorang. Menurut Millgram, dkk. (dalam Rizvi, 1998), trait
kepribadian seseorang turut mempengaruhi munculnya perilaku
penundaan, misalnya trait kemampuan
sosial yang tercermin dalam self
regulation dan tingkat kecemasan dalam berhubungan sosial (Janssen
dan
Carton, 1999). Besarnya motivasi yang dimiliki seseorang juga akan
mempengaruhi
prokrastinasi secara negatif, dimana semakin tinggi motivasi intrinsik
yang
dimiliki seseorang ketika menghadapi tugas, akan semakin rendah
kecenderungannya untuk prokrastinasi akademik (Briordy, dalam Ferrari,
dkk,
1995). Berbagai hasil penelitian juga menemukan aspek-aspek lain pada
diri seseorang
yang turut mempengaruhi seseorang untuk mempunyai suatu kecenderungan
perilaku,
antara lain; rendahnya kontrol diri (Green, 1982; Tuckman,
dalamhttp://all.successcenterohiostate.edu/references/procrastinator_state.edu/references/procrastinator_APA_paper.htmPagedalamhttp://www.mwsc.edu/psychology/research/psy302/fall96/stephanie_page.html)
Faktor selanjutnya yang
mempengaruhi seseorang
melakukan perilaku prokrastinasi adalah faktor eksternal. Faktor
eksternal
adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri seseorang yang
memengaruhi prokrastinasi.
Faktor-faktor itu antara lain berupa pengasuhan orang tua dan lingkungan
yang
kondusif, yaitu lingkungan yang lenient.
Prokrastinasi juga
memiliki beberapa akibat yang dapat
dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh para pelakunya.
Beberapa
akibat dari prokrastinasi diantaranya adalah 1) kemungkinan mengalami
kecemasan
menghadapi tes yang lebih tinggi dibanding mahasiswa lainnya
(Kalechstein,
1989). Tidak hanya itu, mereka yang prokrastinator tersebut juga
memiliki
kecemasan, kekhawatiran, dan depresi dibanding mahasiswa yang tidak
melakukan prokrastinasi.
Tidak heran mereka memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dan persepsi
kesehatan yang lebih buruk (Tice & Baumeister, dalam Chu & Choi,
2005). Dalam
jangka panjang maupun pendek, hal diatas dapat dapat menghasilkan sebuah
kemungkinan bahwa seorang mahasiswa yang prokrastinator di kemudian hari
akan
mendapatkan nilai yang buruk.
Dari uraian diatas,
dapat disimpulkan bahwa
prokrastinasi akademik adalah kecenderungan untuk menunda tugas yang
bersifat
akademis yang seharusnya bisa untuk segera dikerjakan. Orang yang
melakukan
tindakan prokrastinasi akrab disebut sebagai prokrastinator. Perilaku
prokrastinasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu prokrastinasi aktif dan
prokrastinasi pasif. Ada beberapa penyebab seseorang melakukan tindakan
prokrastinasi akademik. Beberapa diantaranya rasa enggan untuk
menyelesaikan
tugas yang dirasa sulit serta rasa khawatir atas evaluasi tugas yang
dikerjakan. Tindakan prokrastinasi akademik pun dapat dipengaruhi oleh
berbagi
faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Pada akhirnya,
dalam
jangka panjang maupun pendek, seorang prokrastinator akan mengalami
beberapa
dampak akibat tindak prokrastinasi yang dilakukannya, seperti kecemasan,
kekhawatiran, dan kemungkinan pencapaian prestasi akademik yang tidak
optimal.
Daftar
Pustaka
http://en.wikipedia.org/wiki/Procrastination (25
November 2011)
Khaeriah.
“ Prokrastinasi” http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1801287-sekilas-tentang-prokrastinasi/
(25 November 2011)
Vedder,
Teguh. “Sekilas Tentang Prokrastinasi. http://azumicute.blogspot.com/2011/02/prokrastinasi.html
(25 November 2011)
3 komentar:
...Secara umum, dalam skripsinya, Gufron (2000) membagi penyebab prokrastinasi ada dua : 1) rasa enggan atau ragu-ragu untuk memulai dan mengerjakan tugas yang diapnggap sulit atau tidak menyenangkan; 2) rasa khawatir atau takut akan konsekuensi yang mungkin timbul dari penyelesaian tugas dan dievaluasi terhadap tugas tersebut...
sekarang ini nomer dua bangeeeet!! :p
ini tutl sekalian ngingetin orang2 yang baca blog yaa, haha.
semangat menulis ;)
oh, ini toh..yg diomongin tadi siang. hehehe..tulisannya bagus, tut..sistematis. ga gampang loh nulis ginian..
btw, minat ke psikologi pendidikan ya?
@ushmrkstv : waaaaah, ada teeh uswaaaah! nuhun sudah berkunjung teh :)
teteh semangaaaat juga yaaa! lagi ngerjain skripsi bukan teh?
niat awal sih mengingatkan diri sendiri teh, tapi kalau bisa bermanfaat buat yang baca juga, alhamdulilaah, hehehe :D
@Teh Lia :waaaah, teh lia mampir! :D beneran teh? alhamdulilaaah :D iya teh, gak gampang, banget! ironisnya, tulis ini salah satu tugas yang tuti prokras -__-
teteh tau aja :P iya teh, minat ke psidik :D
btw, teh lia teh ngambil peminatannya apa teh?
Posting Komentar