Sabtu, 03 Desember 2011

Logpenil/Jurnal 7/Tentang Gandewa dan Pengalaman Pertama

Pengurus Gandewa : Apa alasan kamu ikut Gandewa?
Gw : Dulu saya pengennya masuk KAPA, Kak. Tapi berhubung masuknya ke Psikologi, jadi saya masuk Gandewa.
*
A'Fadlan : Emang Tuti kenapa pengen ikut Gandewa?
Gw : Tuti pengen jalan-jalan, A'Fadlan :D
*
T'Tania : Waaah, lucu ih Tuti sekarang jadi anak alam juga :)
Gw : Iya, Teh! Kan biar bisa naik gunung bareng Teh Tatan!
*
Bapak : Emang kenapa kamu mau ikut kegiatan kayak gitu?
Gw : Pak, tugas Icha sehari-hari di kampus urusannya sama nulis, nulis, dan nulis yang menguras pikiran banget. Icha ikut pecinta alam biar antara kegiatan mikirnya seimbang dengan ketahanan fisiknya. Sekalian refreshing juga, Pak. Boleh ya? :D
 *

Jadi? Alasan sebenarnya gw ikut Gandewa?
Let me show you what the reason is :D

Dan jurnal kali ini, gw dedikasikan untuk banyak pemilik blog yang postingan tentang berkegiatan alamanya, membantu caang 5 Gandewa dalam diklat Manajemen Perjalanan bulan lalu :)

***

Tentang Gandewa dan Pengalaman Pertama

Dalam sejarah pewayangan, Gandewa merupakan nama sebuah pusaka andalan yang berbentuk busur panah. Busur panah pemberian Batara Indra ini dimiliki oleh seorang guru yang dikenal dengan sebutan Guru Durna. Kedahsyatan yang dimiliki pusaka Gandewa adalah saat ditarik di medan perang, busur tersebut akan mengeluarkan anak panah dengan jumlah tak terbatas, bahkan mencapai ratusan ribu, tergantung dari siapa yang menggunakannya. Menjelang usia senja, Guru Durna bermaksud mewariskan Gandewa kepada anak laki-laki satu-satunya, Aswatama. Akan tetapi, karena berbagai pertimbangan yang salah satunya adalah Aswatama tidak memilki kemampuan yang baik dalam memanah, pada akhirnya Guru Durna memutuskan untuk memberikan pusaka Gandewa kepada murid kesayangannya, Arjuna.

Kedahsyatan yang dimiliki pusaka Gandewa tersebut di kemudian hari menjadi inspirasi sebagai nama diri untuk Kelompok Penggiat Alam Fakultas Psikologi UI. Harapannya, setelah menjalani pendidikan dan pelatihan untuk menjadi anggota Gandewa, setiap anggota Gandewa memiliki kemampuan seperti pusaka Gandewa dalam sejarah pewayangan, mampu dilepas dan melesat secara mandiri, khususnya dalam berkegiatan alam.
 Lambang Gandewa Fakultas Psikologi UI

Kelompok Penggiat Alam Fakultas Psikologi UI, yang selanjutnya disebut Gandewa,  berawal dari niat untuk memfasilitasi mahasiswa/i Fakultas Psikologi yang memiliki kesenangan dalam berkegiatan alam. Hal ini pulalah yang menjadi dasar Gandewa berkegiatan dengan asas FUN. Walaupun berasaskan kegiatan yang menyenangkan, bukan berarti setiap kegiatan Gandewa hanya senang-senang belaka. Hal tersebut dibuktikan dengan asas FUN itu sendiri merupakan akronim dari Full of responsibility, Utilize self with appropriate skill, and Not selfish.

Gandewa yang dalam struktur organisasi dikategorikan dalam Kelompok Peminatan (KP) Fakultas Psikologi ini, termasuk organisasi yang terbilang baru. Gandewa baru berdiri tahun 2006 dan saat ini sedang dalam proses pendidikan dan pelatihan calon anggota angkatan kelima. Gandewa dengan umur yang masih hijau inilah yang akhirnya menjawab pertanyaan mengapa kegiatan Gandewa  masih bersifat mountaineering, tidak seperti MAPALA UI dan KAPA FTUI yang sudah memiliki beberapa divisi seperti olahraga arus deras (arung jeram), caving, selusur pantai, rock climbing, dan paralayang.

Tidak jauh berbeda dengan Klub Penggiat alam lainnya, untuk dapat menjadi anggota resmi Gandewa, calon anggota (caang)  diwajibkan mengikuti pendidikan dan pelatihan sebelumnya sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti pelantikan. Pendidikan dan pelatihan tersebut lazim dikenal dengan sebutan diklat. Diklat Gandewa terdiri dari dua jenis, yaitu Diklat Kelas dan Diklat Lapangan. Adapun materi diklat dibagi menjadi tiga : 1) Manajemen Perjalanan, 2) Navigasi Darat, 3) Jungle Survival dan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat). Keikutsertaan calon anggota dalam ketiga diklat ini menjadi prasyarat dalam keikutsertaannya pada pelantikan yang akan dilaksanakan bulan Januari 2012. Sebagai salah satu caang 5 Gandewa yang tengah mengikuti diklat, pada jurnal kali ini saya akan memaparkan salah satu diklat yang telah saya ikuti, yaitu diklat pertama dengan materi Manajemen Perjalanan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Diklat Manajemen Perjalanan yang telah saya ikuti pun dibagi menjadi dua, yaitu Diklat Kelas dan Diklat Lapangan. Pada Diklat Kelas, kami diberikan pemahaman bahwa kegiatan Gandewa, yang dapat dikategorikan sebagai petualangan alam bebas, adalah kegiatan dengan risiko tinggi (high risk activity).  Untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, diperlukan sebuah manajemen perjalanan yang yang tertata dengan baik agar kegiatan tersebut bisa terlaksana dengan lancar.

Menurut Booklet Pendidikan dan Pelatihan Gandewa, Manajemen Perjalanan, yang selanjutnya disebut MP, adalah aktifitas yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu sistem kerjasama dengan pertolongan sumber daya yang ada dan memanfaatkan seluruh fasilitas yang dimiliki guna mencapai tujuan yang hendak diperoleh secara efektif dan efisien. Materi Manajemen Perjalanan ini merupakan dasar dari semua materi yang ada. Hal ini disebabkan karena materi ini akan terus diaplikasikan, oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun selama berkegiatan alam dilaksanakan. Manajemen Perjalanan tidak bersifat kaku, dalam artian disusun berdasarkan kebutuhan individu dan kelompok yang akan melakukan kegiatan. Akan tetapi, secara garis besar, materi diklat kelas menjelaskan bahwa  Manajemen Perjalanan dibagi menjadi 3 fase :

1.                  Pra Kegiatan
2.                  Pelaksanaan Kegiatan
3.                  Pasca Kegiatan

Pemaparan tentang Diklat Manajemen Perjalanan ini cukup panjang jika harus dirangkum dalam satu jurnal. Oleh karenanya, jurnal kali ini bersifat bersambung. Jurnal 7 akan secara khusus memaparkan tentang prakegiatan Diklat MP caang 5 Gandewa  yang diselenggarakan di Gunung Kencana, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Adapun fase pelaksanaan kegiatan dan pasca kegiatan akan dipaparkan di beberapa jurnal selanjutnya.

Pra Kegiatan

1. Selasa, 1 November 2011-Konsolidasi Kelompok 1
Setelah di dalam diklat kelas MP kami dilatih untuk membuat MP sederhana dengan tujuan Gunung Gede, kami langsung diberi tugas untuk membuat MP kami sendiri untuk diklat lapangan dengan tujuan ke Gunung Kencana, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kelompok saya, kelompok 3,  terdiri dari empat orang caang, yaitu Pradina Paramitha (Ditha), Permata Dewi Adanti (Danti), Absharina Izzaty (Izzat), Annisa Dwi Astuti (saya sendiri), dan seorang mentor pembimbing bernama Kak Madina. Dalam konsolidasi kelompok pertama, kelompok 3 melakukan pembagian tugas dan penyusunan MP dalam bentuk power point yang akan dipresentasikan kepada pengurus Gandewa.

Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, setiap MP yang dibuat untuk berkegiatan alam tidak bersifat baku karena tergantung kebutuhan kelompok masing-masing. Berikut ini adalah pembagian tugas yang dilakukan oleh kelompok 3 untuk diklat lapangan MP :

a) Manager (Time Keeper, Basecamp Manager, dan Kesekretariatan/Perizinan) : Ditha
b) Trasi (Transportasi dan Dokumentasi) : Izzat
c) Dekap Air (Medis, Perlengkapan, dan Manajer Air) : Danti
d) Balog (Bendahara dan Logistik) : Tuti

2. Rabu, 2 November 2011- Pukul 09.00-13.00 WIB- Konsolidasi  satu angkatan
Pada awalnya, panitia diklat menginstruksikan kepada setiap kelompok untuk membuat MP masing-masing (dan berbeda antar satu kelompok dan lainnya) dengan ketentuan hari Jumat, tanggal 5 November 2011, pukul 17.00 WIB seluruh kelompok sudah berada di Lahan Cadangan (di kaki Gunung Kencana). Setelah menimbang bahwa biaya transportasi bisa lebih murah jika kami berangkat bersama-sama, akhirnya seluruh caang memutuskan untuk membuat MP dengan transportasi disamakan satu angkatan. Adapun kosolidasi angkatan diselenggarakan untuk memutuskan rute apa yang akan kami gunakan bersama-sama untuk sampai ke Gunung Kencana.
Setelah melakukan konsolidasi, kami berhasil membuat dua perencanaan rute untuk menuju ke Gunung Kencana :

a) Rencana A :
Kumpul di Stasiun UI dan Briefing (pukul 07.30 WIB)
Menuju Stasiun Bogor menggunakan Kereta Ekonomi (pukul 08.30 WIB dengan harga Rp 2.000/orang)
Tiba di Stasiun Bogor (pukul 09.30 WIB)
Naik angkot nomor 02 sampai di Sukasari (pukul 10.00 WIB dengan harga Rp 2.000/orang)
Naik angkot Cisarua (pukul 10.00 WIB) dengan harga Rp 10.000/orang)
Istirahat sholat Jumat di Masjid At’Taawun, Puncak (pukul 12.00-13.00 WIB)
Tiba di LC Gunung Kencana (pukul 17.00 WIB)

b) Rencana B
Kumpul di Stasiun UI dan Briefing (pukul 09.00 WIB)
Menuju Stasiun Bogor menggunakan Kereta Commuter Line (pukul 10.00 WIB dengan harga Rp 7.000/orang)
Tiba di Stasiun Bogor (pukul 11.00 WIB)
Naik angkot nomor 02 sampai di Sukasari (pukul 11.45 WIB dengan harga Rp 2.000/orang)
Istirahat Sholat Jumat dan makan siang di Masjid PDAM, Bogor (pukul 11.40-13.00 WIB)
Naik angkot Cisarua (pukul 13.00 WIB dengan harga Rp 10.000/orang)
Tiba di pintu masuk Taman Wisata Telaga Warna (pukul 15.00 WIB)
Tiba di LC Gunung Kencana (pukul 17.00 WIB)

Setelah mempertimbangkan kemungkinan tidak terkejarnya waktu Sholat Jumat pada rencana A, akhirnya diputuskanlah kami menggunakan Plan B untuk rute keberangkatan kami.

3. Rabu, 2 November 2011- Pukul 13.00-15.00 -Peminjaman Perlengkapan
Dari kurang lebih enam belas caang yang mengikuti Diklat Lapangan MP, kurang dari lima orang caang yang merupakan anggota klub pecinta alam di SMA masing-masing. Selebihnya, caang 5 Gandewa adalah pemula dalam berkegiatan alam, termasuk saya. Secara tidak langsung hal tersebut berdampak pada keterbatasan perlengkapan yang dimiliki oleh caang 5 Gandewa untuk melaksanakan diklat lapangan. Tidak banyaknya perlengkapan yang dapat dipinjamkan oleh pengurus Gandewa pun pada akhirnya  membuat kami harus meminjaman beberapa perlengkapan yang tidak dapat dibeli dalam waktu singkat -karena keterbatasan dana-, seperti tenda, carrier, nesting, kompor parafin/hi-cook, matras, sleeping bag, dan beberapa perlengkapan lainnya.

Kegiatan pinjam meminjam perlengkapan ini sejatinya lumrah dilakukan antar kelompok penggiat/pecinta alam. Lebih jauh lagi, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk silaturahmi antar klub penggiat/pecinta alam yang satu dengan yang lainnya. Beberapa klub penggiat/pecinta alam yang tidak jarang membantu Gandewa dalam memenuhi perlengkapan yang diperlukan, khusunya diklat kali ini, adalah KAPA FTUI, Humus FEUI, Universitas Gunadarma, Universitas Pancasila, ISIP, Universitas Trisakti, Universitas Binus, dan Universitas Pancasila. 

4. Rabu, 2 November 2011- Pukul 15.00-16.00 WIB- Konsolidasi kelompok 2
Konsolidasi kelompok 2 ini memiliki agenda untuk mengevaluasi sejauh mana persiapan untuk diklat lapangan telah dilaksanakan dan sejauh mana setiap anggota kelompok telah melaksanakan kewajibannya masing-masing.

5. Rabu , 2 November 2011- Pukul 16.00-18.00 WIB- Presentasi Manajemen Perjalanan
Presentasi ini dilakukan oleh setiap kelompok Diklat MP dihadapan panitia diklat dan pengurus Gandewa. Selain untuk mengevaluasi sejauh mana MP yang telah kami susun, presentasi ini pun dimaksudkan untuk memastikan tidak ada hal-hal yang terlupakan oleh kami mengingat ini kegiatan pertama kami sebagai caang.

Saat presentasi, sempat terjadi perdebatan tentang pintu masuk telaga warna yang dimaksud untuk menuju LC walaupun pada akhirnya berhasil diluruskan karena hanya terjadi salah paham tentang patokan arah yang diberikan. Setelah dievaluasi, secara garis besar di setiap kelompok hampir melupakan satu hal yang cukup krusial, yaitu perlengkapan untuk mengantisipasi hujan mengingat bulan ini sudah memasuki musim penghujan.  Akan tetapi, secara umum manajemen perjalanan yang kami susun dianggap sudah cukup baik.

6.  Kamis, 3 November 2011- Pukul 06.30-08.30 WIB- Latihan Fisik
Idealnya, ketika akan melakukan pendakian, latihan fisik dilaksanakan maksimal satu minggu sebelum keberangkatan. Mengingat Diklat MP ini bertajuk fun cooking, belajar memasak di alam, latihan fisik pun tetap dilakukan walaupun keberangkatan akan dilaksanakan keesokan harinya.

Latihan fisik Gandewa berbentuk jogging nonstop dan beberapa latihan ketahanan diri seperti push-up serta sit up. Walaupun pada kenyataannya gunung tidak didaki dengan jogging dan berlari, laithan fisik ini dimaksudkan untuk membentuk ketahanan tubuh  selama pendakian berlangsung.
Jogging rutin yang biasa dilakukan oleh Gandewa memiliki tiga jalur :

1) Jalur perkenalan : Setengah lingkar dalam UI (F.Psikologi-FISIP-FIB-Kuburan Bikun-Rotunda- Balairung-MUI-F.Hukum-F.Psikologi)
2) Jalur lingkar dalam UI : Jalur Bis Kuning
3) Jalur lingkar luar UI

 Pengurus dan Caang 5 Gandewa pasca latihan fisik

Selama jogging, hal yang ditekankan bukanlah kecepatan berlari, melainkan ritme dan konsistensi untuk tidak berhenti atau berjalan sampai kembali ke tempat awal. Hal ini dimaksudkan karena ketika seseorang memutuskan untuk berhenti atau berjalan di tengah-tengah jogging, hal tersebut akan membuat seseorang lebih cepat lelah dan kesulitan untuk memulai jogging kembali. Hal tersebut pun terjadi pada saya. Pada latihan fisik pertama dengan jalur perkenalan, mulai dari Rotunda saya lebih banyak berjalan. Hal tersebut pun berdampak pada nafas saya yang mudah terengah-engah dengan tingkat kelelahan tinggi untuk memulai jogging kembali sampai di Fakultas Psikologi.

Pada latihan fisik kedua, saya mencoba melakukan tips yang diberikan oleh pengurus Gandewa selama melakukan jogging. Beberapa tips tersebut diantaranya : tidak berlari dengan kecepatan tinggi di awal, menggoyangkan tangan di samping dada bukan di depan dada, tidak menjejakkan telapak kaki secara keseluruhan dalam waktu bersamaan, dan bernyanyi dalam hati untuk membuat ritme. Tips-tips tersebut pada akhirnya sukses membuat saya tidak berhenti sama sekali saat latihan fisik kedua dengan jalur perkenalan dan latihan fisik ketiga dengan jalur lingkar dalam UI.

Hasil dari latihan fisik ini pun dapat dirasakan secara langsung oleh caang saat mengikuti Diklat MP. Caang yang jarang mengikuti latihan fisik mengaku lebih cepat lelah dibandingkan caang yang konsisten melakukan latihan rutin.

7.  Kamis, 3 November 2011- Pukul 19.00-22.00 WIB-Packing
Salah satu materi yang didapatkan saat Diklat Kelas MP adalah materi tentang Packing. Menurut Booklet Pendidikan dan Pelatihan Gandewa, prinsip dasar yang mutlak dilakukan dalam packing adalah beban terberat harus jatuh ke pundak. Sebisa mungkin barang yang berat dikondisikan diletakkan pada bagian teratas dengan jarak terdekat dengan punggung. Hal ini disebabkan karena dalam melakukan pendakian kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak. Jika salah melakukan packing dan beban terberat jatuh pada pinggul, akibatnya kaki tidak dapat bebas bergerak dan kita menjadi cepat lelah karena beban backpack menekan pinggul belakang.

Selain prinsip dasar mutlak tersebut, ada beberapa prinsip pengepakan barang lainnya : 1) letakkan barang ringan di bagian bawah dan barang berat di bagian atas, 2) barang-barang yang diperlukan paling akhir ditaruh di bagian bawah dan barang-barang yang sering dikeluar-masukkan ditaruh di bagian atas, 3) jangan biarkan ada ruang kosong dalam ransel, dan 4) membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak.

Gandewa selalu mengkondisikan anggotanya yang akan melakukan perjalanan untuk melakukan packing dan menyelesaikannya maksimal H-1 keberangkatan. Hal ini dimaksudkan agar keesokan harinya, saat akan melakukan perjalanan, setiap anggota hanya memikirkan kondisi fisiknya tanpa perlu lagi memikirkan barang bawaan karena sudah tertata rapi di dalam carrier. Akan tetapi, agaknya kebiasaan ini belum dipahami dengan baik oleh saya dan teman-teman caang 5. Banyak kendala yang dihadapi pada proses packing pertama kami. Seluruh barang (baik pribadi maupun kelompok) yang seharusnya sudah terkumpul untuk di-packing, karena berbagai alasan, belum bisa dimasukkan ke dalam carrier. Keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kesigapan caang 5 dalam proses packing membuat packing baru selesai pukul 22.00 WIB. Hal tersebut sangat disayangkan mengingat packing sebenarnya bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Lamanya proses packing pun dengan terpaksa harus menyita waktu istirahat kami yang akan melakukan perjalanan esok hari. Belum lagi kami harus menerima konsekuensi bahwa proses packing yang sebenarnya belum selesai itu harus dilanjutkan esok hari dengan memajukan waktu kedatangan kami ke Fakultas Psikologi esok harinya. Packing perdana caang 5 yang dapat dikatakan jauh dari baik ini di kemudian hari menjadi evaluasi besar untuk pelaksanaan packing di diklat selanjutnya. 

Demikianlah prakegiatan Diklat Lapangan MP caang 5 Gandewa Fakultas Psikologi UI. Keesokan harinya, tanggal 4 November 2011, kami melakukan perjalanan menuju Gunung Kencana, Puncak, Bogor, Jawa Barat, yang akan saya paparkan di jurnal selanjutnya

6 komentar:

Tri Asrie Khalidya mengatakan...

Tuti aaaaaww apa kabar? hahaha.
Gila gila jadi anak alam nih? Ini bagian dari Mapala UI? Ato gimana?

Gua pas PD di Gunung Kencana loh... hahaha :D

Anonim mengatakan...

ko gue malah jadi inget Pandawa ya? hha :P

ade subasar mengatakan...

"CAANG" Artinya Apa Tut?

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@acie : edaaaaaaaaaaaaaan, acieeeeeee! kangen parah-parah-parah sama lw cie! how's life there sist? Hahaha, iya nih ci, jadi anak alam gw sekarang. Gandewa tuh PA nya psiko cie, jadi anak psiko doang yang boleh ikut. kalau mapala kan tingkat universitas :) demi demi demi lw di gunung kencana juga? ah, cie. gw kangen. one day naik gunung bareng nyok? :D

@anonim : mas anonim! saya rindu kedatangan anda, hahaha :P thanks for back, again, mas :D hahaha, iya mas, emang mirip. wong namanya sama-sama dari cerita pewayangan :)

@mas ade : caang artinya calon anggota mas :)

Tri Asrie Khalidya mengatakan...

Hahahay, life's getting rough and tough, yet seemed calm and easy, Tut hahaha.

Oooh khusus yang psikonya? Gilee cakep dah, semangat ya Tut ke depannya, baru-baru ini ngaktif lagi di blog jadi langsung blogwalk di elu haha.

Iya nih, kangen juga Tut, kapan dong kita ramean maen lagi? Heahaha

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@acie : hahaha, apapun itu, gw selalu suka bagaimana cara lw bersikap cie.

iya-iya cie, gw juga suka ngintip2 blog lw walaupun tanpa meninggalkan jejak, hehehe :P selalu suka gaya bahasa dan pemilihan diksinya, dan tentu saja, gambarnya :D

kemaren dimash udah ngehubungin mine cie biar liburan ini kita bisa kumpul, kita tunggu saja kabar dari mine yaa :D

btw, lw gak tertarik ikut kmpa cie?