Senin, 18 Juli 2011

Rabb, Saya Mau Mengupgrde Mimpi, Boleh ya?

27 Desember 2010.

Malam itu, sebuah keputusan gila dibuat. Bagai dua mata pisau, keputusan itu menguras mental sekaligus melegakan. Dalam sujud terakhir, seketika air mata itu tumpah. Emosi itu meluap. Tubuh gw bergetar. Semakin lama semakin tak beraturan. Emosi itu sudah di luar kendali gw. Menyesakkan dada. Berimbas pada mata yang membengkak keesokan harinya. Tidak mudah meninggalkan sesuatu yang energinya sudah memasuki alam bawah sadar gw selama 6 bulan kebelakang. Energi yang menggerakan banyak hal. Energi yang mengendalikan banyak hal.

Bukan tanpa alasan. Tapi biarlah. Untuk kali ini, biarlah gw tidak mencari pembenaran atas keputusan yang gw ambil.

Terima kasih.
Untuk A'PH atas info website masukitb nya.
Untuk T'Ijah atas tawaran kostnya kalau-kalau gw jadi USM di Bandung.
Untuk Deden, Tara, dan Anet yang bersedia menunggu gw di FTSL.
Dan untuk Abang gw...
Aufa : Insya Allah bisa kok kalau istiqomah :)
Iya, Bang, sebenarnya gw bisa. Sayangnya gw tidak istiqomah.

Terima kasih dan mohon maaf untuk banyak hal. Tapi sampai kapanpun, itu akan selalu berarti banyak untuk gw. Dan kali ini saatnya gw istiqomah, untuk ketidakistiqomahan gw.

*Tanpa gw sadar, emosi yang tidak terkendali malam itu, mampu melesatkan gw jauh dari yang gw perkirakan, selama 6 bulan ke depan.
***

Januari 2011.
...Dengan berat hati akau kuburkan impian tinggiku dan aku hadapi kenyataan bahwa aku harus mengambil jurusan IPS. Selamat jalan, ITB.
*Halaman 11-Ranah 3 Warna
Novel itu langsung gw tutup. Tidak persis sama. Tapi cukup membuat gw tertegun membacanya. Mirip. Mungkin lebih baik gw tidak tahu cerita Alif selanjutnya, sebelum gw menyelesaikan cerita milik gw sendiri. Sampai jumpa Alif, dengan cerita kita masing-masing.
***
Vinni : Kata guru gw mimpi itu bisa di upgrade, Tuth.
Gw : Maksudnya?
Vinni : Kayak guru gw. Dulu cita-citanya pengen banget jadi dokter. Tapi gak kesampean. Terus mimpinya di upgrade deh. Jadinya dia nikah sama seorang dokter :D
Rabb, saya mau mengupgrade mimpi, boleh ya?
Untuk ketidakistiqomahan perjuangan hamba ke ITB, hamba mohon maaf.
Tapi kalau boleh...*langsung delivered ke Yang Maha Mengabulkan Doa*

Dan hanyalah Engkau sebaik-baiknya pembuat rencana :)

3 komentar:

Aii mengatakan...

Jadi inget smsan kita yg dulu2 tuth, yang tuti blg: "tunggu aku d bandung ya say!" :')

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@aii : gw tetep bakal bilang 'tunggu aku dai bandung ya say!' untuk ngebolang bersama :D

Aii mengatakan...

di-tung-gu!! n_n