Senin, 22 Februari 2010

Bersyukur, lagi...

19 Februari 2010

Teruntuk seorang teman, 
yang pada awalnya sangat gw hargai.

Assalamualaikum, teman. Terima kasih ya! Terima kasih atas tekanan yang telah lw berikan pada gw malam ini. Terima kasih atas hinaan, cercaan, kata-kata yang tidak sepantasnya, kemarahan, kekesalan, ketidakpuasan, dan kekecewaan yang lw sampaikan kepada gw. Lw tau? Semua yang telah lw lakukan pada gw malam ini sukses membuat gw menangis.

Ya, gw menangis!

Tapi maaf. Gw menangis bukan karena tekanan yang lw berikan pada gw (dan gw rasa, gw gak akan besedia meneteskan air mata gw hanya karena sikap lw terhadap gw). Gw menangis karena sikap lw membuat gw semakin gak berhenti bersyukur karena ternyata saat ini gw berada di dalam lingkungan orang-orang yang LUAR BIASA :')

Orang-orang yang memiliki etika berbicara yang dijunjung tinggi, memiliki akhlak yang santun, memiliki pola pikir prosedurial-bukan pola pikir narasi ataupun deskripsi-, mampu berpikir sebelum bertindak, mampu menekan ego, dan paling penting, mampu mengerti keadaan gw dalam berbagai keterbatasan.

Kemarahan lw terhadap gw karena gw jarang membalas sms lw akibat gw yang gak pernah punya pulsa,  semakin mengingatkan gw betapa harus bersyukurnya gw berada di sini.

Lw tau teman? Ketika lw marah  dan tidak peduli bahwa gw memang tidak mampu beli pulsa beberapa hari kebelakang ini karena keterbatasan keuangan, orang-orang disekitar gw PEDULI. Bahkan SANGAT PEDULI. Orang-orang di sekitar gw yang tau keterbatasan pulsa gw bahkan menunjukannya dengan cara mengirim sms kepada gw yang sifatnya pernyataan, bukan pertanyaan.

Dan lw tau apa yang lebih luar biasa, teman? Beberapa hari kebelakang ini selalu ada orang yang bersedia mengantar gw pulang sampai rumah hanya demi membiarkan gw bisa berhemat.  Bahkan seorang teteh mentor gw  yang tau gw sedang mengalami krisis keuangan, sampai bersedia memberikan Rp 50.000.00 kepada gw hanya demi gw bisa ikut kegiatan tour ke IPB untuk sekedar refreshing (sekalipun gw tidak memiliki niat untuk ke IPB dan gw sudah menolaknya).

Subhanallah. Alhamdulilah. Terima kasih ya, teman! Terima kasih banyak. Semua sikap lw terhadap gw mengingatkan gw betapa beruntung dan harus bersyukurnya gw saat ini. Bersyukur berada di sini.

Dan semua sikap lw selama ini, semakin menguatkan gw, betapa bangganya gw pernah menjadi bagian dari keluarga besar SMAN 1 Bogor.

Sebagai ucapan terima kasih, mungkin gw cuma bisa memberikan dua hal untuk lw, teman. Gw hanya bisa memberikan senyuman setiap kali lw melampiaskan kemarahan lw kepada gw. Dan gw cuma bisa berdoa. Berdoa semoga Yang Maha Membolak-balikan hati segera membukakan hati dan pikiran lw. Karena sampai saat ini, gw masih sangat percaya akan kekuatan senyuman dan doa.

2 komentar:

awan biru mengatakan...

sip abis tuthi! :) banyak didoakan saja yaa.. Allah Yang Maha Membolak-balikkan hati..
Semangaaaaaat!

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@ nisop : nuhun sayaaang :D