An-Naba sudah berhasil membuat gw jadi pemenang. Gw berhasil mencari jalan untuk mulai terus berusaha untuk introspeksi diri. Gw berhasil mencari jalan itu dengan berani membuat komitmen demi kebaikan diri gw sendiri dan orang-orang disekitar gw yang gw sayangi. Tapi An-Naba belum berhasil membuat gw jadi pemenang dalam belajar. Gw belum berhasil mencari jalan untuk menemukan motivasi dalam belajar. Hari ini H-1 minggu sebelum ulangan umum. Gw masih belum bisa menemukan motivasi belajar seperti dulu. Motivasi belajar yang bisa membuat gw membuka mata hingga lewat jam 12 malam untuk persiapan ulangan umum, motivasi yang bisa membuat gw untuk tetap memegang pulpen dan kertas untuk menyelesaikan soal yang gak gw mengerti, serta motivasi yang bisa membuat gw deg-degan cukup parah ketika gw belum mengerti materi ulangan umum padahal hari itu semakin dekat.
Gw gak tau pergi kemana motivasi itu saat ini, dan gw pun gak berusaha maksimal untuk memancing motivasi itu datang. Dengan sisa motivasi yang ada, gw masih pengen berusaha! Gw masih pengen membuat orang tua gw tersenyum bangga melihat nilai-nilai gw, gw masih pengen membuat diri gw bangga atas apa yang sudah gw lakukan, dan gw masih ingin membuat diri gw puas.
Bismillahirahmanirahim. Setidaknya gw masih bisa tersenyum untuk menghadapi hari itu. Sampai pada akhirnya hari itu pun tiba juga. =)
9-15 Desember 2008 (Pekan ulangan umum)
Hari ini pun akhirnya tiba juga, dan tidak biasanya hari ini sama sekali tidak membuat gw deg-degan untuk menghadapinya. Bisa dibilang, ulungan umum kali ini ulangan “tersantai” yang pernah gw lakukan.
Dan motivasi itu pun belum muncul lagi. Motivasi yang bisa membuat gw yakin setelah ulangan umum berakhir, motivasi yang bisa membuat gw tersenyum puas setelah keluar ruang ujian, motivasi yang mampu membuat gw tetep berusaha mengerjakan soal walaupun kemungkinanya sulit, serta motivasi yang mampu membuat perut gw melilit ketika waktu tinggal lima menit lagi padahal masih ada soal yang belum sempat gw kerjakan. Salah gw juga karena gw masih belum bisa maksimal untuk mendatangkannya. Walaupun gw mendapat motivasi tambahan dari Sofwah (makasih ya Opeh! Gw banyak belajar dari lw bahwa lw akan selalu jujur, berusaha, dan berani membuat keputusan yang akan tetap membawa lw untuk mengejar cita-cita lw!), tapi motivasi seperti dulu belum berhasil gw temukan.
Sampai akhirnya ulangan umum pun berakhir. Mungkin gak ada yang bisa gw banggakan dari ulangan umum semester ini. Tapi cuma ada satu hal, gw masih bisa memegang prinsip gw untuk mengerjakan soal-soal ulum itu dengan jujur, dengan usaha dan kemampuan gw sendiri, walaupun hasilnya akan jauh dari maksimal. Tapi itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan, karena itu adalah sebuah kewajiban!
Biasanya ketika ulum tiba, ada hari dimana gw kesal, karena terkadang situasi memaksa gw untuk bersaing dengan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang bersaing dengan cara yang tidak semestinya. Sama seperti biasanya, saat ini pun gw kesal. Tapi bukan kesal karena mereka, karena itu urusan mereka. Gw gak punya hak untuk mengurusi urusan mereka. Gw tidak peduli dengan apa yang mereka laukukan karena itu keputusan mereka. Tapi saat ini gw kesal dengan diri gw sendiri. Gw hanya bisa mengandalkan kejujuran yang gw punya untuk berkompetisi yang sebenarnya merupakan suatu kewajiban, bukan sesuatu yang bisa dibanggakan! Gw gak ada usaha lebih untuk mencari motivasi itu. Sampai akhirnya, gw hanya bisa menunggu dan berdoa akan hasil yang terbaik dari usaha gw yang sangat jauh dari maksimal itu. Semangat Tuth! Allah pasti akan ngasih yang terbaik atas apa yang udah lw kerjakan! =)
*Ya Allah, walaupun keterbatasan hamba terkadang membuat hamba tidak mampu memahami bentuk keadilan-Mu, tapi hamba sangat percaya bahwa Engkau Maha Adil! =)
0 komentar:
Posting Komentar