Hari Minggu lalu, gw dan Dimash berangkat ke GOR Soemantri, Kuningan. Nonton gelar pamitnya Madah Bahana UI (MBUI) sebelum berangkat ke Tahiland untuk Thailand International Marching Band Competition (TIMBC). Gw dan Dimash berangkat naik motor dari Depok. Hujan. Hanya bermodalkan jas hujan seadanya dan jaket gunung, dihajarlah hujan Depok di siang bolong. Apa sih yang enggak buat Ujhee :)
Tujuan umumnya nonton MBUI. Tujuan khususnya buat ngasih dukungan Ujhee yang jadi salah satu pasukan di tim yang berangkat ke Thailand. Ujhee salah satu anggota pasukan di percussion. Bawa dan mainin alat musik yang namanya snare.
Di ajak jalan-jalanlah gw sama Dimash melewati gedung-gedung penting dan jalan protokol di Jakarta. Nostalgia pernah melakukan hal yang sama waktu kami sama-sama jadi PJdan WaPJ sponsorship jaman-jamannya SMANSA DAY 2009. Lucu saat kami sama-sama ngomongin Telkomsel lagi. Kalau dulu ngomongin Perusahaan Telkomsel sebagai sponsor di SMANSA DAY, sekarang ngomongin Perusahaan Telkomsel untuk tugas masing-masing. Gw untuk mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi dan Dimash untuk mata kuliah Sumber Daya Manusia di Sistem Informasi
GOR Soemantri sudah di depan mata. Persis di seberang jalan tempat motor kami melaju. Sayangnya, kami gak tau tempat muternya di mana, hahaha. Jadilah pake acara muter-muter dulu yang membuat bensin motor di ujung tanduk. Bergegas nyari pom bensin kalau-kalau motor harus berhenti di tengah jalan dan gw harus ngedorong motornya Dimash, haha. Si bensin sekarat ini pun membuat kami nostalgia lagi. Tentang jaman-jamannya DH Windmill cabut pelajaran hari Senin buat ke PIM. persis satu hari setelah lengser dari jabatan. Kejadiannya, mobil Aldy waktu itu bensinnya sekarat tepat saat kondisi jalan sedang macet dan medan jalan nanjak. Sampai akhirnya mesin mobil benar-benar mati, kami semua turun dari mobil buat ngedorong mobil sampai pom bensin. Cabut pelajaran untuk main memang tidak pernah dibenarkan, kawan. Hei, anak OSIS! Jangan ditiru ya :D
Gw dan Dimash
Tiba di GOR Soemantri, gak sengaja dan gak janjian ketemu keluarga besarnya Ujhee. Iya, keluarga besar. Ibu, kakak, tante, om, keponakan, sepupu, dan lain-lain. Gak sengaja ketemu banyak orang juga di sana. Ketemu Ditha, Awwa, Alvi, Kak Iib, dan Kak Anda. Belajar lagi tentang arti sebuah dukungan. Tentang bela-belain dan tentang menyempatkan.
Kebetulan Kak Iib dan Kak Anda duduk persis di sebelah gw. Jadilah ngobrol-ngobrol kami. Tentang MBUI, UI, dan tentu saja, tentang Bedah Kampus. Kak Anda dan Kak Iib yang memang gw perkenalkan kepada Dimash, tiba-tiba nanya waktu ngeliat Dimash riweuh dimintain tolong ini itu sama keluarga besarnya Ujhee.
Kak Iib : Tut, itu Dimash memang udah deket sama keluarga besarnya Ujhee ya?
Gw : Hahaha, udah bukan deket lagi, Kak. Bahkan Dimash udah pernah ngimamin sholat keluarga besarnya Ujhee.
Dimash dan Ujhee
Gelar pamit pun dimulai. Sebelum penampilan inti dari pasukan yang tampil di Thailand, ada beberapa rangkaian acara lainnya. Ada penampilan dari cadets, pasukan MBUI yang baru saja dilantik, dan beberapa sambutan. Salah satu sambutannya adalah dari perwakilan anggota pasukan dan perwakilan orangtua anggota pasukan.
Ketua MBUI : Di pasukan, Ujhee salah satu orang yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Jadi kami pikir, ibunya juga pasti begitu Tante.
Ujhee dan Ibunya pun, menjadi perwakilan dari pasukan dan perwakilan orangtua pasukan untuk memberikan kata sambutan. Ah ya, kamu dari SMP gak berubah ya, Jhe. Masih gitu-gitu aja :)
Ujhee dan Ibu Ujhee sebelum memberikan kata sambutan
Selain penampilan satu pasukan full, di Thailand MBUI akan menampilkan Drum Battle-nya juga. Penampilan yang khusus dari tim percussion-nya saja. Drum battle ini juga ditampilkan di gelar pamit. Keren. Banget. Sampai-sampai gw dan Kak Iib berandai-andai bagaimana kalau kita mengundang drum battle-nya MBUI buat Bedah Kampus, hehe.
Di akhir gelar pamit, pasukan yang akan berangkat ke Thailand tampil. Biasanya, gw nonton MBUI itu gak full team. Gw nonton di OKK, Bedah Kampus, dan malam apresiasi mahasiswa berprestasi. Semuanya gw nonton di Balairung. Ada juga sih selain di Balairung, waktu mereka latihan di Pusgiwa dan Gymansium, hehe. Ini menjadi kali pertama gw nonton dalam kondisi full team dan di tengah lapangan.
Subhanallah. Keren. Banget :")
Pasukan gak cuma main musik biasa. Tapi ada formasinya, ada ceritanya, dan ada tariannya. Bikin penonton nahan nafas sambil berteriak tertahan karena pergerakannya yang cepat terganggu dengan tali di lapangan yang membuat beberapa anggota pasukan harus jatuh bersama alat musiknya. Tapi setelahnya, dengan okenya langsung bangun lagi dan mengejar keteringgalan formasi seolah tidak terjadi apa-apa. Sama sekali gak nyesel bela-belain datang di saat belum selesai buat belajar kuis Metpen besok. Dan salah satu aransemennya, sukses membuat gw merinding. Ini loh, yang namanya proyek 2 tahun untuk 12 menit. Yang membuat gw, lebih memilih melihat dan mendengar langsung dengan mata kepala sendiri dibandingkan merekamnya dengan kamera atau video apapun.
Setelah penampilan pasukan, gw, Dimash, dan keluarga besar Ujhee menghampiri Ujhee di ruang ganti baju. Setelah dipeluk sama keluarga besarnya, gw mengahmpiri Ujhee. Memeluknya. Kangen. Apa kabar Jhe? Gw tau kabar lw, Jhe. Pasti bangga jadi bagian dari pasukan se-keren itu :)
Hari Selasa, Ujhee dan pasukannya berangkat ke Thailand. Kompetisi berlangsung hari Jumat, Sabtu, dan Minggu ini. Baru memikirkan apa kabar MBUI di Thailand, senyum gw mengembang melihat sebuah tweet di timeline gw.
Selamat untuk MBUI! :D
Selamat berjuang lagi, Jhe. Lw ke Thailand, gw ke Pandeglang. Makin hari, gw ngerasa makin beda arah sama lw, Jhe. Tapi frekuensi kita masih sama khan, Jhe? Untuk gak pernah mengecewakan orang di sekitar kita. Untuk menjadi manfaat bagi mereka yang sayang sama kita. Tetap FIGHT dan WIN ya, Jhe, di tempat kita masing-masing :)
With my beloved couple :)