Jumat, 14 Desember 2012

Manajemen Ekspektasi


Akhirnya, ketika akan selalu ada gap antara kenyataan dan visualisasi gambar dalam film, tinggal manajemen ekspektasi yang harus sanggup bermain. Dan untuk 5 cm, berhasil :)
Hana : Teh, itu beneran emang segitunya?
Iya, Na. Walaupun perjalanan dari Ranupane ke Ranukumbolo memang tidak secepat itu. Walaupun summit attacknya tidak sesebentar itu. Walaupun longsoran batu tidak sebesar itu. Tapi sisanya, ya memang segitunya :)

Ketika Genta bilang "ada salam dari Indonesia", persimpangan antara Gunung Bromo dan Gunung Semeru memang segitu indahnya. Ranukumbolo memang segitu romantisnya. Interaksi dengan sesama pendaki memang segitu hangatnya. Summit attacknya memang segitu main mentalnya. Samudra awan memang segitu menggetarkannya. Mahameru memang segitu didambakannya. Dan empati, memang segitu diujinya.
Hana : Teeeh, mau jadi anak gunuuuung!
Tari : Teh, tadi di belakang ada yang berisik bilang keren banget-keren banget! Pengen tari bilang deh temen gue sudah pernah kesana dong!
Kiki : Teeeeh, cariin anak gunung yang kayak Juple! Aku jadi semangat jogging ah, Teh, besok.
Bahkan Icha yang gak terlalu prefer untuk nonton film Indonesia,
Icha : Teeh, keren banget! Terima kasih sudah mengajak.
Berbulan-bulan lalu, keindahan yang gw lihat cuma bisa gw tulis dalam sepenggal-dua penggal cerita. Gw hanya menceritakan sepotong dua potong kisah. Bahkan gak benar-benar bisa mendeskripsikannya karena.. segitu gak bisa mendeskripsikannya. Malam ini, seseneng itu melihat mereka bisa ikut melihat keindahan yang sama dengan yang gw lihat. Seseneng itu melihat mereka seneng. Sensasi senengnya ngeliat ekspresi mereka lebih dahsyat dibandingkan sensasi ngeliat filmnya.

Pada akhirnya, sanggup menginspirasi ribuan pasang mata, tentang semangat nasionalisme dan rasa cinta akan Indonesia, tentang pengejaran mimpi dan kebencian akan keputusasaan, tentang persahabatan dan cinta yang tak jarang memiliki irisan, bagi gw, menjadi pencapaian yang jauh lebih berarti dibandingkan sekadar mencapai puncak Mahameru. 

Selamat untuk Bang Donny Dhirgantoro dan Bang Rizal Mantovani. Semoga karyanya yang sukses punya tempat di hati banyak orang, jadi amal yang terus mengalir sampai saatnya kembali menyatu dengan tanah air :)

Dulu, setelah film Laskar Pelangi, tujuan wisata ke Pulau Belitong menjadi membludak. Setelah 5 cm, mungkin pendakian ke Mahameru akan menggila juga. Semoga bertahun-tahun setelah ini, Ranupane masih akan sama hangatnya oleh masyarakatnya, Ranukumbolo masih akan sama indahnya, Kalimati masih akan dipenuhi ilalang dan edelweis, dan jalur pendakian ke Mahameru, masih akan membuat banyak orang mengingat nama-Nya.

semoga berkesempatan menjejak lagi :)

***

Dan ketika banyak orang belajar, lagi, tentang pencapaian mimpi, cinta tanah air, persahabatan, dan cinta lewat film 5 cm, gw malah belajar hal yang berbeda. 

Tentang manajemen melepaskan.

3 komentar:

Test mengatakan...

Kalau teteh mau naik lagi, aku harus ikut ya!

Unknown mengatakan...

Subhanallah banget ya ternyata jd anak gunung hihihi
baru sadar teh, ternyata bukan hanya harus kuat fisik ya, tapi hati jg haha
kata terakhir, Aku pengen bgt naik gunuuuuung!

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@raisa : semoga berkesempatan naik gunung bareng ya cha :D

@hana : iya na, bahkan dalam kasus tertentu, mental bahkan jauh lebih mengendalikan daripada fisik. semoga berkesempatan ya na :)