Senin, 31 Desember 2012

Dijanjikan Kemudian Ditepati


Satu menit, gw nangis sejadi-jadinya di pelukan Nipeh. Se-kecewa itu gak lolos tes PPSDMS-NF.

Hari ini, tujuh bulan berselang sejak hari itu. Dengan cerita yang tidak pernah diduga-duga, hari ini berkesempatan seharian berkegiatan di asrama putri PPSDMS-NF. Berkesempatan berkenalan dan tertawa bareng dengan para penghuninya. Sholat zuhur, ashar, dan magrib berjamaah. Berkesempatan membuat pemahaman kenapa gw belum dikasih kesempatan untuk jadi bagian dari penghuninya :)

Uty, temen satu titik gw di GUIM, adalah salah satu mahasiswa yang mendapatkan beasiswa PPSDMS-NF. Dari Uty, diperkenalkanlah gw tentang seluk beluk asrama PPSDMS-NF. Tentang sebersyukur itu berada di lingkungan dengan penjagaan yang kondusif, tentang laporan mutabaah yaumiyah-nya, tentang rak achievement-nya, tentang karakteristik para penghuninya, dan tentang social pressure-nya.

Lebih jauh lagi dibandingkan seluk beluk asramanya, malah belajar banyak banget dari tukar pikiran sama Uty. Segitu kita banyak tos-annya di beberapa argumen. Se-gitu banyak list lagu yang diputar Uty, ada di list lagu gw di laptop.

Dan.. lw membuat gw inget kata-kata Teh Aqist, Ty.
Teh Aqist : Muka kamu tuh kayak minta dicurhatin banget, Tut.
Terima kasih sudah percaya, Ty. Terima kasih banyak :)

Indah kawan, sungguh. Janji-Nya Maha Benar. Allah begitu tau, sungguh tahu, bahwa mungkin gw gak bisa memaknai hari ini dengan begitu indah, kalau hari itu nomor 35 dijawab iya.

Janji-Mu Maha Benar Ya Rabb,
bahwa Engkau tidak akan membebani hamba-Mu di luar batas kemampuannya.

Janji-Mu Maha Benar Ya Rabb,
bahwa Engkau tidak akan mengubah keadaan suatu kaum ketika mereka sendiri tidak mau mengubahnya.

Apalagi yang lebih keren dari menepati janji?  
Apalagi yang lebih indah ketika dijanjikan kemudian ditepati?

***
Bimo : Tut, lu pernah kepikiran gak? Kalau siapa tau Tuhan yang lu sembah salah. Atau siapa tau sebenernya Tuhan lu sebenernya gak mau disembah dan cuma nguji lu apakah lu rasional atau enggak. Pernah kepikiran gak? Bisa aja khan?

Gw : Gw sama lw sebenernya sama, Bim. Kalau lw selalu merasionalkan dan melogikakan urusan Tuhan, gw selalu sepercaya itu bahwa apa yang dikatakan dan dijanjikan Tuhan gw benar. Karena gw sendiri yang menjadi saksi mata kalau janji-Nya itu benar, perkataan-Nya benar. Sekarang urusan Tuhan gw benar atau enggak, itu letaknya di iman khan? Di hati. Kalau lw selalu merasa tenang ketika logika dan rasio lw gak cuma termakan sama dogma-dogma tertentu, sama aja Bim sebenernya sama gw. Gw akan selalu merasa tenang ketika gw percaya, kalau Tuhan gw punya cara. Tuhan gw punya rencana.
Besok 2013 ya?
Allah, izinkan hamba untuk terus percaya, bahwa selalu ada cara. Selalu ada rencana :)

2 komentar:

rarasscantikk mengatakan...

loh bimo scientology?

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@raras : bimo muslim ras. tapi based on "masih takut masuk neraka", sisanya, no sense menurutnya.