Kamis, 21 November 2013

Saya Iri, Pak

Tetiba siang ini dapet SMS. Undangan dari Technique Informal School (TIS) untuk menjadi pembicara di acara pelantikan pengajar muda FTUI. TIS ini merupakan salah satu lembaga di FTUI yang bergerak di bidang sosial. Fokus pada bidang pengajaran dan memfasilitasi sekolah gratis untuk anak-anak tidak mampu di kampung Lio, Depok (1)

Kalau BEM UI punya Rumbel BEM UI, Fakultas Psikologi punya Children of Heaven, Fakultas Hukum punya Rumah Belajar Matalangi, TIS ini punya Fakultas Teknik.

Poin gw bukan tentang undangannya, tapi tentang penggunaan istilah pengajar mudanya. Istilah ini pertama kali gw kenal dari Gerakan Indonesia Mengajar. Dari penggaggasnya saat memberikan sambutan di Pelantikan Pengajar Gerakan UI Mengajar Angkatan 2, Pak Anies Baswedan, gw mendapat pemahaman tentang konsep gerakan. Bahwa Indonesia Mengajar bukan sebuah organisasi, LSM, atau perusahaan. Indonesia Mengajar, yang selanjutnya disebut dengan istilah IM, merupakan sebah movement yang mendorong untuk terjadinya gerakan-gerakan serupa. Memasuki angkatan ke-7, konsep gerakan itu benar-benar terjadi dalam jumlah besar.

UI Mengajar, ITB Mengajar, IPB Mengajar, Undip Mengajar, bahkan sampai program dari perusahan seluluer yang baru akan gw ikuti, diberi nama Telkomsel Mengajar. Konsepnya mungkin berbeda, tapi semangatnya sama. Mengajar untuk anak-anak Indonesia. Bahkan berdampak pada penggunaan istilah di dalamnya yang mulai membumi, salah satunya, pengajar muda.

Walaupun gw belum benar-benar tahu siapa yang duluan menggunakan istilah ini. Karena TIS dibentuk sejak 2005, (2) sedangkan Indonesia Mengajar dimulai di 2009 (3)

Hal yang mau gw underline, bold, dan italic adalah Gerakan Indonesia Mengajar sungguh mendorong terbentuknya gerakan gerakan yang serupa. Menginspirasi terbentuknya begitu banyak gerakan dengan banyak niat baik dan ketulusan lainnya. Kalau satu gerakan, sebut saja, ribuan manfaat dan pahala dituai di dalamnya, apa kabar kalau seluruh gerakan itu digabungkan?

Gw ngefans berat sama karya Pak Anies Baswedan. Tentang Gerakan Indonesia Mengajar. Konsep Kelas  Inspirasi dan Indonesia Menyala yang bersisian bersamanya. Dilanjutkan dengan Festival Gerakan Indonesia Mengajar yang membentuk momentumnya.
Pak Anies, Bapak tau apa yang saya pikirkan tentang, Bapak? 
Entah berapa banyak pahala yang mungkin mengalir sampai ke Bapak untuk urusan menginspirasi ini. Urusan menularkan semangat yang karenanya banyak anak Indonesia dibuat bisa membaca, menulis, dan berhitung. Yang karenanya membuat banyak anak Indonesia merasa dirinya berharga. Saya iri, Pak. Sungguh.

Bersama Pak Anies Baswedan dan Ibu,
Malam Apresiasi Seni Pengajar Muda Angkatan 3


***

Sumber ceceritaanya dapet dari :

0 komentar: