Kamis, 21 November 2013

Edelweis Kita Masing-Masing

Saat gw menuliskan  postingan ini, gw baru pulang dari eksplorasi cakaBEM UI 2014 di Psikologi. Seru. Psikologi sekali lah pertanyaan dan tantangannya. Beberapa pertanyaan dan tantangan yang gw suka adalah dari Bang Akhyar, Anas, dan Binar. Bang Akhyar menantang tiap cawakaBEM, dengan uang sepuluh ribu di masing-masing orang, mereka diminta pergi ke Alfamart membeli snack untuk cakaBEM masing-masing tanpa ada komunikasi sebelumnya. Selama cawakaBEM pergi, cakaBEM nya diminta untuk menuliskan kira-kira apa yang akan dibeli wakil mereka. Menjadi seru karena sebelumnya masing-masing dari mereka memperkenalkan bahwa mereka adalah pasangan yang begitu mengenal satu sama lain, sudah begitu tau pribadi orang yang mewakilkan dan diwakili, dan harusnya, menjadi sinkron dengan kecocokan jawaban cakaBEM dan apa yang dibeli cawakaBEM nya ketika pernyataan itu memang benar adanya.

Sayangnya, hanya satu pasang kandidat yang tulisan cakaBEMnya dan apa yang dibeli cawakaBEM nya cocok. Yaaa, mungkin gak benar-benar merepresentasikan konsep kedekatan. Tapi bisa kelihatan lah ya, bagaimana perbedaan anak Psikologi (dalam hal ini Bang Akhyar) mendefinisikan kedekatan. Kata Bang Akhyar, kelihatan lah indikatornya.

Ada juga Anas dan Binar. Ngajak main asosiasi bebas. Menjadi seru karena walaupun cuma main, yaaa, anak Psikologi jadi punya analisis di kepala masing-masing atas jawaban dan kecepatan jawaban tiap-tiap kandidat. Ditambah kosakata yang dipilih aduhai banget lah Nas, Bin, haha.

Jujur saja, tantangan-tantangan macam tadi membuat gw lebih ngasih atensi kepada kandidat selama eksplorasi. Gw lebih menikmati mengobservasi komunikasi nonverbal dan gestur tubuh dibandingkan konten jawaban para kandidat.  Dua hal itu jauh lebih jujur kawan, Sungguh.

Sampai detik di mana gw menuliskan baris ini, eksplorasi pun masih berlangsung di Psikologi.

Dua tahun sebelumnya, eksplorasi calon ketua lembaga-lembaga kampus (UI dan Psikologi) menjadi agenda wajib yang sengaja gw sempatkan untuk datangi. Alasannya sederhana : gw cuma pengen tahu siapa yang mimpin gw. Khusus untuk Fakultas Psikologi, dua tahun berturut-turut gw mengikuti Deboks (re: di Psikologi disebut sebagai Debat dan Eksplorasi) hingga selesai. Hingga pagi. Bukan sebagai tim sukses salah satu kandidat, tapi sebagai sivitas yang pengen tau ntar dipimpin sama orang kayak apa.

Sampai datang tahun ini, Deboks CakaBEM dan CakaMPM Psikologi UI 2014, dimana yang akan dieksplorasi adalah orang-orang terdekat gw, untuk pertama kalinya gw gak bisa ikut Deboks sampai berpagi-pagi. Jangankan berpagi-pagi, datang pun tidak bisa sama sekali. Pelatihan Telkomsel Mengajar selama seminggu akhir bulan ini, membuat gw untuk pertama kalinya harus absen dari euphoria Suksesi Psikologi (re : Pemira di Psikologi UI namanya Suksesi).

Iya. Mereka salah satu orang-orang terdekat gw. Yang pernah menjejak puncak Mahameru bersama. Yang pernah untuk pertama kalinya mengenal bunga Edelweis bersama.

Kautsar, Gw, Mahameru, 2012

Hari, Gw, Tegal Alun, Papandayan, 2012

Sar, Ri, kita sedang melakukan pendakian bersama lagi, bukan? Pendakian di tempat masing-masing. Dengan cara masing-masing. Tentang lw yang bangun MPM dan Psikologi, Ri. Tentang lw yang bangun BEM dan Psikologi, Sar. Tentang gw yang bangun mimpi untuk pendidikan dan anak-anak lewat Psikologi. Lelahnya ini semua semacam naik ke puncak Mahameru bukan? Lelahnya semacam naik ke Tegal Alun sampai nemu Edelweis bukan? Mungkin lebih. Bahkan ketika kita tahu berapa meter lagi kita akan sampai puncak Mahameru dan Papandayan, kita gak pernah benar-benar tahu puncak dari semua urusan ini. 

Hari, Kautsar, Gw, Death Forest, Papandayan, 2012

Maaf untuk tidak bisa bersisian di salah satu puncak-puncak pendakian minggu depan. Di saat seharusnya ada yang bisa gw lakukan lebih untuk kawan satu pendakian. Walaupun di tempat yang berbeda, semangat kita masih satu frekuensi khan? Untuk menemukan indahnya Edelweis, di puncak kita masing-masing :)


Selamat mendaki, Kawan.

***

Entah tahun depan akan berwujud seperti apa. Kepikiran, Ri, Sar? ;)


0 komentar: