Selasa, 18 Oktober 2011

Kalau Gw di FE...


Nila : Baru kemarin Mba Tuti nginep di kostan Nila.

Murai : Baru kemarin malam ‘beradu analogi’, Teh.
Obed : Baru kemarin Mba Tuti ngasih jadwal UTS.
Kemarin gw kayaknya produktif banget. Hari ini?  Hari ini gw gak ngampus. Memanfaatkan jatah kedua dari enam jatah bolos kuliah yang diberikan selama satu semester. Juntai. Gw terkapar di tempat tidur setelah pagi-pagi bolak-balik muntah-muntah karena masuk angin, salah makan kemarin siang, dan capek sendiri setelah memperbaharui motivasi belajar internal yang sempat terkikis dan motivasi eksternal yang sempat mengecewakan. Gak ada hal yang benar-benar bisa membuat gw melakukan  pergerakan yang berarti  untuk bangun dari kasur sejak  jam 7 sampai 12 siang. Mengantar keberangkatan Bapak Ibu naik haji, UTS, BLDK OSIS,  PDKM, dan Gandewa yang membuat gw lebih baik mengalah untuk istirahat hari ini daripada gak maksimal untuk mengahdapi hal-hal tersebut beberapa minggu ke depan. Cuma bisa nge-sms-in orang-orang untuk minta maaf atas tanggung jawab yang harus ditinggalkan sementara hari ini. Dan seperti di tempat sebelumnya yang tiang dan dindingnya mendengar dan berbicara, di sini pun begitu yang menyebabkan sms-sms mendoakan gw cepat pulih berdatangan.

Bada zuhur, sambil sempoyongan gw memaksakan diri untuk mengerjakan tugas MPKT dan Logpenil. Gw masih mengerjakan tugas sampai ada yang mengetok pintu  kamar gw. Nila. Ternyata datang untuk menjenguk gw bersama Murai dan Obed di ruang tamu. Subhanllah banget buat gw yang ngerasa sakit gw tuh sebenernya ‘apa banget’ sampai mereka nyempetin ngejenguk gw.

Dibawan kue cubit sama mereka. Ceceritaan yang bikin gw keketawaan sampe mau nangis. Mulai dari apa kabar  kampus hari ini, tiga acara penting di fakultas yang jadwal acaranya berbenturan semua, obrolan tentang takdir, jodoh, dan masih saja tentang galau (penyebab dan pemicunya) :P

Beberapa saat kemudian Hana, Aldo, dan Kenny datang, menyusul. Obrolan kami tambah  kemana-mana. Puncaknya, saat Murai udah megang gitar. Selesailah dunia obrolan berganti dengan ritual seperti biasanya. Diperdengarkan lagu-lagu yang menyentuh hati, hahaha. Ritual ini yang beberapa waktu lalu membuat gw berasumsi bahwa saat ini gw dikelilingi oleh orang-orang yang mampu menyentuh orang lain dan mudah tersentuh :)

Masih sedikit sempoyongan, gw cuma bisa senyum-senyum dan keketawaan melihat tingkah polah mereka meramaikan ruang tamu kostan gw. Dengan Murai di gitar, Aldo di  jimbe, Obed di Vokal, dengan Hana, Kenny dan Gw sebagai backing vocal (Nila berperan sebagai pendengar yang super anteng :P)  pun mulai memperdengarkan satu lagu ke lagu yang lain, dan dari satu filosofi ke filosofi yang lain, dan tentu saja, diiringi dengan celetukan-celetukan konyol mereka.

Melihat gw yang tadinya cuma bisa senyum-senyum doang, geleng-geleng, sampai akhirnya ketawa-ketawa sampai mau nangis, Murai pun angkat suara. 
Kayaknya udah sembuh nih, Teh. Kalau kata Azka Roket Rokers juga, teman adalah obat yang paling ampuh.
 :)

Murai, Nila, Hana, Obed, Aldo, dan Kenny, makasih untuk kunjungannya sore ini. Alhmdulilah gw sudah lebih sehat. Tapi mudah-mudahan sepulang dari kostan gw jangan jadi kalian yang ‘sakit’ ya , hahaha :P

*** 
….
Murai : Dulu khan psikologi pilihan pertama gw dan buat lw pilihan kedua, Teh. Tapi feeling gw  lw mah gak akan di FE teh, paling ketemu sama gw di Psikologi.
Gw : Yeeeh, itu mah lw nya aja yang nurunin standar.
Murai : Eits, tapi beneran kejadian khan? Hahaha. Lagian buat gw lw tuh gak cocok, Teh di FE.
 
Terlepas dari cocok atau enggak, satu hal yang gw sepakati. Kalau gw di FE, mungkin memang gak akan pernah ada lagu Khaylila- Sheila On 7 di kostan gw sore ini :)

Dengan senyummu senjata membeku
Tentara bernyanyi ikuti tingkahmu
Tak ada lagi naluri menguasai
Perlahan berganti naluri berbagi

*Di saat gw sempet ngerasa jauh sama Allah, bahkan Allah gak pernah sedikitpun menjauhkan gw dari orang-orang yang sayang sama gw. Dengan menyebut nama Allah, yang indah ketetapan-Nya tak pernah berhenti memeluk gw :)

2 komentar:

tsubatsa_dhell mengatakan...

bukan "MENECEWAKAN" tapi "MENGECEWAKAN" kesalahan penulisan di baris kelima dari atas kata kesepuluh.
bukan "DALAH" tapi "ADALAH" kesalahan penulisan terletak di kata2 Murai yg berwarna merah

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@mas ade : thanks for editing mas :D