5 November 2008
Alhamdulilah, hari ini gw dapet kesempatan kedua buat ikut audisi lomba resensi novel La Sastra yang diselenggarakan SMA Negeri 5 Bogor setelah tahun lalu gagal. Saat ini, semangat menulis dan membaca gw lagi ada di titik puncak. Walaupun begitu, gw cuma bisa berdoa dan optimis supaya bisa bikin orangtua sekali lagi bangga. Gimana enggak? terlalu percaya diri kalau gw bakal lolos sedangkan saingan gw orang-orang yang memang jauh lebih berbakat dan berpengalaman daripada gw, kayak Deden, T'Desma, dan Dini.
Tahun lalu gw ikut audisi resensi dengan novel Pudarnya Pesona Cleopatra yang merupakan salah satu novel baru yang ditulis oleh salah satu penulis terkenal saat ini, yaitu Habiburahman El-Shirazy. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini gw berusaha mencoba meresensi novel lama yang berjudul Ziarah karya Iwan Simatupang. Awalnya gw kira gw yang lagi "eror" jadi gw gak bisa mencerna isi cnovel dengan benar. Tapi ternyata, tadi Pak Agus (Guru Bahasa Indonesia kelas X) bilang kalau novel itu memang memiliki alur yang berbelit-belit. Kalau bisa diumpamakan seperti abjad, alur novel Ziarah dimulai dari huruf H, kemudian maju melalui I,J,K,L,M,N,O, dan P, kemudian mundur lagi sampai di huruf A, dan alur maju kembali melalui B,C,D,E, dan seterusnya sampai kembali ke H, dan memiliki akhir cerita di huruf Q. (Hufh, jujur ini novel pertama bagi gw yang meiliki alur kayak gitu...) Tapi gw dapet tambahan ilmu habis baca novel Ziarah, baik dari unsur intrinsik maupun proses pembacaannya :
Alhamdulilah, hari ini gw dapet kesempatan kedua buat ikut audisi lomba resensi novel La Sastra yang diselenggarakan SMA Negeri 5 Bogor setelah tahun lalu gagal. Saat ini, semangat menulis dan membaca gw lagi ada di titik puncak. Walaupun begitu, gw cuma bisa berdoa dan optimis supaya bisa bikin orangtua sekali lagi bangga. Gimana enggak? terlalu percaya diri kalau gw bakal lolos sedangkan saingan gw orang-orang yang memang jauh lebih berbakat dan berpengalaman daripada gw, kayak Deden, T'Desma, dan Dini.
Tahun lalu gw ikut audisi resensi dengan novel Pudarnya Pesona Cleopatra yang merupakan salah satu novel baru yang ditulis oleh salah satu penulis terkenal saat ini, yaitu Habiburahman El-Shirazy. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini gw berusaha mencoba meresensi novel lama yang berjudul Ziarah karya Iwan Simatupang. Awalnya gw kira gw yang lagi "eror" jadi gw gak bisa mencerna isi cnovel dengan benar. Tapi ternyata, tadi Pak Agus (Guru Bahasa Indonesia kelas X) bilang kalau novel itu memang memiliki alur yang berbelit-belit. Kalau bisa diumpamakan seperti abjad, alur novel Ziarah dimulai dari huruf H, kemudian maju melalui I,J,K,L,M,N,O, dan P, kemudian mundur lagi sampai di huruf A, dan alur maju kembali melalui B,C,D,E, dan seterusnya sampai kembali ke H, dan memiliki akhir cerita di huruf Q. (Hufh, jujur ini novel pertama bagi gw yang meiliki alur kayak gitu...) Tapi gw dapet tambahan ilmu habis baca novel Ziarah, baik dari unsur intrinsik maupun proses pembacaannya :
- Indonesia kaya akan ilmu sastra yang memiliki jenis novel yang beranekaragam.
- Jangan terlalu membenci suatu hal, karena kita tidak tahu kelak di masa depan hal yang kita benci bisa menjadi jalan hidup kita.
- Jangan pernah menyesali ketidaksempurnaan, karena sesungguhnya terdapat keindahan dibalik suatu ketidaksempurnaan itu.
- Sekecil apapun hal yang kita lakukan, pasti akan berdampak terhadap orang-orang disekitar kita.
0 komentar:
Posting Komentar