Sabtu, 05 Juli 2014

Prolog

Sertifikat Gerakan UI Mengajar gw ditahan sama Raihan, Kepala Sekolah GUIM 2 yang super taat sama aturan. Penyebabnya, diari pengajar gw belum selesai. Iya. Satu setengah tahun berlalu, kewajiban itu masih saja belum selasai.

Bahkan kalah dengan skripsinya Raihan yang sudah selesai lebih cepat dan sukses membawanya ke Balairung dengan toga bergaris abu-abu.  Payah, ya? Perfeksionis sekali gw dalam urusan tulisan. Bukan demi menyempurnakan juga sesungguhnya. Toh setelah ditulis gak bagus-bagus amat juga. Ya. Pengalaman mengajarkan gw untuk gak asal dalam menulis

Gw gak pernah tau tulisan gw dibaca oleh siapa dan dipersepsikan seperti apa. Juga akan dipergunakan untuk apa. Tapi setidaknya, ada satu hal yang bisa gw pastikan. Diari itu, tulisan itu, datangnya dari hati. Bukan seadanya dan sekadar untuk menggugurkan kewajiban. Yah. Mungkin memang butuh satu tahun lebih untuk bisa memiliki niat menyelesaikan semua tulisan ini. Setahun kebelakang hatinya masih lari-lari. Gak sanggup menyelesaikan tulisan ini. Payah.

Ditha : "Tut, nanti kalau udah lulus sertifikat dipake buat ngelamar kerja loh.."

Mungkin itu salah satu alasannya. Selfish reason sekali. Tapi bukan alasan itu yang membuat sesak. Saat diwawancara dalam proses ini, gw berbicara tentang motivasi. Berjanji untuk menuliskan semua cerita tentang anak-anak di sana kepada banyak orang. Ada cerita yang layak diketahui dunia di sudut Kota Pandeglang. Sayangnya, janji ini belum lunas walaupun satu tahun lebih telah berselang.

Satu doanya, semua tidak lagi menjadi wacana. Ini diari pengajar gw. Tulisan ini hasil mengais-ngais dari sisa-sisa kenangan yang masih diingat. Dibantu oleh jepretan kamera dan blog seorang kawan. Validitas detailnya boleh dipertanyakan. Kenangan yang ditulis pun tidak sesuai dengan runtut kejadian. Memakai prinsip penyimpanan memori : yang mudah di-recall adalah kenangan-kenangan yang mengandung muatan emosi.

Untuk semua orang yang merasa bahwa hidup ini sempurna dan menyenangkan, tidak juga. Ada yang tidak baik baik saja  dan butuh perjuangan. Dan Tuhan menciptakannya, untuk menjaga keseimbangan.

Selamat membaca :)

Khusus untuk Kepala Sekolah GUIM 2, yang kepadanya gw angkat topi atas konsistensi ucapan dan tingkah lakunya, ini hadiah untuk gelar S.E.nya.  Terima kasih. Untuk kesabarannya menunggu selesainya diari pengajar gw, sampai detik ini.

0 komentar: