Sertifikat Gerakan
UI Mengajar gw ditahan sama Raihan, Kepala Sekolah GUIM 2 yang super taat sama
aturan. Penyebabnya, diari pengajar gw belum selesai. Iya. Satu setengah tahun berlalu,
kewajiban itu masih saja belum selasai.
Bahkan kalah dengan
skripsinya Raihan yang sudah selesai lebih cepat dan sukses membawanya ke
Balairung dengan toga bergaris abu-abu.
Payah, ya? Perfeksionis sekali gw dalam urusan tulisan. Bukan demi
menyempurnakan juga sesungguhnya. Toh setelah ditulis gak bagus-bagus amat
juga. Ya. Pengalaman mengajarkan gw untuk gak asal dalam menulis
Gw gak pernah tau
tulisan gw dibaca oleh siapa dan dipersepsikan seperti apa. Juga akan
dipergunakan untuk apa. Tapi setidaknya, ada satu hal yang bisa gw pastikan.
Diari itu, tulisan itu, datangnya dari hati. Bukan seadanya dan sekadar untuk
menggugurkan kewajiban. Yah. Mungkin memang butuh satu tahun lebih untuk bisa
memiliki niat menyelesaikan semua tulisan ini. Setahun kebelakang hatinya masih
lari-lari. Gak sanggup menyelesaikan tulisan ini. Payah.
Ditha : "Tut, nanti kalau udah lulus sertifikat dipake buat ngelamar kerja loh.."
Mungkin itu salah
satu alasannya. Selfish reason sekali.
Tapi bukan alasan itu yang membuat sesak. Saat diwawancara dalam proses ini, gw
berbicara tentang motivasi. Berjanji untuk menuliskan semua cerita tentang
anak-anak di sana kepada banyak orang. Ada cerita yang layak diketahui dunia di
sudut Kota Pandeglang. Sayangnya, janji ini belum lunas walaupun satu tahun lebih telah berselang.
Satu doanya, semua
tidak lagi menjadi wacana. Ini diari pengajar gw. Tulisan ini hasil
mengais-ngais dari sisa-sisa kenangan yang masih diingat. Dibantu oleh jepretan
kamera dan blog seorang kawan. Validitas detailnya boleh dipertanyakan.
Kenangan yang ditulis pun tidak sesuai dengan runtut kejadian. Memakai prinsip
penyimpanan memori : yang mudah di-recall adalah kenangan-kenangan yang
mengandung muatan emosi.
Untuk semua orang
yang merasa bahwa hidup ini sempurna dan menyenangkan, tidak juga. Ada yang
tidak baik baik saja dan butuh
perjuangan. Dan Tuhan menciptakannya, untuk menjaga keseimbangan.
Selamat membaca :)
Khusus untuk Kepala
Sekolah GUIM 2, yang kepadanya gw angkat topi atas konsistensi ucapan dan tingkah lakunya, ini hadiah untuk gelar S.E.nya. Terima kasih. Untuk kesabarannya menunggu
selesainya diari pengajar gw, sampai detik ini.
0 komentar:
Posting Komentar