Jumat, 30 November 2012

Ini yang Namanya Pemimpin

Dua minggu lalu, di malam apresiasi seni Pengajar Muda Indonesia Mengajar Angkatan 3, Pak Anies Baswedan diminta membaca sebuah puisi. Honestly, cara membaca puisinya biasa aja. Yang membuat merinding adalah, saat beliau membaca puisi, semua orang nge-freeze tanpa dikomando. Semua menghentikan kegiatan. Hanya telunjuk dan jempol menekan kamera untuk mengabadikan momen tersebut. Semua diam. Mendengar.

Malam ini, saat debat dan eksplorasi kandidat calon ketua BEM Fakultas Psikologi UI 2013, Kak Atha mengajukan pertanyaan pada sesi floor. Kak Atha adalah Ketua BEM Fakultas Psikologi UI 2011. Saat itu, kondisi Kanlam ramai dan berisik. Saat beliau mulai mengajukan pertanyaan, semua orang serempak mengecilkan volume suaranya tanpa dikomando. Sampai-sampai hanya suara Kak Atha yang mendominasi Kanlam saat itu. Semua diam. Mendengar.

Bentuknya berbeda. Tapi senada. Sama-sama tanpa dikomando, suaranya, sanggup membuat orang-orang di sekitarnya menghentikan kegiatannya untuk diam. Mendengar.

0 komentar: