Sabtu, 03 September 2011

Ini Agustus gw, Ramadhan gw, dan Lebaran gw.


Ini 2011.

Ini Agustus gw.
Dan ini Ramadhan gw.

#Di tempat menjarah ilmu yang baru.

Gw @ UI Wood

#Bersama teman-teman satu takdir yang baru.

 Psikologi UI 2011 @ sudut Situ Kenanga

#Kawan-kawan lintas daerah yang baru.

Kelompok 1 PSAF Psikologi 2011-Abraham Maslow
dari kiri ke kanan : Egi-Nisa-Kiki-Gw-Hana-Indri-Sahda-Chaul-Yuli

#Teman belajar baru.

Kelas OBM G2-B 2011 @ Lab ITTC 3 ex-Perpustakaan Pusat

#Jagoan-jagoan futsal baru.

Cowok-cowok Piskologi UI 2011 @ Lapangan Futsal-Barel

#Saudara baru.

Tari dan Gw @ Mushola FISIP

#Dan cerita baru untuk mereka. 
Mereka yang, dengan apapun bentuknya, sanggup memperbaharui semangat gw.

Gw @ Rakit Bambu
dari kiri ke kanan : Uu-Aii-Upay-Gw-Atana-Ar-Riri

-minus Nisop-

Pembaca baru?

Hampir genap tiga tahun gw melanglang buana di dunia blogging. Mulai dari tulisan yang pake hati sampai tulisan yang gak ada juntrungannya pernah  gw buat. Tapi selama kurun waktu tersebut, sampai sekarang, rasa gak pede apakah tulisan gw layak dibaca atau enggak masih sering menggantung di ujung jari-jari gw. Itu juga yang menjadi alasan mengapa gw jarang secara langsung menyuruh orang lain untuk membaca tulisan gw. Kalaupun pernah, berarti tulisan itu memang gw dedikasikan sebagai ucapan terima kasih kepada orang-orang yang pernah menyentuh gw (ex : Jemi dan Tari).

Akan tetapi, selama kurang lebih satu bulan kebelakang, entah asal muasalnya dari mana (yang pasti dari fb dan twitter yang jelas-jelas gw pampang alamat blog gw), tidak sedikit orang-orang baru yang merespon tulisan tulisan di blog gw. Bahkan dua minggu yang lalu, ada seorang kakak (yang bahkan gw lupa namanya -_-) yang tiba-tiba mengirimkan message melalui fb dan memberikan respon atas tulisan di blog gw sambil mendoakan semoga 100 mimpi gw benar-benar mampu gw ceklis semua. Subhanallah :’)

Dan untuk siapapun yang pernah singgah di teduhnya pohon di blog ini,  menyempatkan duduk melihat birunya langit dengan burung-burung yang mengangkasa di atasnya,  atau hanya sekedar meluruskan kaki diatas hijaunya rerumputan bak permadani, atas segala bentuk respon, komentar, dan apresiasi yang diberikan, di Bulan agustus gw, di Ramadhan gw,  dan di Lebaran gw kali ini, gw hanya mampu mengatupkan dua telapak tangan dan menyampaikan kata MAAF terbaik yang pernah gw punya.

MAAF.
Atas kemungkinan tulisan di blog ini yang terbaca halus, tapi tekstur tak terlihatnya menyayat hati.
Atas kemungkinan sebuah postingan yang tampak mengagungkan, tapi merendahkan di postingan yang lain.
Atas kemungkinan rangkaian kalimat yang menumbuhkan harapan dan langsung menjatuhkannya di postingan selanjutnya.

Dan..
TERIMA KASIH.
Untuk selalu menerima tulisan di blog ini apa adanya.
Walaupun tak jarang tulisannya memang ada-ada saja :P

*Pasca peristiwa dijambretnya gw di kereta ekonomi Bogor-Jakarta Kota. 
Mine : Gw bingung deh, Tuth. Hidup gw tuh kayaknya luruuuuus aja gak ada belok-beloknya.  Sedangkan lw? Kayaknya adaaaa aja kejadian dan ceritanya. Ckckck.
Gw : Mungkin itu yang menjadi alasan kenapa gw harus menulis, Min. Kalu hidup gw lurus-lurus aja, kayaknya gak ada yang bisa gw tulis di blog gw deh, hehehe ;P
Selamat Idul Fitri 1432 H.
Mohon maaf atas (kemungkinan) fisik yang tersakiti.
Dan mohon maaf atas (kemungkinan) mental yang terzalimi.

Mohon Maaf Lahir Batin :)

Dan kalau ada yang bisa gw maknai di bulan Agustus gw, Ramadhan gw, dan Lebaran gw kali ini : Allah berbaik hati membuka sekat-sekat sudut pandang, pikiran, dan keluwesan hati demi membiarkan gw melihat betapa maahaluasnya langit di malam hari. Dan yang paling penting, kebaikan hati-Nya berhasil meluaskan pandangan gw untuk menegaskan bahwa tidak hanya ada satu bintang menggantung di atasnya.

Jadi?  Menjadi berbeda bukan berarti  keputusan yang tidak bijak. Setidaknya, mencoba bertahan menjadi bintang yang sinarnya tak sama masih menjadi sesuatu yang layak diperjuangkan. 

Tidak menyilaukan, tetapi meneduhkan (Annisa Sophia)

6 komentar:

Shanti mengatakan...

tut, si tari itu mukanya miirip tuti ya? hehe

Anonim mengatakan...

bener bgt teh cune hehe

Tuth, beneran deh..

Nisop kangen :'(

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@t'cune : masa sih teh? teh, menurut tuti tari cantik loh teh. Berarti kalau tuti mirip tari, tuti cantik dong ya? hihihi >.<

@nisop : ayo kita sembuhakan kangennya hari ini :)

Shanti mengatakan...

err.. iya Tut cantik :D

Anonim mengatakan...

diurus yaaa blognya!!sumfeh penulisan lo itu enak banget dibaca mbak,entah kenapa hahaha dibikin buku juga bagus loh heheheh

Annisa Dwi Astuti mengatakan...

@t'cune : alhamdulilaaaah, sing ikhlas ya teh :P

@anonim : ini ruly ya? hehehe. thanks for visit ya rul! alhamdulilaah.. amiin, amiin ya rabbal alamanin :) keep writting juga kawan :D