Jumat, 01 Maret 2013

(Masih Tentang) Dua Puluh Satu

Malam itu pukul 23.45 tanggal 25 Februari 2013. Gw lagi jalan kaki menuju kostan setelah menyelesaikan misi untuk kembaran gw yang lahir beda dua jam dan di pulau yang berbeda. Tiba-tiba dari balik gerobak tukang gorengan yang ada di depan pintu gerbang Kutek, badan gw ditarik paksa dan mata gw ditutup semena-mena dengan kain oleh entah siapa. Yang kemudian gw tahu bahwa setelahnya tangan kanan-kiri gw dipegangi oleh Acy dan Dinda, yang kemudian dioper lagi ke Ese dan Icha dalam keadaan mata yang masih tertutup. Dalam kondisi seperti itu, gw diajak keliling-keliling. Muter-muter. Bolak balik. Yang gw terka keluar gerbang Kutek dan mendekati salah satu bagian hutan di dekat Kutek karena suara jangkring yang lama kelamaan semakin nyaring.

Setelah jarum jam dapat dipastikan telah menunjukkan tanggal 26 Februari, tiba-tiba gw dilepas. Di detik yang lain gw tahu bahwa posisi gw berada di depan gerbang Kutek menghadap jalan yang menghubungkan antara Kutek dan Asrama. Gw membuka kain yang membelit mata. Perlahan terdengar nyanyian selamat ulang tahun. Di depan gw menyala anggun susunan lilin yang membentuk angka 21 dengan mereka yang melingkar menjaga nyala apinya.

Terima kasih untuk menjadikan gw bagian dari lingkaran ini :)

Yang gw tahu, saat itu beberapa di antara mereka masih memiliki tugas kognitif yang masih harus diselesaikan untuk besok. Beberapa di antara mereka kondisi fisiknya sedang menurun. Beberapa di antara mereka masih begitu lelah setelah meluruskan sebuah masalah. Tapi malam itu, mereka bela-belain ada di sini. Untuk gw. Untuk mengirim doa. Untuk  sebuah malam pergantian usia.

Terima kasih untuk bela-belain ini semua :)

Buat gw, minggu ini minggu segitu hecticnya. Segitu gak berjedanya. Bahkan duduk, diam, bersandar barang 5 menit pun segitu gak sempetnya. Yang gw tahu, itu pun terjadi pada mereka dalam bentuk yang berbeda. Melihat semua lilin ini, kue ini, kotak musik ini, dan mereka yang ada di sini.... gw cuma bisa meluk mereka satu-satu tanpa banyak cakap. Cuma bisa bergumam dalam hati berkali-kali saat meniup satu persatu lilin di depan gw, untuk semoga Engkau selalu menyayangi orang-orang yang ada di sini. 

Spesial terima kasih untuk dua jagoan gw...

Bersama Davi dan Murai

Yang di malam selarut  itu telah menjaga cewek-cewek gw untuk menyiapkan semua ini. Makasih ya :)

Tanggal 26 hari itu menjadi hari yang panjang buat gw. Hari itu menjadi hari pertama gw untuk mengumpulkan LPJ keuangan bulanan BEM ke pihak fakultas. Se-bolak-balik itu. Se-mondar-mandir itu. Dilanjutkan dengan rapat dengan pihak rektorat buat ngegantiin Abang yang berhalangan. Balik lagi ke kampus untuk revisi LPJ keuangan. Segala ucapan ulang tahun via SMS, twitter, dan facebook mengiringi ke-hectic-an gw hari itu. Baru sanggup gw aminkan tanpa sanggup gw balas satu per satu. Senyum-senyum sendiri karena silaturahmi itu terjalin lagi. Kontak-kontak lama yang jarang bersinggungan kembali bermunculan lagi.

SMANSA. OSIS. Windmill. BK. GUIM.

Sampai di SC (Student Center), kebaikan itu mengalir deras, lagi. Kejutan dari biro kestari dan danus kesayangan gw.

Terima kasih Kestari dan Danus :)

Kejutan dari PI dan pengurus BEM  IKM Psikologi 2013.

Psikologi BISA!

Dan pulang-pulang ke kostan, gw baru nyadar kalau gw pulang dengan begitu banyak bawaan.

Dari orang-orang baik :)

Kotak musik dari lingkaran gw, cup cakes dari Kak Bi, tempat menyimpan uang dari Rima dan Departemen Kresenbud, ucapan di depan pintu Kostan dari Mip, dan Beng-Beng dari Afina.

Malemnya, dapet kiriman puisi dari Nadya.
di jalan kerikil dirimu menghempas batu tajam
lalu sampai ke ujung ku lihat
kamu memikul matahari
 
hendak berjalan ke manakah kamu, perempuan?
surya di pundakmu begitu berat,
berteriak untuk bebas
 
ya
aku tahu kamu hendak ke puncak,
melewati jalan kerikil untuk membebaskan matahari
aku bertanya kenapa
karena aku tak tahu apa-apa
tapi kupikir peluh dan lelahmu
adalah pijar panah matahari yang abadi
 
di ujung jalan itu
anak-anak menatap rindu pada hangat dan benderang
kau bisikkan masa depan yang seakan tak akan temaram
sebab ingin kamu tunjukkan
bahwa hidup tak untuk berhenti di titik kelam
 
ya, kamulah perempuan pembebas matahari
Indah, Nad. Makasih yaa :)

Jarum jam menunjukkan tanggal 27 Februari. Doa dan kejutan itu masih datang dengan derasnya. 

Malamnya, dapat kiriman kartu ucapan dan doa yang indah dari Gugum.

Terima kasih Gumi :)

Malam mendekati tanggal 28 Februari, menemukan ini di depan kamar kostan di atas rak sepatu. Harus banget ya Jhe, Dim, lw berdua cuma ketemu sama sendal jepit dan rak sepatu gw? Makasih ya :)

From my beloved couple :)

Sampai malam menjelang tanggal 1 Maret...

Ya Allah.. yang saya tau, mereka orang-orang dengan begitu banyak kepentingan dan kesibukan yang harus diselesaikan. Tapi tadi, mereka datang. Bela-belain merencanakan semua ini dari seminggu yang lalu untuk mengirimkan doa di pergantian usia yang telah berselang tiga hari yang lalu.


Panitia-Pengajar Titik 1 GUIM Angkatan 2
Teteh Tuti yang disayang banyak orang, selamat ulang tahun (Hani, 2013)
Entahlah. Buat gw, minggu ini itu jadi minggu tanpa jeda kesekian yang pernah gw rasakan. Tau bahwa di tengah ketiadaan jeda ada banyak orang yang bela-belain mencuri-curi jeda untuk ini semua...

*Ya Allah... boleh saya menangis untuk kesyukuran yang tidak bisa dibendung ini?

Untuk banyak sms, tweet, dan wall facebook yang belum sanggup dibalas ucapan terima kasih secara personal, mohon maaf. Terima kasih. Untuk ucapannya, untuk doanya, dan untuk harapannya. Juga untuk menjadi bukti bahwa Allah masih se-sayang itu sama gw karena selalu dibiarkan untuk dikelilingi orang-orang baik.

***

Dan semua doa dan kejutan ini, dirangkum dengan manis oleh seorang ibu yang  mengirimkan doa lewat sms karena anak perempuannya belum sempat pulang bahkan di hari ulang tahunnya.
Selamat hari ulang tahun. Semoga menjadi remaja soleha, mahasiswa berprestasi, lulus tepat waktu, cepat dapat pekerjaan, cepat dapat jodoh yang soleh. Amiin.
Tahun ini menjadi tahun pergantian usia yang luar biasa.  Sederas itu doanya. Sederas itu kejutannya. Sederas itu bela-belain nya. Salah satu yang paling mengejutkan, doa terakhir yang dikirimkan seorang Ibu yang sebelumnya tidak pernah disinggung di 20 tahun pergantian usia sebelumnya.

*Allah.... sayangilah mereka seperti engkau selalu menyayangi hamba. Semoga doa orang-orang baik sepanjang tiga hari ini tidak ada yang berhenti melangit, dan berkenan Engkau jawab dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

0 komentar: