Sejak bapak pensiun, gw masuk kuliah, dan kakak gw menikah,
keluarga gw banyak berubah.
Entah gw yang sudah dianggap dewasa atau gw yang punya judul mahasiswa psikologi, gw sudah mulai dilibatkan dalam penyelesaian masalah keluarga. Masalah yang sebelumnya selalu gw rasa 'urusan orang gede' yang berada di luar kapasitas gw.
Kalau cinta mampu mengubah banyak hal, gw setuju. Semenjak kakak gw menikah, semua banyak berubah. Salah satunya, kakak gw sudah percaya untuk mengajak gw diskusi tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan. Yap, diskusi. Bukan sekadar perintah dan larangan. Bukan sekadar tentang gw yang diam dan ngangguk-ngangguk. Tapi berupa pemahaman, penjelasan, dan proses berpikir. Tentang gw yang gak setuju dan tentang gw yang berpendapat.
Sekarang, begitu banyak foto gw dan kakak gw yang bersandingan :)
Kacamata bersaudara :D
Begitu juga waktu bersama. Keluarga gw juga jadi jauh lebih banyak mengalokasikan waktu bersama. Entah cuma sekadar nganter gw ke Depok, jemput gw ke Bogor, atau nganter jemput tante dari dan ke Tangerang. Bapak yang udah punya banyak waktu senggang, ditambah ada Mba Nuy yang jadi anggota keluarga baru, kehadiran gw pulang ke Bogor menjadi sesuatu yang dinantikan. Karena dengan begitu, di rumah bisa dalam keadaan full team :D
Bersama Kakak Ipar Tersayang :D
Di antara begitu banyak perubahan, ada satu lagi yang berubah. Bentuk kepercayaan. Akhirnya, saat ini kepercayaan bukan sekadar tentang iya atau tidak.
Bapak-Ibu :)
Terima kasih, Pak, Bu. Untuk sendal gunung, raincoat, dan headlamp, yang akan di bawa banyak perjalanan selanjutnya :)
***
Terima kasih Ya Allah, untuk menjadikan saya sebagai orang yang begitu murah mengucapkan alhamdulilah. Karena saya baru tahu, bagi beberapa orang, kata alhamdulilah bukan merupakan barang murah.