Minggu, 16 November 2014

Hujannya Berhenti

Saat gw menuliskan postingan ini, gw sedang berada di kamar kostan. Depok sedang turun hujan. Seperti biasa, hujan di depok selalu tidak santai jika dibandingkan dengan hujan di Bogor. Tiba tiba datang dengan volume yang besar dan petir yang menyambar nyambar. Dalam kurun waktu satu jam, bisa- bisa berhenti. Berbeda dengan di Bogor. Hujan di Bogor datang pelan pelan, tapi tak kunjung pergi dan bisa seharian. Walaupun, saat ini pola hujan di Bogor pun sedikit banyak sudah berubah.

Seperti gw. Selama gw tidak menulis di sini, gw banyak berubah. 

Di penghujung semester semester akhir menjadi mahasiswa, gw memutuskan untuk pindah kamar kostan. Ya, hanya kamarnya saja. Kostannya tetap yang lama. Gw pindah ke lantai 2. Banyak pemandangan baru yang lebih menyenangkan dari kamar gw saat ini. Saat gw membuka pintu, saat gw menghadap ke depan, menoleh ke kanan, ataupun ke kiri, gw bisa langsung melihat langit. Begitu hangat ketika pagi hari karena sinar matahari. Begitu menyenangkan saat malam hari karena bintang di mana mana. 

Saat gw menuliskan paragraf ini, pelan pelan hujannya mulai berhenti. Persis di depan kamar gw terdapat pohon rambutan dan pohon jambu yang cukup besar. Tetesan sisa hujan dari dua pohon itu tampias ke teras kamar gw. Ya, sepertinya mulai hari ini gw tidak boleh meninggalkan sepatu di depan kamar. 

Minggu ini semoga masih akan baik baik saja. Besok gw dimintai tolong oleh Panitia Pemira (Pemilihan Raya) UI untuk menjadi salah satu panelis eksplorasi CakaBEM UI 2015 di Psikologi. Besok juga gw harus menyerahkan konsep pelatihan untuk IME (Ikatan Mahasiswa Elektro) UI yang akan diselenggarakan akhir bulan ini. Belum tugas kuliah yang tiap mata kuliah isinya laporan dan presentasi semua. Berkas Indonesia Mengajar yang meraung raung minta dicicil. Juga itinerary keberangkatan backpacker-an minggu ini yang belum selesai.

Hujannya berhenti. Saatnya melanjutkan semua tugas ini. Ya, minggu ini masih akan baik baik saja :)

Hujannya berhenti di luar. Dan harusnya juga berhenti di dalam.

Rabu, 20 Agustus 2014

My Heart and Mind

Udah lama gak nulis di sini. Bukan berarti gw berhenti menulis. Tulisan gw pecah di tiga tempat. Facebook, Line, dan Path. Yang ditulis di tiga tempat ini, biasanya bukan satu hal yang sama terus di-link di semua media sosial. Tulisannya beda beda. Kalau tulisannya berupa alur cerita yang cukup panjang dan ada fotonya, gw menuliskannya di Facebook. Kalau tulisannya agak pendek dan lebih didukung dengan ekspresi emosi stiker stiker, gw lebih menulis di Line. Kalau di Path? Kalau tulisannya cukup pendek dan kecepatan internet hp gw sedang dalam keadaan baik. Buat hp gw, upload sesuatu di Path butuh effort yang paling besar dibandingkan yang lain.

Kenapa tiga medsos itu yang lebh gw pilih untuk menulis dibandingkan blog ini belakangan? Asosiasi gw dengan blog adalah tulisan tulisan yang panjang. Lebih panjang dibandingkan Facebook. Sedangkan belakangan, sebisa mungkin sesedikit apapun tercetus keinginan untuk menulis, sesegra mungkin harus gw luapkan. Tiga media sosial itu memfasilitasi itu. Setelah urusan menutup blog beberapa bulan yang lalu, sekecil apapun niat untuk menulis, sebisa mungkin harus gw fasilitasi. 

Ya. Gw masih berdamai dengan diri gw sendiri agar tetap menulis.

Well, belakangan gw mengalami banyak hal. Beberapa di antaranya, really blow my heart and mind. Untuk banyak hal hal yang gak bisa gw deskripsikan apa rasanya, gw cuma bisa percaya. Allah selalu sayang kepada gw, dengan cara yang tidak pernah diduga duga :)

Jumat, 01 Agustus 2014

Jauh Lebih Berarti

Yaudah atuh. Kalau minggu bisa, kabarin aja ya. Kalau bisa ketemu kita ketemu dulu. Kalau enggak kita bahas via whatsapp. Soalnya kalau lw jadinya gak bisa berangkat ke Rinjani karena gawe, gw Ujhee gak mau ninggalin lw. Nanti aja kita reschedule lagi biar bareng-bareng.
Uuuuuuuuuuuh kalian so sweet banget sih. Gw mau atuh liburan bareng kalian. Kayak tahun baruan.
Gampang Dy, kita kan murah kalau liburan mah, haha. Yang penting first impression lw di tempat kerja oke dulu. Nanti kita reschedule lagi ke tempat tempat kece :D
Tempat kece tuh kemana ya? Hahahaha
Tempat-tempat yang bisa lw bikin videonya laaah. Yang bagus. Karjaw? Malang? Gili? Belitong? Tugas lw sekarang adalah... Nyatetin tanggal-tanggal yang bisa dipake cuti Dy, hahaha
Siaaaaaaaaap brooow
Gak ada yang benar-benar tahu sebenarnya seberapa berarti pendakian ke Rinjani ini buat gw. Tapi, berangkat bareng orang-orang ini, selalu menjadi jauh lebih berarti.  

Entahlah

Apa lu ngerasa berkorban selama ini?
Entahlah. Gw gak pernah ngerasa itung-itungan sama orang ini. Seneng aja melakukan banyak hal dengan dan untuk orang ini. Gak pake acara ngitung korban-korbanan.

Sabtu, 26 Juli 2014

Indah di Hati

Tut, rotinya kalau sisa, dibawa aja. Nanti kalau di jalan ketemu anak jalanan, dikasih aja.
Hah? Hmm. Oke. (membungkus roti dengan plastik)
...
Itu ada anak jalanan. Boleh dikasih?
Rotinya ada banyak kan? Kasih satu aja, Tut.
Oke.
(Dalam hati : Sebentar, kan rotinya ada banyak, kenapa coba cuma dikasih satu aja? Kasih semua aja kali ya)
 ... 
Udah, Tut?
Udah. Gw kasih semua ya.
Loh kok dikasih semua? Kan gue bilang satu aja.
Kan ada banyak. Kenapa gak dikasih semua aja? Kan gak dimakan juga sama kita.
Tut, nanti kan di jalan kalau ketemu anak jalanan lainnya bisa dikasih lagi. Ngasihnya secukupnya aja. Sesuai kebutuhan. Kalau satu anak dikasih satu, manfaatnya lebih banyak anak yang gak lapar dibandingkan satu anak dikasih semua.
Untung saja orang ini duduk membelakangi gw. Setidaknya, orang ini tidak perlu melihat muka gw yang sedang melongo mendengarkan penjelasannya.

....
Gue biasanya kalau lagi beli roti,  makanan atau minuman apapun, sekalian dua tut. Siapa tau di jalan ada anak jalanan yang bisa dikasih. Daripada ngasih uang yang belum jelas dipake buat apa, lebih baik ngasih makanan yang jelas akan dipake makan.
Sederhana sekali. Gw nyaris lupa bahwa berbagi bisa sesederhana ini. Untuk gw yang sering bergelut di dunia pengabdian masyarakat, jangan-jangan pemahaman gw mulai terkotak-kotak bahwa urusan berbagi, hanya eventual dan kontekstual.

***
Gak setiap hari Tut, ketika ada berlebih aja. Soalnya enak banget pas sensasi ngasih bukan duit ke orang yang ngebutuhin itu. Kalau makanan kan pasti langsung 'dipake' untuk makan...
Pernah gue makan pizza di Pejaten Village sendiri emang lagi hedon (gak boleh ditiru), trus ga abis banyak. Terus dibungkus aja dengan wondering ketika di jalan ketemu anak jalanan, atau pengamen, atau pemulung, terus bisa berbagi. Eh ternyata ada tiga anak kecil dan satu bapaknya lagi ngamen.  Sontak gue langsung nawarin sekorak pizza itu ke anaknya. Anaknya bilang, "Wah itu apa kak?", "Ini pizza", "Wah makasih banyak ya, Kak" trus ucapan makasih di-repeat sama adek adeknya dan bapaknya.Ucapan makasih itu indikasi bahwa mereka lagi butuh, dan gue seneng banget, terharu mata merah biasanya udah ngasih itu.  
Itulah sensasi yang gue pengen rasain sendiri tut, indah di hati. 
Untung saja percakapan in terjadi melalui Line. Setidaknya, orang ini tidak perlu mengetahui bahwa gw sedang tersenyum.

Selasa, 15 Juli 2014

Selasa, 08 Juli 2014

Selamat Bertugas!


Di salah satu sesi pelatihan hari ini, gw meminta setiap mentor untuk menulis surat. Surat untuk diri mereka sendiri di masa depan. Dirinya di H-1 PSAF. Di Bulan Agustus mendatang. Surat yang mungkin bisa menyemangati diri sendiri, meredam ketegangan, dan mengingatkan hal hal yang mungkin tenggelam ditengah segala persiapan. Surat yang akan dibaca oleh mereka sendiri, di H-1 pertemuan.


Senyum-senyum bacanya. Termasuk saat baca surat yang satu ini :
Halo (nama dirinya)...
Semua ini bukan tentang diri sendiri.Lebih dari itu, ini tentang orang lain.Ini tentang ikhtiar berpikir dan bertindak melampaui.Yang didorong oleh kepedulian.
Kau sudah merasakan sendiri menjadi orang baru itu sulit.Dengan medan yang tidak bisa diterka lubang-lubangnya.Yang perlu kau lakukan adalah membantu mereka.Agar lebih cepat dan tepat menemukan diri mereka.Hingga akhirnya mereka akan melakukan kebaikan kebaikan.Yang bahkan melampaui dirimu sendiri.
What a heartwarming letter :')

Selamat bertugas, mentor Kamaba Psikologi UI 2014!

Mentor Kamaba Psikologi UI 2014