Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri tiga belas sosok. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri tiga belas sosok. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Agustus 2009

Tiga belas sosok penuh kenangan...

18 Juli 2009

Selamat Datang di Masa Orientasi Siswa SMA Negeri 1 Bogor.

Kami adalah Pos Komando, pemegang komando tertinggi dalam kegiatan MOS ini.

Tiga tahun sudah gw mendengar kalimat-kalimat itu dari tiga belas sosok yang berbeda. Tiga belas sosok yang selalu memberikan kenangan yang berbeda pula untuk gw.

Kelas X :

Kalimat-kalimat itu menjadi kalimat pengantar untuk kenal dengan tiga belas sosok yang membawa gw pada dunia kecil yang “indah” di SMANSA. Sosok-sosok yang paling TIDAK MAU gw temui selama MOS berlangsung tetapi menjadi sosok yang SANGAT GW SEGANI sampai saat ini. Orang-orang yang selalu membuat gw MENAHAN NAFAS setiap kali harus bertemu dengan mereka selama MOS tetapi selalu MEMBERIKAN SENYUM mereka yang ramah ketika gw sapa sampai saat ini. Mereka yang pertama kali mengenalkan gw dengan kata-kata serta kalimat-kalimat : fokus, positif thingking, sigap, banding, jangan membatasi diri tapi tau batasan diri, jangan jadi single fighter, jangan dilewati tetapi di jalani, dan jangan pernah jadi orang yang merugi. Mereka pun yang menyematkan kata “wanita tumbal” kepada gw ketika dengan sok taunya gw berani menjadi penjamin angkatan untuk melakukan perubahan yang lebih baik (walaupun akhirnya gw mengundurkan diri karena sakit, hehehe XP). Mereka pun orang-orang yang menangis ketika melihat kami-Rakit Bambu- ikut pushup ketika mereka push up. Dan mereka pun, orang-orang yang tersenyum ketika melihat kami menangis mengucapkan terima kasih atas apa yang telah mereka berikan.

Kelas XI :

Ketika tanggung jawab semakin banyak, setumpuk amanah sudah tak terelakkan, dan beban yang dipikul semakin berat, gw rindu sosok mereka. Sosok yang selalu mengingatkan akan hal-hal “kecil” yang terkadang sering gw lupakan di masa-masa ini. Ketika gw merasa di titik terendah selama gw mengemban amanah, gw rindu “dievaluasi” mereka. Gw ingin tiga belas sosok itu meneriakan dengan lantang di depan muka gw, “Jangan membatasi diri tut, tapi tau batasan diri! Jangan jadi orang yang merugi tut! Jangan jadi single fighter tut!” Tapi karena gak mungkin, gw cuma bisa mengingat kalimat-kalimat itu dan menggumamkannya dalam hati. Kalimat-kalimat yang setidaknya mampu membuat gw mencoba bangkit dari titik terendah itu.

Kelas XII :

Dan kini, tiga belas sosok itu telah mengukir kenangan yang berbeda untuk gw. Dalam waktu 4 hari, sosok itu mampu membuat gw tertekan, menangis, tersenyum, terharu, tertawa, dan bangga dalam waktu yang relatif singkat. Gw tertekan sejadi-jadinya ketika sosok itu mengajarkan gw betapa beratnya mengamban amanah untuk membentuk karakter suatu angkatan. Tekanan yang jauh berpuluh-puluh kali lipat (buat gw!) dibandingkan dengan tekanan yang dulu gw kira kampanye akbar merupakan momen yang paling menekan gw. Gw pun menangis ketika rasa takut tak bisa memberikan yang terbaik untuk angkatan mereka menyergap gw. Sosok itu pun mengajarkan gw tersenyum ketika melihat angkatan yang dibentuk-Benteng Batu-menunjukan perkembangan. Gw pun terharu ketika sosok itu mengajarkan gw bahwa ternyata kami mampu membawa mereka-Benteng Batu- dan menyatukannya dengan keluarga SMAN 1 Bogor. Sosok itu pun mengajarkan gw tertawa ketika gw mengenang masa-masa bersama 12 ORANG HEBAT di SMANSA. Dan sosok itu pun mengajarkan gw untuk bangga, bangga ketika pernah menjadi bagian kecil dari angkatan mereka-Benteng Batu- dan bangga ketika pernah memiliki keluarga kecil bersama sosok-sosok itu.

Sekarang, sosok-sosok itu sudah tidak ada lagi. Walupun begitu, buat gw tiga belas sosok itu tetap akan menjadi kenangan yang tidak akan pernah mati, selama SMANSA masih tetap berdiri. =)


Sabtu, 11 Agustus 2012

Nomor 21

Kemarin lusa mood gw anyep banget. Hari kedua gw gak puasa di Ramadhan tahun ini. Hari itu, akhirnya gw bisa mengerti kekhawatiran Kautsar kalau harus naik gunung bareng gw saat gw sedang berhalangan. Akhirnya gw mengerti perasaan Murai yang jadi korban bullying gw tiap seminggu dalam sebulan. Karena gw baru sadar, kalau gw sedang kedatangan tamu bulanan, muka gw bisa semengerikan dan semenyebalkan itu. Kata-kata gw bisa seemosional dan sepedas itu. I feel you, Sar, Rai -___-"

Akhirnya, demi tidak membiarkan diri gw menzalimi banyak orang, lagi, kemarin lusa gw memutuskan untuk tidak banyak bicara. Duduk anteng. Mengangguk, menggeleng, senyum, dan mesam-mesem aja kalau diajak ngobrol. Tapi tetep, dengan mood yang masih anyep.

Selesai menyelesaikan tugas negara di Psiko, tiba-tiba di depan audit Gugum mencegat gw. Mengajak gw untuk datang ke acara Santai Sore di Perpustakaan Pusat. Katanya acara dari BEM UI yang menghadirkan pembicara inspiratif seputar kepemimpinan dan social media. Sebenarnya gw sedang butuh ngenet untuk men-download foto-foto Semeru. Mau melanjutkan menulis catatan perjalanan. Tapi daripada mendowload sendirian yang bisa membuat mood makin anyep, gw pun mengiyakan ajakan Gugum. Siapa tau bisa mendownload di tengah keramaian.

Setelah mengantar Nila dan Hana ke PPMT, gw menyusul menuju perpustakaan pusat. Di sana sudah cukup ramai. Termasuk anak Psikologinya. Ada Teh Aqist, Abang, Andina, Izat, Icha, Retna, dan Gugum. Tak lama kemudian, acara dimulai.

Bersamaan dengan dimulainya acara, gw membuka laptop. Mulai mencari koneksi untuk mendownload. Koneksinya bikin mood makin anyep. Sambil berkkali-kali menekan tombol connect, gw mendengar moderator memanggil dua narasumber acara Santai Sore hari itu. Bang Iman Usman dan Kak Kuntawi Aji.

Gw masih berurusan dengan koneksi internet. Astagfirullah. Keterangannya internetnya sudah terkoneksi, tapi setiap gw membuka page baru selalu disambut dengan problem loading page. Sekali. Dua kali. Tiga kali. Alhamdulilahnya tidak ada laptop yang dibanting saat itu. Moderator acara pun mulai berurusan dengan narasumber. Bertanya kepada Bang Isman Usman tentang forum yang ia dirikan. Bertanya kepada Kak Aji tentang tumblrnya yang digandrungi banyak orang.

Akhirnya internet terkoneksi. Gw pun segera mendownload foto-foto Semeru yang ada di facebook. Semenit. Dua menit. Sepuluh menit. Lima belas menit. Tap. Bateri laptop gw habis. Mati. Astagfirullah. Semoga kalian tidak membayangkan se-anyep apa mood gw saat itu.

Gw menutup laptop. Menyilangkan kaki kanan gw di atas kaki kiri gw. Meletakan laptop di atasnya. Menopangkan siku kanan gw di atas laptop. Menopangkan lagi dagu gw diatas telapak tangan gw. Dengan muka yang amit-amit jeleknya karena ditekuk, mencoba mendengarkan apa yang ada di hadapan gw. Semoga tidak ada lagi ke-anyep-an setelah ini.

Santai Sore adalah salah satu program kerja Humas BEM UI (mohon dikoreksi kalau salah). Sebuah acara bincang-bincang yang dikemas secara santai sambil menunggu waktu berbuka puasa. Bertempat di bagian luar Perpustakaan UI yang menghadap ke danau, acara ini menghadirkan Bang Iman Usman yang merupakan Mahasiswa Berprestasi FISIP UI, Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Indonesia, dan Mahasiswa Berprestasi Utama Tingkat Nasional. Menghadirkan pula Kak Kuntawi Aji. Mahasiswa FKUI yang begitu dikenal di dunia social media. Tumblrnya menjadi favorit banyak orang dan menjadi sosok yang sering dimintai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan sosial, agama, menulis, karir dan lain-lain.
Icha : Orang kayak gini nih Teh yang ngambil lahannya anak Psikologi.
Hahahaha, setuju Cha :P

Moderator banyak bertanya kepada Bang Iman seputar forum leadership yang ia dirikan beserta 7 orang temannya. Kepada Kak Aji, moderator pun bertanya seputar tulis menulis. Pelan-pelan raut wajah dan mood gw kehilangan ke-anyep-annya. Ada loh yang bisa diambil manfaatnya dari obrolan sore ini ketimbang memikirkan ke-anyep-an mood yang gak jelas juntrungannya.
Kak Aji : Jangan menulis untuk menyenangkan orang lain.
Senyum gw mengembang. RT pangkat tak hingga Kak Aji :)

Sesi tanya jawab pun dibuka. Gw mendadak malah ingat salah satu mimpi gw. Salah satu mimpi gw yang nyaris berhasil diceklis tahun lalu. Sayangnya, batal diceklis karena Bang Rully batal kembali ke Indonesia karena sedang melanjutkan studinya di Singapura.

Daaan.. aha moment gw muncul! Ada yang bisa gw lakukan untuk tidak membiarkan penghujung hari ini berakhir anyep :D

Sesi tanya jawab kedua dibuka. Gw mengangkat tangan.
Moderator : Silakan Mba maju ke depan.
Gw maju ke depan. Menarik nafas.
Gw : Assalamualaikum. Selamat Sore. Nama Saya Tuti dari Psikologi 2011. Pertama untuk Bang Iman. Bang, sebelumnya saya mau cerita dulu boleh? Tahun lalu saat OKK saya mendapatkan tugas suntuk menulis daftar 100 mimpi. Salah satu mimpi saya adalah berkenalan dengan Mahasiswa Berprestasi Universitas Indonesia. Jujur, motivasi saya maju ke sini adalah untuk menceklis salah satu mimpi saya. Jadi, salam kenal untuk Bang Iman :)
Audience : Cieeee....
Hahaha, kelakuan lw Tuth -___-" Lanjut lah.
Bang Iman : (Tersenyum simpul. Menganggukan kepala)
Gw : Pertanyaan saya sederhana Bang. Jujur ini pertanyaan iseng yang sering saya tanyakan kepada orang-orang yang menurut saya...
Gw mengambil jeda. Mengingat-ingat bahwa pertanyaan ini sudah dua kali gw lontarkan kepada dua orang yang berbeda. Udin dan Rj. Dan ini akan menjadi yang ketiga. Pertanyaan iseng yang gw ajukan kepada orang-orang yang di mata gw begitu banyak melakukan pencapaian.
Gw : Arah hidup Bang Iman itu mau kemana sih Bang? Setelah ini, apa lagi?

Sore itu, sukses membuat penghujung hari gw tidak benar-benar anyep.  Terima kasih Gumi untuk ajakannya :D Ngomong-ngomong, lw yang ngajak kenapa lw yang menghilang tiba-tiba, Gum?

Kesimpulannya?
Jangan menyepelakan kekuatan mood yang anyep. Karena dibalik mood yang anyep, lw gak akan pernah tau mimpi lw yang mana yang bisa tiba-tiba lw ceklis karena berhasil tercapai.

Kesimpulan yang aneh -___-"

Gw dan Bang Iman
Obed : Teh, tahun depan Teteh yang dimintain foto bareng sama orang-orang ya, Teh.
Gw : Hahaha, amiin, Bed. Amin :D
21. Berkenalan dengan Mapres UI (√)