Teruntuk kamu, yang kemarin bermata sembap.
Kamu mau tahu, kalau kita sejatinya sama. Kita sama-sama harus mengharu biru untuk sebuah keputusan tidak memilih. Karena rasa sayang dengan kadar yang begitu tinggi untuk apa-apa yang pada akhirnya tidak kita pilih, membiaskan batas antara diinginkan dan dibutuhkan.
Sampai pada akhirnya gw bisa mengikhlaskan, karena gw menyadari satu hal. Gw merekam baik-baik kesadaran ini di kepala. Gw saat ini ditunggu. Gw selalu ditunggu. Untuk bisa mencurahkan rasa sayang terhadap apa-apa yang telah gw pilih, dengan kadar yang sama dengan apa-apa yang pada akhirnya tidak gw pilih.
Kita sama-sama tahu khan? Terkadang menunggu, apalagi terlalu lama itu, cukup menyebalkan. Kita sama-sama tahu khan? Rasa sayang itu dilahirkan, bukan dibuat-buat seenaknya untuk melengkapi ucapan penutup sms di penghujung malam. Akhirnya, gw cuma bisa berjuang mati-matian bersisian dengan waktu, agar tidak perlu ada yang menunggu terlalu lama.
Iya. Gw selalu ditunggu. Kamu juga ditunggu.
0 komentar:
Posting Komentar