Dikirimnya 8 Januari lalu. Tapi baru bisa buka email sekarang.
Terima kasih Nila untuk SIAK nya. Terima kasih juga untuk... bintangnya :)
Di Ness. Di tengah sawah di kaki bukit.
Ness
Sariman : Bu, kenapa setiap yang bisa jawab Ibu kasih bintang?
Gw : Karena yang bisa menjawab pertanyaan Ibu, berarti dia punya pengetahuan lebih dibandingkan teman-teman yang lain. Dia punya pengetahuan lebih karena belajar. Dan Ibu menghragai anak-anak yang mau belajar.
Sariman : Kenapa bentuknya bintang, Bu? Ibu suka bintang ya?
Gw : Iya, Ibu suka bintang. Ada yang inget sifat bintang apa?
Anak-anak : Memancarkan cahayanya sendiri, Bu!
Gw : Pinter! Nah, sekarang liat di leher kalian. Kalian punya bintang masing-masing ya?
Anak-anak : Iya, Bu.
Gw : Sama kayak bintang di leher kalian sekarang. Buat ibu, kalian itu punya cahayanya masing-masing. Kayak Hasan yang terampil origami. Sariman yang punya semangat membaca tinggi. Kadiman yang jago matematika. Masing-masing dari kalian punya keahlian masing-masing. Punya cahayanya masing-masing yang kalau kalian latih terus akan indah banget. Sama kayak cahayanya bintang.
Sariman : Jadi kita gak harus jadi orang lain ya, Bu, karena kita punya keahlian masing-masing?
Gw : (tersenyum) Iya. Kalian gak perlu jadi orang lain. Karena apa?
Anak-anak : Kami sudah punya sinar sendiri-sendiri!
Kalau ada yang gw rindukan saat ini, salah satunya adalah melihat bintang di langit Desa Cipeuti, dan bintang-bintang di kelas 5 SDN Kertaraharja 1.
0 komentar:
Posting Komentar