Lagi nunggu kereta menuju bogor. Hujan. Deras. Banyak kalimat berloncatan di kepala.
- Sampai detik ini, bahkan gw benar benar belum bisa move on. Iya, mungkin memang semua ini bukan tentang 'pindah', tapi tentang bertahan dalam ketulusan. Ya Allah, peluklah mimpi anak anak kami di sana.
- Paginya, literally mengucap syukur karena ditakdirkan menjadi irisan. Malamnya, nangis hingga sulit bernafas karena benar benar teriris.
- Bercermin. Mematung lama. Tersenyum. Hei, saya egois ya? Saya rindu. Tapi malu. Dan urung mengaku.
2 komentar:
random bgt hha
@anonim : dari judulnya juga udah ketahuan mereun mas anonim :P
Posting Komentar