Maaf untuk tidak mampu banyak berucap.
Keterkejutan itu sungguh menelan ribuan kosakata yang ada.
Hanya mampu mengirim doa.
Semoga kelak Putri mau mengerti.
Bahwa tak pernah ada yang salah dengan keniscayaan.
Layaknya sebuah pepatah dari Bumi Parahyangan.
Tentang sekeras apapun batu, tetesan hujan yang tanpa henti mendera, akan mampu melubanginya.
Senin, 10 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar