Minggu, 04 November 2012

Setiap Kalian Spesial, Kawan :)

Kemarin diklat (pendidikan dan pelatihan) kelas 2 untuk caang (calon anggota) Gandewa angkatan 6. Materinya tentang Navigasi Darat, Survival, dan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat). Gw bertugas jadi mentor kelompok 4. Seperti biasa, selalu sesenang itu kalau lagi jadi mentor :)

Suasana diklat kelas 2 caang Gandewa angkatan 6 

Sebelum tiap-tiap kelompok mempraktikkan materi yang telah diberikan, kami semua mendengar penjelasan materi dari fasilitator. Fasilitator untuk materi navigasi darat adalah Kak Laila, Gandewa angkatan 3. Adapun fasilitator untuk materi survival dan PPGD adalah Kamal dan Bimo, Gandewa angkatan gw, angkatan 5.

Selama fasil memberikan materi, kami semua mendengarkan. Iya, kami. Termasuk mentor-mentornya. Saat materi Survival dan PPGD berlangsung, gw senyum-senyum mendengar penjelasan Kamal dan Bimo. Tetiba, mereka berdua mengingatkan gw dengan sebuah kalimat, "Every Child is Special".

Katanya, setiap anak itu spesial. Anak kecil khan bertumbuh ya? Setelah masa prenatal, lahir ke dunia, tumbuh degan pesat di tiga tahun pertama, masuk masa early childhood, melintasi middle childhood, menjajaki  masa adolescent, sampai akhirnya tiba di masa early adulthood. Masa gw sekarang ini. Logikanya, anak kecil yang bertumbuh sampai tiba di masa early adulthood, masih sama spesialnya khan ya dengan saat ia ketika kecil? Berarti, ya orang-orang  yang ada di hadapan gw, yang lagi jadi fasil di depan ini, ya masih se-spesial itu. Sama spesialnya dengan masa ketika mereka masih menjadi anak-anak :)

Namanya Kamal. Teman satu angkatan gw di Gandewa. Gw dan Tata yang memang lagi duduk bersebelahan, berdecak kagum dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Kamal. Kamal segitu pahamnya dengan PPGD. Tentang bagimana melakukan tindakan pertama dalam menangani kecelakaan, yang bisa berakibat signifikan dalam proses penyelamatan nyawa seseorang. Kamal menjelaskan tentang mendeteksi orang yang tidak sadarkan diri dengan tiga cara, mendeteksi nafasnya, nadinya, dan pupil matanya. Kamal pun memaparkan macam-macam luka, patah tulang, keseleo, dan jenis pembalutan,  pembebatan, serta pembidaian. Juga mengajarkan jenis-jenis simpul yang digunakan untuk membuat tandu darurat.
Kamal : Yang harus diingat, pertolongan pertama itu tujuannya bukan untuk mengobati, tapi untuk meminimalkan dampak yang lebih serius dari kecelakaan yang terjadi. Kalau lukanya tidak ditangani dalam waktu cepat, seseorang yang kecelakaan memiliki kemungkinan cacat atau meninggal. Beberapa menit waktu penanganan yang lebih cepat, bisa menimbulkan dampak yang signifikan.
Materi yang sungguh ia kuasai benar ini pun, pernah langsung Kamal praktikkan untuk menolong neneknya yang sedang sakit. Saat itu, nenek kamal tak sadarkan diri. Kamal yang saat itu memang sedang berada di rumah, segera mendeteksi nafas, nadi, dan gerakan pupil neneknya. Kamal pun masih sempat memberikan pijat jantung beberapa kali untuk menstimulus jantung neneknya. Neneknya sempat berespon beberapa kali. Walaupun akhirnya, neneknya pun terdekteksi meninggal dunia.
Tata : Teh, kalau gw di posisi Kamal, kayaknya gw gak bisa melakukan apa-apa deh, teh buat nenek gw.
Sama, Ta. Kamal yang punya cita-cita jadi presenter Jejak Petualang ini (amin), sering cengar-cengir kalau lagi kumpul bersama kami, sering jadi korban bulan-bulanan kami dengan panggilan Kamalizonk dan Cantika (baca : Kamal Cantik, karena Kamal memegang standar kecantikan anak gunung di antara kami), tenyata pernah berjuang untuk menyelamatkan nyawa orang yang disayangi nya dengan kemampuan PPGD yang ia milikki. 

Ternyata, kamu se-spesial itu, ya Mal :)

Kamal di Mahameru

Namanya Bimo. Orang yang dulu amat sangat ngeselin di mata gw. Orang yang nampar gw banget untuk gak judge the book from the cover. Orang yang dulu gw sebelin karena menurut gw banyak omong dan penempatan dirinya yang gak oke, tapi se-respon-tanggap itu untuk langsung mendirikan tenda dengan kilatnya, dan se-empati itu untuk nyuruh kami segera berganti baju karena basah akibat badai hujan di tengah hutan. Sekarang, jadi partner mentor gw untuk kelompok 4
Bimo : Menurut gw, intinya dari survival, ya jangan sampai ketemu keadaan survival lah. Jadi bikin manajemen perjalannannya yang bener.
Dan dibalik label orang-orang yang bilang Bimo sekritis itu, sebawel itu, dan sesusah dihubungi itu *emang beneran kritis, bawel, dan susah dihubungi sih*, ada Bimo yang seempati itu dan sepeduli itu loh. Dan ada Bimo yang bisa menyampaikan materi dengan seenak itu :)

Let's be a good mentor, Bim! :D

Bimo di Gunung Semeru

Kalau setiap anak itu spesial, sepertinya gw masih jadi salah satu orang yang akan percaya satu hal. Percaya kalau anak itu masih akan tetap se-spesial itu, walau ia telah bertumbuh menjadi dewasa.

0 komentar: