Pergantian ketua lembaga terjadi di berbagai tataran. Dekan, ketua lembaga tingkat UI, tingkat fakultas, sampai tingkat himpunan/departemen. Pemira UI sudah bergulir beberapa minggu. Begitu juga dengan suksesi di Fakultas Psikologi. Pun yang terjadi di fakultas-fakultas lain.
Menariknya, bersamaan dengan urusan pergantian kepemimpinan ini, sebuah pertanyaan kerap kali dilontarkan kepada banyak pihak. Kepada banyak orang yang menjadikan keorganisasian/kepanitiaan menjadi tempat tumbuh dan berkembang. Termasuk gw.
Tut, tahun depan mau ngapain?
Setelah sengaja atau tidak sengaja merasakan tiap sendi kehidupan kampus, senang rasanya akhirnya bisa menemukan apa-apa yang sebenernya ingin gw lakukan. Apa-apa yang bisa gw pastikan itu datang dari dalam hati. Tanpa kepentingan. Dan segala susah yang akan dipertemukan di tengah jalan, akan tidak gw pedulikan.
Untuk pertanyaan-pertanyaan yang serupa, sekarang dengan tegas gw jawab bahwa : tahun depan gw mau ngajar. Tahun depan gw mau nulis.
Tanpa tahu sebelumnya gw akan ngajar di mana. Tanpa tahu gw akan membuat karya tulis seperti apa.
Tanpa tahu sebelumnya gw akan ngajar di mana. Tanpa tahu gw akan membuat karya tulis seperti apa.
Gw kangen banget sama ngajar. Ketemu anak-anak dengan ribuan karakteristik dan keunikan. Menyenangkan rasanya bisa menularkan pemahaman bahwa tiap anak punya kecerdasannya masing-masing. Mengajak tiap orang membangun pemahaman bahwa tiap anak berhak untuk membentuk pengetahuannya masing-masing tanpa labelling. Juga membuat tiap anak merasa dirinya berharga. Membuat anak merasa ia dikelilingi orang-orang yang juga patut untuk dihargai karena dia seorang manusia.
Kepikiran untuk jadi pengajar CoH, Rumbel BEM UI, rutin pulang ke Desa Tugu Utara buat belajar sama anak-anaknya, ngunjungin anak-anak gw di Sobang, daftar pengajar bimbel di tempat dulu gw pernah magang di Bogor, sampai minta izin ke Ibu untuk membuat ekstrakurikuler di sekolah tempat ibu mengajar. Mau bikin ekstrakurikuler mendongeng rencananya. Mendongeng pake origami, sambil ngajak anak jalan-jalan ke tempat-tempat indah yang pernah gw kunjungi lewat cerita dongengnya (re : gunung, laut, pantai, tempat bersejarah, dll)
Gw kangen banget sama nulis. Ya, nulis dalam konteks di luar kegiatan akademis. Kalau kegiatan akademis menjadi hitungan, ya tiap hari juga gw nulis kayaknya, haha. Minimal blog lah. Kapan terakhir kali ada manfaat yang bisa gw kasih lewat tulisan blog gw? Gw lupa. Yang jelas, gw udah lama gak nulis. Load di semester ini membuat gw kepayahan untuk presisten menulis di blog. Dan gw rindu menulis. Rindu bertemu banyak orang tanpa harus bertatap muka langsung.
Kepikiran untuk menjadikan urusan menulis ini serius. Ya, gak cuma refleksi cerita pribadi yang insightnya mungkin bisa dibagi. Kalau boleh mengutip kata Chntya, tentang membentuk sebuah karya yang bisa jadi manfaat untuk pertumbuhan sastra di Indonesia. Iya, Chntya. Teman satu angkatan gw di SMA yang sekarang berkuliah di FKM 2010. Tamparan besar sih akhirnya ketemu lagi sama orang ini. Udah lama gak ketemu, sekalinya ketemu, 2 novelnya udah ngisi lemari Gramedia. Bikin buku kok gak ngajak-ngajak, Cyn? Hahaha
Mungkin mimpinya gak sebesar Chntya, tentang menulis untuk Indonesia. Tapi kepingin banget nantinya anak gw punya buku bacaan yang bagus. Buku bacaan yang berkualitas. Yaa, siapa tau bisa dimulai dari buku bacaan buatan ibunya khan ;)
Iya. Tahun depan gw mau ngajar. tahun depan gw mau nulis. Tapi belum tau akan ngajar di mana. Belum tau akan nulis apa.
Di saat mau-maunya itu masih abstrak, Tuhan menjawab doa, Kawan. Selalu, dengan cara terbaiknya dan tak pernah diduga duga.
Gw lolos sebagai Pengajar Telkomsel Mengajar, sebuah program yang merupakan kerjasama antara Telkomsel, Microsoft, dan Universitas Siswa Bangsa Internasional. Bersama 25 pengajar terpilih dari seluruh Indonesia, gw akan ditugaskan untuk datang ke SD-SMP di Indonesia untuk memperkenalkan pendidikan berbasis teknologi. Selama kunjungan ke SD-SMP di Indonesia, yang akan berlangsung bulan Januari-Juli 2014, kami dwajibkan untuk menulis laporan hasil dari kunjungan-kunjungan tersebut. Laporan ini akan dipresentasikan di National Future Educator Conference pada bulan Oktober tahun 2014.
Iya, tahun depan gw mau mengajar. Tahun depan gw mau menulis.
Allah menjawab di mana gw bisa mengajar. Allah menjawab apa yang bisa gw tulis :)
***
Berbulan bulan lalu, pernah bergumam dalam hati pengen punya temen dari seluruh Indonesia. Dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Seru kali ya? Karena tiap universitas akan menunjukkan cetakannya masing-masing. Tiap universitas akan membawa valuenya masing-masing. Dan buat gw, cara terbaik mengkonstruk pemahaman tentang individual differences, mengenal orang-orang yang berbeda.
Lalu beberapa hari yang lalu, menelan ludah sendiri saat menerima surat pernyataan kelulusan bersama dengan database pengajar yang lolos di program Telkomsel Mengajar.
Bahkan Allah menjawab sebuah gumaman, Kawan.
Universitas Negeri Medan, Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Pajajaran, Universitas Hasanudin, Universitas Diopnegoro, Institut Teknologi Bandung, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Airlangga, Universitas Mulawarman, dan Universitas Pattimura, menjadi asal universitas dari 24 pengajar lainnya.
2 komentar:
Teteh tulisannya itu selalu menarik buat dibaca hehe. Btw, itu Diponegoro teh bukan Diopnegoro hehe.
@anonim : Terima kasih buat koreksinya :D siap diedit!
Posting Komentar